Thursday, August 14, 2025
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiSurvey Yougov tentang Konsumen Indonesia yang Makin Cermat Berbelanja Kebutuhan Pokok

Survey Yougov tentang Konsumen Indonesia yang Makin Cermat Berbelanja Kebutuhan Pokok

Jakarta, benang.id – Laporan terbaru YouGov menunjukkan konsumen Indonesia kini semakin cermat dan selektif dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari. Meski perilaku ini sejalan dengan tren di Asia Pasifik, pembeli di Indonesia punya ciri khas tersendiri: lebih mengutamakan kebersihan dan kerapian toko, variasi produk, serta cenderung memilih minimarket dibandingkan supermarket besar.

Riset berjudul “The Rise of Value Shoppers: APAC Grocery Retail 2025” membandingkan kebiasaan belanja masyarakat di Indonesia, Singapura, Hong Kong, Australia, dan Thailand. Menurut laporan ini, kenaikan harga membuat konsumen di semua pasar semakin fokus pada nilai, namun di Indonesia perilaku ini berpadu dengan kebiasaan belanja yang praktis dan lokasi yang mudah dijangkau.

Kanal Digital Jadi Senjata Utama Hemat Belanja

Respon konsumen ketika harga naik

Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India, mengemukakan bahwa konsumen Indonesia semakin aktif memanfaatkan kanal digital untuk berbelanja kebutuhan pokok dan sehari-hari, mengikuti arah perkembangan di kawasan Asia Pasifik.

“Mereka semakin cerdas, terhubung secara digital, dan terus membandingkan harga. Oleh karena itu, pelaku usaha harus selalu memperjuangkan loyalitas konsumen,” ujarnya.

Konsumen Indonesia memanfaatkan berbagai alat digital untuk berhemat, seperti:

Perilaku konsumen terkait dorongan belanja
  • 63% menggunakan aplikasi supermarket untuk promo/diskon, dan 58% memakai situs atau aplikasi pembanding harga.

  • Media sosial merupakan saluran iklan utama untuk menjangkau konsumen, dimana 77% responden survei melihat iklan produk di media sosial.

  • 71% responden hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, dan 59% selalu membuat daftar belanja sebelum berbelanja.

    Loyalitas Tipis, Sensitivitas Harga Tinggi

    Faktor pilihan supermarket di Indonesia

Saat harga naik, konsumen Indonesia paling banyak mengurangi pembelian:

*Makanan instan (34%)

*Camilan kemasan (33%)

*Daging atau telur (22%)

Pola ini mencerminkan cara konsumen mengambil keputusan secara praktis, mengurangi belanja pada kategori non-esensial, lalu segera mengalihkan anggaran ke kebutuhan utama.

Faktor emosional juga mempengaruhi perilaku belanja. Sebanyak 45% konsumen Indonesia merasa bersalah ketika membeli camilan atau makanan ringan yang tidak direncanakan, sejalan dengan tren di Asia Pasifik.

Faktor Lain yang Jadi Pertimbangan

Belanja grosir sebagai kebiasaan keluarga

Harga tetap jadi pertimbangan utama nomor satu (59%), namun konsumen Indonesia juga mementingkan variasi produk (46%) dan kebersihan/tata letak toko (32%).

Minimarket menjadi pilihan utama (26%), diikuti toko kelontong (21%) dan pasar tradisional (18%). Selain itu, 65% responden Indonesia menganggap belanja kebutuhan sehari-hari sebagai aktivitas keluarga, membuka peluang untuk strategi promosi yang menyasar kebersamaan.

Laporan ini menegaskan pentingnya memahami perilaku konsumen secara nyata. Strategi ritel, harga, dan pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi lokal akan membuat pelaku usaha tetap relevan dan kompetitif,” tutup Edward.

Laporan ini berdasarkan riset yang dilakukan secara daring pada 25 Maret–6 April 2025 melalui YouGov Surveys: Serviced, melibatkan 2.018 responden dewasa (18+) di Indonesia, bagian dari total 7.252 responden di lima pasar Asia Pasifik. (*/GK)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments