Jakarta, benang.id – GP Ansor merupakan tujuan akhir silaturahmi gerudukan KWI dan Pemuda Katolik. Ketua PP GP Ansor, Addin Jauharudin menyambut kunjungan dengan tersenyum lebar. Kebahagiaan terpancar dari kedua belah pihak saat bertemu. Dan bagi Addin, pertemuan ini merupakan sejarah dan membahagiakan.
“Ansor mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari sahabat-sahabat Katolik. Kami seperti saudara. Kita akan terus banyak kegiatan, mungkin bukan soal agama saja, tapi banyak kegiatan. Banyak kader dari ormas yang makin maju,” kata Addin.
Seperti halnya I Gede Ariawan, Addin Jauharudin juga menunjuk Deklarasi Jakarta-Vatikan yang ditandatangani para ketum kepemudaan lintas agama dari Indonesia. Piagam Jakarta-Vatikan yang disaksikan melalui pembubuhan tanda tangan oleh Paus Fransiskus, demikian ditegaskan Addin, merupakan bagian dari komitmen pemuda lintas agama yang sudah disepakati. Organisasi pemuda lintas agama wajib untuk menerjemahkan.
“Itu janji suci dan PR kita semua. Hubungan ini tidak sebatas lintas agama tapi dalam hal yang lebih luas lagi. Siapapun yang memimpin organisasi pemuda lintas agama nantinya harus menghormati dan menjalankan isi dari Deklarasi Piagam Jakarta – Vatikan,” katanya.
Tanggapan Rm Aloys

Menanggapi seluruh kunjungan gerudukan yang disusun oleh Asat Gusma, Rm Aloys merasa sangat bahagia. Ini merupakan awal yang sangat bagus dari perjalanan Komisi HAK. Silaturahmi ini merupakan perjalanan puncak kebahagiaan, persaudaraan, dan persahabatan.
“Saya seperti pulang ke rumah. Rahmatan il ilamin. Saya menikmati perjumpaan dengan Gus Fikar, Gus Addin, Mas Sahat, dan Bli Gede. Semangat keberagaman, penghayatan iman yang dibalut dengan humor yang saling menghargai bukan merendahkan. NKRI harus tetap bersatu dan bangsa ini harus berbangga kepada para ketum-ketum tersebut,” ucap Rm Aloys yang piawai meniup saxophone ini.
Rm Budhenk, panggilan akrab Rm Aloys, mengakui bahwa keinginan untuk bersilaturahmi muncul saat hadir dalam perayaan Buka Tahun Bersama Tahun 2025 Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Dan dalam perayaan itu PWKI memberi anugerah “TERIMAKASIHKU KEPADAMU“ kepada 7 organisasi kepemudaan lintas agama tersebut. Mereka dianggap telah memulai perjalanan untuk membangun perdamaian. Dan menurut Rm Aloys, apa yang dilakukan PWKI, meski sederhana, memberi dampak yang luar biasa. Dan itu terlihat dari pemberitaan yang muncul.
“Oleh karena itu, saya menghubungi Mas Putut untuk bisa kenalan secara intens dengan para ketum organisasi pemuda lintas agama itu,“ ujar Rm Aloys. Mas Putut yang dimaksud adalah AM Putut Prabantoro, pendiri dan penasihat PWKI – komunitas wartawan Katolik di Indonesia. Putut Prabantoro, yang juga pengajar (Taprof) Bidang Ideologi Lemhannas RI itu, menjadi pendamping saat organisasi kepemudaan lintas agama itu beraudiensi dengan Paus Fransiskus di Vatikan.
Sementara itu, Ketum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma berterima kasih kepada OKP Lintas Agama yang berkenan menerima silaturahmi Romo Aloys. Ini adalah salah satu pilar kebangsaan.
“Kita perkuat ini semakin kuat dan kokoh. Kita harapkan, kita teruskan sampai ke daerah. teman-teman di bawah mengikuti. Semangat persaudaraan harus terus dijaga, tidak lagi bicara perbedaan,” kata Gusma di akhir perjumpaan. (*/GK)