Yogyakarta, benang.id – Travelxism kembali dipilih menjadi narasumber dalam pelatihan yang ditujukan untuk pegiat UMKM yang tergabung dalam SiBakul Jogja, yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkop dan UKM DIY).
Dalam pelatihan yang diselenggarakan pada 19-20 September 2022, dengan materi bertema “Peningkatan Pemasaran Melalui Foto Produk”, Travelxsim menghadirkan Desideria CW Murti PhD –Director of Business Development, Cecilia Pretty Grafiani MIKom –Marketing Communication Travelxism, beserta Ibnu, Syakir, dan Ega selaku peserta STIP Travelxism Batch 3.
Adapun pelatihan hari pertama berfokus pada teori-teori dasar foto produk.
Desideria menyampaikan materi terkait upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat brand identity dan bagaimana menafsirkannya menjadi sebuah foto produk. Peserta pelatihan tampak aktif dan bergantian untuk mengajukan pertanyaan kepada Desideria.
Sementara itu, Cecil bersama Ibnu, Syakir, dan Tegar menyampaikan teori-teori dasar fotografi serta cara memanfaatkan alat-alat sederhana untuk menghasilkan foto produk yang memikat.
Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua Tim Travelxism mengajak pegiat UMKM untuk secara langsung mempraktikan foto produk berdasarkan teori yang sudah disampaikan sebelumnya.
Peserta pelatihan yang terdiri dari kurang lebih 20 peserta dengan beragam bidang usaha tersebut tampak antusias memotret produk mereka yang terdiri dari produk fesyen, makanan, dan kerajinan tangan.
Peserta pelatihan yang dilaksanakan Dinkop dan UKM DIY ini merupakan anggota dari SiBakul Jogja yang merupakan sebuah sistem informasi pembinaan dan pemantauan UMKM milik Dinkop dan UKM DIY.
Menurut Setyo Hastuti, Sekretaris Dinkop dan UKM DIY, saat ini, sekitar 341.000 UMKM sudah tercatat pada SiBakul Jogja.
Berkaitan dengan banyaknya UMKM yang ada di Yogyakarta tersebut, Setyo Hastuti menyebutkan bahwa pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong UMKM masuk ke pasar digital.
“Kami sedang mendorong UMKM untuk dapat masuk ke pasar digital. Terus terang saja, semenjak Covid- 19 ini, UMKM terpaksa berlatih untuk online. Ternyata, tidak semua UMKM mampu untuk menunjukkan kemampuan produknya,” ujar Setyo. (*)
