Jakarta, benang.id – Lembaga pendidikan Katolik milik Keuskupan Agung Jakarta tahun ini merayakan ulang tahun ke-100 atau satu abad. Tidak banyak organisasi yang mampu bertahan hingga usia 100 tahun. Perkumpulan Strada yang memulai kiprah didunia pendidikan Indonesia sejak 24 Mei 1924 terus berkontribusi meningkatkan kualitas sumber daya manusia unggul dan berkarakter.
Dalam interview dengan media, Direktur Perkumpulan Strada, Romo Odemus Bei Witono SJ menuturkan ada beragam kegiatan yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Strada dalam rangka menyambut dan merayakan ulang tahun seabad Perkumpulan Strada.
“Masing-masing cabang Strada di Bekasi, Tangerang dan Jakarta membuat rangkaian acara seperti gelar budaya, bazar, temu akbar, seminar dan talkshow yang digelar di masing-masing unit sekolah,” kata Romo Bei, Kamis (23/5).
Romo Bei menambahkan pada Puncak Peringatan HUT 100 Perkumpulan Strada pada Jumat (24/5) akan dilangsungkan Misa Syukur di Gereja Katedral Jakarta dan ramah-tamah di Kantor Pusat Perkumpulan Strada Jl Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Di era disrupsi dan digital Perkumpulan Strada terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mencapai generasi emas pada 2045. Upaya tersebut dilakukan Perkumpulan Strada dengan menggandeng BINUS University menjalankan program Socrates yang berbasis Internet Protocol (IP). Kendati demikian Strada tetap menerapkan dan menanamkan pendidikan dengan nilai-nilai karakter, kedisiplinan dan menjunjung keberagaman dilandasi semangat cinta kasih.
“Untuk pendidikan karakter peserta didik, Strada sangat memperhatikan beragam kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Seni dan Budaya dan lainnya,” ungkap Bei.
Selain itu para peserta didik diharapkan dapat bertumbuh secara holistik, baik kognitif, psikomotorik maupun afeksi.
“Perkumpulan Strada mendukung program Merdeka Belajar, dengan membekali para peserta didik pembelajaran bermakna serta kemampuan berfikir kritis dalam menghadapi berbagai hal agar lulusannya tidak gagap teknologi dan memiliki karakter kuat,” ujarnya.
Perkumpulan Strada, memiliki nilai-nilai dasar (core values) yang menjadi pegangan dalam mengemban misi pendidikan. Kelima nilai itu yakni Pelayanan, Kejujuran, Disiplin, Peduli dan Keunggulan. Nilai-nilai yang akan semakin mengukuhkan Perkumpulan Pendidikan Strada berkontribusi menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Perkumpulan Strada salah satunya menerapkan Tagline “Tarif Kaki Lima, Pelayanan Bintang Lima” dengan estimasi biaya pendidikan per siswa sekitar Rp. 20.000 untuk dapat mengakses berbagai layanan pendidikan di Strada,” tambah Romo Bei.
Perkumpulan Strada mencatat, saat ini setidaknya ada 6.528 anak kurang mampu yang mendapat kesempatan belajar di Perkumpukan Strada. Dengan tata kelola keuangan secara profesional dan akuntabel yang diaudit oleh lembaga eksternal dan internal.
“Hasilnya lndeks kepuasan pelanggan Strada berada di atas 85 persen, sehingga Perkumpulan Strada bertekad kuat dan optimis semakin berkembang mencapai usia seabad,” pungkasnya.
Sebagai lembaga pendidikan Katolik milik Keuskupan Agung Jakarta maka Perkumpulan Strada dilandasi semangat cinta kasih dalam pelayanan. Pada tahun 1901 tiga pastur asal Nelanda, Pastur Y Wubbe,SJ mengajak kedua rekannya, yakni Pastur A Van Hoof, SJ dan Pastur J Van Rijckevorsel,SJ untuk mendirikan lembaga pendidikan. Mereka kemudian dikenal sebagai ‘tiga serangkai’ yang sepakat mendirikan Strada Vereeniging (Perkumpulan Strada) yang ditetapkan pada tanggal 24 Mei 1924. (*)