Yogyakarta, benang.id – Yohanes Siyamta, Pustakawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meraih prestasi sebagai juara Penerjemah Cerita Anak Bahasa Jawa – Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (BBY). Ini adalah kali kedua bagi Siyamta mendapatkan prestasi.
Program penerjemahan karya sastra daerah diadakan dengan tujuan agar karya-karya sastra dari daerah bisa diketahui dan dibaca oleh masyarakat. Karena belum ada sertifikasi penerjemah seperti dalam penerjemahan Bahasa Inggris, maka dalam setiap kali akan menyelenggarakan kegiatan ini, BBY mengadakan seleksi bagi para calon penerjemah.
Latar belakang Siyamta sebagai pustakawan dan lulusan Prodi Bahasa dan Sastra Daerah (Jawa) membantu Siyamta untuk bisa mendapatkan penghargaan ini.
Proses seleksi telah dilakukan secara administrasi mulai awal bulan Maret. Selama proses seleksi, Siyamta menerjemahkan sebanyak 4 judul cerita anak, yaitu Kadho karya Desi Noviyani, Adeg-Adeg Antep karya Bayu Saptama, Aja Totohan karya Rahma Khoirunnisa dan Tampah karya Yudha Prasetyanti.
Dalam menerjemahkan karya-karya cerita anak tersebut, Siyamta mengaku ada tantangan tersendiri dalam menerjemahkan cerita anak-anak.
“Meskipun kami bebas menerjemahkan, tapi juga harus kami pahami karakter dan kemampuan anak. Cerita ini kan dibuat untuk anak, pengarangnya memang orang dewasa tapi ya sudah dibuat dengan bahasa anak-anak. Jadi meskipun harus dengan bahasa yang baik dan benar ya tetap harus yang bisa dipahami oleh anak-anak” ucap Siyamta.
Buku-buku yang telah diterjemahkan nantinya akan dipublikasikan oleh Balai Bahasa.
“Hak terjemahan memang ada pada kami, tapi publikasi ada pada Balai Bahasa,” jelas Siyamta.
Siyamta berharap dengan adanya program ini, karya sastra tidak hanya tersimpan, tetapi ada nilai-nilai yang bisa disebarluaskan.