Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalSambangi Rumang Betang, Puan Kenakan Rompi dari Tenun Ikat Khas Dayak

Sambangi Rumang Betang, Puan Kenakan Rompi dari Tenun Ikat Khas Dayak

Sintang, benang.id – Ketua DPR RI, Puan Maharani mengunjungi Rumang Betang Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (19/3/2023).

Berkunjung ke rumah adat tersebut, Puan mengenakan rompi dari bahan tenun ikat khas Dayak. Dalam kunjungan itu, Puan didampingi Ketua Komisi V DPR RI yang juga Ketua DPD PDIP Kalbar Lasarus.

Puan mengaku senang bisa datang ke Rumah Betang Ensaid Panjang. Meski ia merasa perjalanan jauh sekali, Puan gembira karena masyarakat tetap menunggunya meski waktu sudah semakin sore.

“Walaupun perjalanan panjang sekali, hati saya gembira dan bahagia sekali karena sampai di sini semuanya masih nungguin saya. Saya merasa sangat terhormat diperkenankan untuk datang dan melihat langsung serta bertemu dengan ibu-ibu yang sedang menenun,” ujarnya.

“Ini suatu kehormatan bagi saya diterima di sini. Saya bangga dan bahagia bisa melihat Rumah Betang Ensaid Panjang,” kata Puan.

Janji Bangun Rumah Betang

Puan menyambangi Rumah Betang Ensaid Panjang. Foto: Istimewa

Hadir perdana di Rumah Betang Ensaid Panjang, Puan langsung menaruh perhatian pada keberlangsungan bangunan cagar budaya tersebut.

“Saya akan perintahkan Pak Lasarus untuk membangun baru Rumah Betang paling lambat tahun depan. Semoga tahun depan bisa dibuat rumah betang baru yang seperti ini,” kata Puan disambut tepuk tangan masyarakat.

Menurut Puan, jika Rumah Betang Ensaid Panjang diperbaiki maka akan semakin kokoh. “Sepertinya yang harus diperbaiki adalah bagian bawah dan atas. Namun Rumah Betang ini sudah menjadi cagar budaya, jadi Insha Allah akan ada lagi Rumah Betang seperti ini yang lebih baru,” janji Puan.

Puan Mahrani memberikan sambutan di hadapan masyarakat setempat. Foto: Istimewa

Politisi PDIP ini berharap, jika Rumah Betang Ensaid Panjang yang baru sudah dibangun, ibu-ibu tetap melakukan aktivitas menenun kain seperti biasa.

 “Seperti kain yang dipakai saya ini, cantik-cantik sekali. Saya ingin ibu-ibu tetap membuatnya, bagus-bagus, ada manik-maniknya. Karena inilah salah satu warisan budaya yang ada di Kabupaten Sintang. Serta warisan budaya di Kalimantan Barat,” ucap Puan.

Puan berjanji, kehadirannya kali ini di Rumah Betang Ensaid tidak menjadi pertemuan pertama dan terakhir. “Insha Allah janji, pada waktunya nanti saya akan datang lagi ke sini untuk melihat Rumah Betang dan terbaru,” janji Puan.

“Dengan Kementerian saya sudah berbicara, sudah menyetujui. Namun memang perlu waktu. Tapi Insha Allah tahun depan Rumah Betang segera dibangun. Panjangnya mirip, desainnya sama namun dengan suasana yang bisa diperbaharui,” kata Puan. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments