Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiPLN EPI Gandeng Pesantren di Tasikmalaya Kembangkan Ekosistem Biomassa dengan Penanaman Indogofera...

PLN EPI Gandeng Pesantren di Tasikmalaya Kembangkan Ekosistem Biomassa dengan Penanaman Indogofera di Lahan Tak Produktif

Tasikmalaya, benang.id  – Mendukung target pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE), PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus mengembangkan ekosistem biomassa. Pada awal tahun ini, PLN EPI melaksanakan program penanaman tanaman multifungsi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lahan seluas 30 hektare (ha) di Kalurahan Gombang dan Kalurahan Karangasem, Kecamatan Ponjong ditanamani indigofera, kaliandra merah, jati putih, dan gamal. Daun tanaman multifungsi dimanfaatkan warga sebagai pakan ternak. Sedangkan batang dan ranting, nantinya digunakan untuk mendukung program Co-Firing PLTU PLN.

Tak berhenti di Gunungkidul, PT PLN EPI melakukan program serupa di Tasikmalaya, Jawa Barat. Melalui Program Percontohan Desa Ekonomi Hijau Berbasis Masyarakat Pesantren, sebanyak 30 ha lahan di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir dan Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatulah ditanami indigofera. Tanaman multifungsi dilakukan di lahan milik Pesantren Alhuzaimah & Bina dan lahan milik warga yang tidak produktif. Penanaman dilakukan warga bersama santri pada akhir November lalu.

Penamanan di lahan pesantren bukan tanpa alasan. Bagi masyarakat Tasikmalaya, pesantren tidak hanya lembaga pendidikan. Nilai-nilai sosial religius sudah melekat pada kehidupan masyarakatnya dan telah menjadi simpul serta sendi kehidupan bermasyarakat.

Direktur Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia, Antonius Aris Sudjatmiko mengatakan, program tersebut merupakan bagian dari upaya transisi energi untuk mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE). Aris sapaan akrabnya menerangkan, pihaknya mengemban amanah untuk melakukan pengembangan bahan bakar biomassa sebagai substitusi batu bara.

”Bentuknya bisa berupa sekam padi, serbuk gergaji, bonggol jagung, ampas sagu, dan lain sebagainya. Semua itu berada di tengah masyarakat sehingga Direktur Utama PLN menyebutnya sebagai Sishankamrata Energi, ketahanan energi berdasarkan keterlibatan masyarakat,” ujar dia saat penanaman di Tasikmalaya.

Aris, sapaan akrabnya menambahkan, pihaknya tidak hanya melakukan penanaman. PT PLN EPI juga mendampingi masyarakat untuk membuat pupuk organik dengan campuran FABA (fly ash dan bottom ash) dari PLTU Adipala, Cilacap. Diharapkan, masyarakat ke depan bisa menanam lebih banyak lagi tanaman multifungsi.

”Daun indigofera dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Rantingnya digunakan sebagai sumber biomassa. Kami melakukan pendampingan agar masyarakat bisa mandiri dalam membuat pupuk organik FABA, menanam indigofera, pruning, hingga pengolahan biomassa,” jelas dia.

Sedangkan mengenai pemilihan pesantren sebagai lokasi penanaman, Aris menjelaskan, selain sebagai lembaga pendidikan, pesantren juga mengedepankan pembinaan masyarakat setempat. Selain itu, ucap dia, PT PLN EPI akan terus melakukan pengembangan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dengan melakukan penanaman yang bertujuan untuk merawat bumi.

”Sesuai dengan tema kegiatan ini yakni menanam aksi, memanen makna, merawat bumi,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas inisiasi PT PLN EPI di wilayahnya. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk ikhtiar dalam merawat bumi sekaligus berdampak pada kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Cecep juga menyinggung terkait pemanasan global. Ia mengatakan, peningkatan suhu lingkungan sudah terasa, termasuk di wilayah Bojonggambir. Ia minta masyarakat harus sadar dan menanggapi fenomena tersebut dengan aksi nyata seperti yang diinisiasi PT PLN EPI. Wakil Bupati Tasikmalaya itu berharap, setelah kegiatan dengan pesantren, hal serupa bisa dikembangkan ke 349 desa yang ada di wilayahnya.

”Jika kita menjaga alam, alam akan menjaga kita. Semoga kegiatan semacam ini bukan yang terakhir dan berkembang hingga ke seluruh wilayah Tasikmalaya,” tandasnya.

Sebelum penanaman, PT PLN EPI melakukan kajian dengan mempertimbangkan aspek sosial, teknis, dan eknomi. Secara teknis, indigofera merupakan tanaman yang cocok dengan kondisi alam wilayah tersebut. Selain daunnya sebagai pakan ternak, juga bisa dimanfaatkan jadi pewarna alami kain serta industri farmasi.

Secara sosial, masyarakat sekitar sudah terbiasa dengan pertanian dan perkebunan. Penanaman indigofera berdampak ganda yakni dari sisi pemanfaatan untuk warga sekaligus menghijaukan lahan kering di Tasikmalaya. Hal itu merupakan bentuk konkret Environtmental, Social, and Governance (ESG) di mana perusahaan melakukan bentuk tanggungjawabnya terhadap lingkungan dengan pelibatan masyarakat serta tata kelola yang akuntabel. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments