Jakarta, benang.id – Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) optimistis rencana pembentukan Presidential Club akan terwujud. Koordinator Nasional PRIDE Anthony Leong. menilai pembentukan Presidential Club merupakan ide yang baik dari Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto.
“Ide yang sangat brilian dari Pak Prabowo, ini menunjukkan Prabowo punya visi mulia bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi Indonesia ke depan,” kata Anthony yang juga Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) itu pada keterangannya di Jakarta. Selasa (7/5/2024).
Menurut Anthony, kecintaan terhadap bangsanya dan kedewasaan berpikir yang membuat Prabowo ingin agar dalam memimpin dan memajukan Indonesia, bisa melibatkan para mantan Presiden Republik Indonesia.
“Prabowo seorang Leader atau Pemimpin. Leader itu tidak mau maju dan berhasil sendirian, tapi berjalan dan berhasil bersama-sama,” tegas Anthony.
Tantangan ke depan, tandas dia, akan sangat berat. Pertama, memanasnya Timur Tengah seperti perseteruan Iran dan Israel. Kedua, perang Ukraina dan Rusia belum berhenti.
Lalu yang ketiga, persaingan China dan Amerika Serikat. Kondisi geopolitik dunia bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi Indonesia untuk itu diperlukan kekuatan para elit untuk menjaga stabilitas negara ini.
“Musuh kita itu di luar bukan di dalam, sehingga jika kita masih ‘bertikai’ di dalam bagaimana kita mau bersaing dan mengalahkan musuh di luar sana? Jika energi kita habiskan untuk bertikai sesama anak bangsa, Indonesia tidak akan bisa bersaing dan mengalahkan musuh di luar sana,” jelas Direktur PoliEco Digital Insight Institute (PEDAS) ini.
Lebih lanjut, Anthony menilai pembentukan Presidential Club sebagai suatu solusi permasalahan dalam negeri, residu pilpres selesai, konflik antar-elit selesai, sehingga bisa fokus bersaing secara global.
Selain itu tujuan dari perkumpulan mantan Presiden ini juga untuk menjaga keberlangsungan pembangunan yang berkelanjutan agar Indonesia lebih produktif dan bisa belajar dari kegagalan masa lalu.
Jika banyak pihak pesimis ide ini sulit terwujud karena hambatan hubungan antara Presiden ke-5 Megawati dengan Presiden ke-7 Joko Widodo, Anthony justru merasa optimistis Langkah Prabowo akan berhasil.
Bagi Anthony Presidential Club tidak harus bertemu semua mantan Presiden dalam satu meja. Jika tidak memungkinkan Prabowo bisa mengambil inisiatif mengadakan pertemuan empat mata dengan mantan presiden.
“Terpenting tujuan dan esensinya tercapai, soal proses atau caranya tidak perlu diperdebatkan,” tegas Anthony. (*)