Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiSiap Gelar Rakernas, Aspebindo Konsolidasi Pengusaha untuk Jaga Ketahanan Energi

Siap Gelar Rakernas, Aspebindo Konsolidasi Pengusaha untuk Jaga Ketahanan Energi

Jakarta, benang.id – Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) di The Dharmawangsa Hotel pada 19 Desember 2022. Melalui rakernas Aspebindo melakukan optimalisasi dan konsolidasi internal sebagai upaya untuk berperan aktif dalam kebijakan energi yang sedang ramai diperbincangkan.

Dalam kegiatan Pra-Rakernas Aspebindo yang digelar di Pribadi House, Selasa (29/11/2022), Ketua Umum Aspebindo, Dr Anggawira MM MH memberikan pengarahan kepada seluruh anggotanya untuk berperan aktif dalam memberikan masukan serta ide kreatif untuk kebijakan energi di Indonesia.

“Rakernas ini harus jadi momentum kita untuk semakin giat memberikan ide dan gagasan dari pelaku usaha untuk pemerintah, kita lihat sekarang kebijakan transisi energi sangat cepat dibahas, pelaku usaha jangan tinggal diam, kita ini aktor penting yang menentukan sukses tidaknya transisi energi,” kata Anggawira dalam keterangannya Kamis (1/12/2022).

Misalnya dorongan untuk menghambat pembiayaan usaha batu bara melalui klasifikasi merah dalam taksonomi hijau yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menurutnya kebijakan ini harus dikaji kembali agar bisa memanfaatkan momentum kenaikan harga batu bara.

“Momentum kenaikan harga komoditas batu bara masih sulit dimanfaatkan pelaku usaha dengan dukungan pendanaan yang kian tipis, padahal royalti dan kontribusi kita ke negara sudah ditingkatkan, harus ada solusi agar kita tidak kelewatan momen bisnis ini yang mungkin tidak bertahan lama,” jelas Anggawira.

Pra Rakernas Aspebindo
Ketua Umum Aspebindo, Dr Anggawira MM MH (kedua dari kiri) dalam Kegiatan Pra-Rakernas Aspebindo yang digelar di Pribadi House, Selasa (29/11/2022). Foto: Aspebindo

Ia turut memberikan gambaran kondisi energi nasional di tahun selanjutnya dan tantangan dalam hilirisasi industri. Antara lain mengenai kalahnya gugatan Indonesia terhadap WTO mengenai ekspor nikel.

“Saat ini pemerintah mengajukan banding atas kekalahan saat menghadapi gugatan terkait setop ekspor nikel yang diajukan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), ini komitmen serius pemerintah untuk meningkatkan nilai bahan baku mentah energi yang ada, pengusaha harus ambil peran jangan tinggal diam kita harus sambut dari bawah untuk memastikan hilirisasi mineral ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan energi Indonesia,” katanya.

Arahan dari ketua umum Aspebindo disambut baik oleh Ketua Pelaksana Rakernas Aspebindo, Fathul Nugroho, ia berkomitmen akan menghadirkan rakernas yang mampu mengkonsolidasikan pelaku usaha untuk merekomendasikan kebijakan yang tepat.

“Kita sudah memulai mempersiapkan rakernas beberapa waktu yang lalu. Melalui audiensi, dan konsolidasi dengan beberapa pihak serta berkomunikasi aktif dengan pengurus daerah kita siap melakukan konsolidasi secara nasional untuk menyusun program dan gagasan yang akan didorong Aspebindo berkaitan dengan ketahanan energi Indonesia,” kata Fathul Nugroho dalam Pra Rakernas Aspebindo itu. 

Menurutnya konsolidasi internal Aspebindo mengerucutkan ketahanan energi kepada dua hal penting yakni kecukupan pasokan batubara dan mineral serta mendorong peningkatan investasi ke sektor-sektor energi strategis.

“Pasokan batubara dan mineral serta investasi akan menjadi catatan kami dalam rakernas kali ini untuk itu kita akan mengangkat tema Powering The Future: Energy at The Hearth of Mineral Supply And Investment Opportunities,” terang Fathul.

Fathul mengatakan nantinya Rakernas Aspebindo tidak hanya akan menyusun program yang akan dilakukan Aspebindo namun juga menjalin komunikasi dengan berbagai pihak eksternal yang berkepentingan dalam menjaga ketahanan energi Indonesia.

“Iya nanti rakernas tidak hanya untuk internal, kita juga adakan Indonesia Energy and Mineral Conference sebagai wadah diskusi dan menyusun rencana strategis bersama dalam dua topik utama yaitu mengenai ketahanan energi Indonesia saat ini, serta kesiapan pelaku usaha dalam transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan,” jelas Fathul. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments