Jakarta, benang.id – Baru-baru ini pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penangguhan sementara proses penerbitan visa pelajar bagi siswa internasional sebagai bagian dari kebijakan imigrasi dan keamanan nasional yang tengah diperketat. Keputusan ini berdampak signifikan terhadap ribuan mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Bagi mahasiswa Indonesia, kondisi ini bukan hanya menimbulkan ketidakpastian dalam perencanaan akademik dan karier, tetapi juga berisiko mengganggu momentum belajar yang telah dipersiapkan dengan matang, baik secara administratif maupun finansial

Menanggapi situasi ini, Sampoerna University menawarkan solusi alternatif bagi mahasiswa Indonesia yang terdampak pembatasan visa pelajar AS melalui program gelar berstandar internasional yang diselenggarakan di Indonesia. Program ini memungkinkan mahasiswa melanjutkan studi tanpa penundaan dengan sistem transfer kredit, yaitu kredit yang dapat dipindahkan dari Sampoerna University ke universitas di AS saat situasi membaik.
Untuk memudahkan para calon mahasiswa yang terdampak pembatasan visa AS, Sampoerna University telah menyusun proses pendaftaran yang lebih ringkas dan efisien. Mahasiswa yang sebelumnya telah menerima Letter of Acceptance (LoA) dari universitas di Amerika Serikat tidak perlu mengikuti prosedur seleksi masuk standar, seperti tes masuk, wawancara, atau pengumpulan dokumen tambahan yang biasanya diwajibkan.

Marshall Schott, President of Sampoerna University mengatakan dengan kebijakan ini, calon mahasiswa dapat langsung mendaftar dan memulai perkuliahan di Sampoerna University tanpa hambatan administratif, sehingga waktu mereka tidak terbuang dan rencana akademik tetap berjalan.
“Pendekatan ini dirancang untuk memastikan transisi yang mulus, sekaligus memberikan jaminan kualitas pendidikan berstandar internasional yang setara dengan yang mereka rencanakan sebelumnya,” jelasnya. (*/GK)