Jakarta, benang.id – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berhasil mengelola risiko fluktuasi harga energi yang signifikan, dan tetap menghasilkan pertumbuhan laba yang kuat. Aliran kas dan neraca Keuangan juga tetap terjaga, bahkan menunjukkan kinerja yang positif.
“Laba Neto AKRA tumbuh 74% mencapai Rp 955 Miliar pada periode 6 bulan tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tutur Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo dalam Acara Public Expose Live 2022, yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia, Senin (12/9/2022).
Dalam Public Expose tersebut, jajaran top manajemen menggarisbawahi tentang kekuatan infrastruktur logistik supply chain Perseroan sehingga dapat mendistribusikan produk kimia dasar dan energi ke seluruh pelanggan di Indonesia.
Haryanto Adikoesoemo, dalam siaran persnya, menaparkan bahwa permintaan produk kimia dasar AKRA menunjukkan peningkatan sejalan dengan pemulihan ekonomi dan kemajuan program hilirisasi Indonesia yang mendorong jumlah smelter. Dengan infrastruktur logistik supply chain yang kuat, Perseroan dapat mendistribusikan produk kimia dasar ke berbagai sektor industri di seluruh Indonesia, mencakup rayon, smelter, manufaktur, dan produk sehari-hari.
”Penjualan BBM di 2022 juga meningkat sejalan dengan pertumbuhan permintaan di sektor pertambangan, perkebunan, manufaktur, ritel, dll. Dengan penerapan bisnis model yang disiplin AKRA tetap dapat menjaga marjin absolut di tengah fluktuasi harga BBM,” ujar Haryanto Adikoesoemo.
Ia menambahkan bahwa proyek Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE Gresik) juga telah menarik banyak investor domestik dan asing dari sektor Smelter, Kimia, Clean Industry, dan sebagainya.
Beberapa bentuk kerja sama telah dijalankan untuk mendukung beroperasinya smelter tembaga di tahun 2024 sebagai anchor tenant JIIPE.
“Kehadiran smelter tembaga terbesar di dunia ini akan membentuk ekosistem untuk mengolah turunan produk tembaga dan akan meningkatkan kebutuhan utilitas di dalam kawasan. Pada akhir Agustus lalu kami juga telah menandatangani kontrak besar dengan pabrik kaca PT Xinyi Glass Indonesia,” tambah Haryanto.
KEK JIIPE Gresik tidak hanya memberikan fasilitas terintegrasi bertaraf internasional dan ramah lingkungan, tetapi juga memberikan benefit dan kemudahan dalam berbisnis. Dalam 3-5 tahun ke depan, kontribusi JIIPE pada pendapatan konsolidasi akan semakin meningkat seiring dengan:
Bertambahnya penjualan lahan dan jumlah tenant di dalam kawasan
Peningkatan kebutuhan utilitas listrik, gas, air bersih, pengolahan limbah, dan penanganan pelabuhan
Outlook Positif
Melihat situasi perekonomian saat ini dan trend ke depan, AKRA melihat prospek yang positif pada bisnis perdagangan – distribusi maupun di Kawasan industri, hal ini didukung oleh:
Peningkatan produksi batubara
Penggantian energi akibat perang Rusia-Ukraina serta untuk produksi DME pengganti LPG.
Produksi hulu dan hilir mineral yang terus berkembang
Pertumbuhan industri penunjang seperti perkapalan, pergudangan, dan logistik lainnya serta peningkatan biodiesel & konsumsi bahan bakar minyak
Produksi industri hilir CPO (PKO, RBDPO dll) juga semakin berkembang
Pertumbuhan industri yang berkelanjutan seperti tekstil, kaca, barang konsumsi dll akan meningkatkan permintaan energi & bahan kimia dasar
Beroperasinya lebih banyak smelter: tembaga, nikel, bauksit
“Dengan kekuatan logistik dan sistem teknologi informasi yang Perseroan kembangkan, AKR akan terus menyalurkan produk secara efisien dan tepat sasaran. AKR juga akan mendorong proyek Kawasan Industri terintegrasi KEK JIIPE Gresik untuk terus menarik investor baru dan turut membangun perekonomian Indonesia,” ungkap Haryanto Adikoesoemo.
Jaga posisi keuangan dan komitmen kepada pemegang saham
Pada kesempatan tersebut, manajemen AKRA juga memaparkan tentang posisi neraca Keuangan dan kekuatan kas Perseroan.
Net gearing sangat rendah di bawah nol atau dengan kata lain NET CASH.
Return on Equity meningkat secara signifikan menjadi 19%
Return on Assets meningkat mencapai 6,9%.
Dengan pertimbangan kinerja Keuangan yang kuat tersebut, Perseroan baru saja membagikan dividen interim Rp25 per saham atau sebesar Rp493 Miliar pada 16 Agustus 2022. Rasio pembayaran dividen dalam 5 tahun terakhir tetap tinggi di atas 50%.
Perseroan terus mengembangkan inisiatif-inisiatif keberlanjutan AKRA, baik itu dalam bentuk kebijakan maupun fasilitas ramah lingkungan yang disediakan di KEK JIIPE Gresik.
Kini AKRA mendapatkan pengakuan sebagai emiten berwawasan ESG dengan masuknya ke dalam semua indeks IDX-ESG; Sri KEHATI, ESG Star Listed Company, ESGQ 45 IDX KEHATI, dan ESG Leader IDX KEHATI. (*)