Jakarta, benang.id —Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) mengangkat Rizal Calvary Marimbo sebagai Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN yang baru.
“Ini amanah yang harus dieksekusi dengan baik. Kebutuhan listrik terus melonjak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan,” kata Rizal, pada keterangannya, Rabu (18/6/2025), menanggapi pengangkatannya.
Kandidat doktor ilmu hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) ini mempunya pengalaman lengkap lintas sektoral/kementerian/BUMN di dunia kelistrikan, penanaman modal (Investasi), dan Energi Sumber Daya mineral (ESDM).
Di lingkungan PLN, Rizal bukan orang baru. Sejak 2021 dia sudah bergabung dengan PLN Group. Dia menjabat sebagai Komisaris PT PLN Batam, anak usaha PT PLN, 2021-2025. Selain itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Komite Remunirasi dan Nominasi PT PLN Batam sejak 2023.
Dengan pengalaman ini, maka sejak Agustus 2024 Rizal dipercayakan oleh Menteri Bahlil Lahadalia menjadi Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Percepatan Infrastruktur Ketenagalistrikan nasional sampai sekarang. Di PLN Batam, Rizal ikut menyelesaikan defisit listrik dan ancaman blackout dan ancama petir setiap tahun.
Tak hanya di lingkungan PLN, dia juga berpengalaman dalam dunia kelistrikan swasta atau IPP (Independent Power Producer). Ini sebuah kombinasi yang unik dan jarang terjadi. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Listrik Swasta Seluruh Indonesia (APLSI) 2018-2019. Sebelumnya, Rizal dipercaya menjadi Juru Bicara APLSI dari 2015 hingga 2018. Di sinilah Rizal kerap mewakili IPP dalam memberikan pandangan dan masukan pada pemerintah terkait kebijakan dan regulasi Energi Baru Terbarukan sejak 2016-2019.
Oleh profesionalitasnya, Rizal juga telah teruji dalam bidang penanaman modal (Investasi). Sejak tahun 2019 hingga 2023, Rizal dipercayakan Menteri Investasi dan Kepala Penanaman Modal menjadi Anggota Komite Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia. Di sana dia menyelesaikan masalah kebutuhan listerik untuk investor.
Kemudian, Rizal menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Investasi/Kepala BKPM dari 2023 hingga 2024.
Memulai karirnya sebagai wartawan di Harian Investor Daily (Berita Satu Group) pada 2004, Rizal memegang posisi sebagai Deputi Editor Bank dan Uang harian tersebut hingga tahun 2010. Itu sebabnya, tak hanya matang di kelistrikan, Rizal juga memahami isu-isu keuangan dan perbankan nasional. Selanjutnya dia bergabung dengan grup usaha Bosowa (2010-2015) sebagai Corporate Communication.
Dalam berorganisasi dan jejaring, Rizal punya pengalaman yang mumpuni. Dia pernah menjadi Anggota Komisi Tetap Bidang Energi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2022-2024, termasuk membantu dua Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi).
Lulusan Magister Manajemen Universitas Pelita Harapan (MM UPH) dan Reformed Evangelical Seminary Jakarta ini juga katham di manajemen risiko. Saat ini dia memegang sertifikat Ahli Utama Manajemen Risiko (Sertified Risk Energy Professional 2019).
Pengalaman Operasional

Berangkat dari karir di atas, Rizal merupakan sosok yang cocok membantu percepatan dan eksekusi dilapangan terkait pembangkitan nasional. Pengalamannya lintas sektoral dan kementerian menjadi pertimbangan pemilik saham dalam menyelesaikan masalah-masalah dan kendala eksekusi di lapangan.
Rizal pernah berada di balik keberhasilan Menteri Investasi mempercepat realisasi investasi Energi Baru Terbarukan di Cirata, Purwakarta Jawa Barat (2020) yang sempat melambat. Dia juga membantu Menteri Investasi dalam percepatan Investasi Proyek Strategis Nasional Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Mentarang Sebesar 1.375 MW (2021).
Pada 2022, Rizal juga menjadi Anggota Delegasi Indonesia pada Australia Business Roundtable di Canberra, Australia (Februari, 2022) dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Bersama Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi dia melakukan koordinasi dan penyelesaian sengketa lahan di beberapa daerah antara investor dengan warga lokal di antaranya melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk Pembebasan Lahan PT Malindo Feedmill Tbk di Lampung dengan nilai investasi sebesar Rp 1,1 Triliun.
Pengalaman lapangan Rizal tak berakhir di sini. Meski berstatus sebagai komisaris, dia tak segan-segan turun ke lapangan membantu direksi dan manajemen PT PLN Batam dalam melakukan pembebasan lahan yang dilalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Pulau Batam.
Legasi terakhir yang diselesaikan dengan manis dalam senyap adalah dia membantu Menteri Investasi dalam menyelesaikan masalah lahan Proyek Strategis Nasional di Pulau Rempang, yang sekarang semakin membaik. (*/GK)