Thursday, May 15, 2025
No menu items!
spot_img
HomeFeatureTahun Yubileum 2025 Momen Umat Katolik Peroleh Rahmat Indulgensi

Tahun Yubileum 2025 Momen Umat Katolik Peroleh Rahmat Indulgensi

Jakarta, benang.id – Tahun Yubileum merupakan tahun suci rahmat dan ziarah khusus dalam Gereja Katolik. Perayaan ini diadakan setiap 25 tahun sekali. Namun Paus dapat mengadakan tahun Yubileum luar biasa, seperti pada Tahun Iman 2013 dan Tahun Kerahiman 2016. Tahun Yubileum 2025 bertemakan Peziarah Pengharapan dan ditandai dengan pembukaan secara resmi Pintu Suci di Vatikan (Holy Door atau Porta Sancta) oleh Paus Fransiskus, pada malam Natal, Selasa, 24 Desember 2024. Tahun Yubileum akan berakhir pada Selasa, 6 Januari 2026.

Holy Door di Vatikan. Foto: dok. Padre Marco

Mendiang Paus Fransiskus mengatakan bahwa ziarah menjadi unsur mendasar dalam setiap Tahun Yubileum. Ziarah atau sebuah perjalanan secara tradisional dikaitkan dengan pencarian manusia akan makna hidup. Ziarah dengan berjalan kaki sangat mendukung penemuan kembali nilai keheningan, dan kesederhanaan hidup. Paus Fransiskus berharap: “Semoga Tahun Yubileum menjadi kesempatan bagi semua umat Allah untuk berjumpa dengan Kristus, yang adalah ‘Pintu’ keselamatan kita” (Yoh 10: 7-9) dan “Sumber Pengharapan” (1 Tim 1:1).

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan bahwa Tahun Yubileum 2025 mengambil tema Peziarah Pengharapan karena, “Pengharapan itu sudah ada dalam diri kita, sedang kita hayati, dan masih kita usahakan kepenuhannya.” Oleh karena itu, Kardinal Suharyo mengajak umat Katolik untuk mengusahakan kepenuhan pengharapan itu agar kita memperoleh rahmat indulgensi atau penghapusan hukuman sementara atas dosa-dosa yang sudah diampuni melalui Sakramen Tobat.

Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Porta Sancta Gereja Maria de Fatimah, Paroki Toasebio. Foto: benang.id/Gora Kunjana
Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Gua Maria samping Gereja Maria de Fatimah, Paroki Toasebio. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Adapun syarat untuk memperoleh rahmat indulgensi bagi umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) adalah:

Pertama, Melakukan ziarah ke 9 gereja di 9 Dekanat yang ada di KAJ. Ziarah dapat dilakukan secara pribadi, bersama keluarga, atau komunitas/lingkungan.

Kedua, Menerima Sakramen Tobat atau Pengampunan Dosa selama Tahun Yubileum 2025.

Ketiga, Tekun mengikuti Misa Kudus pada hari Minggu dan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.

Keempat, Mendoakan intensi Bapa Paus Fransiskus dipemuhi dengan Bapa Kami, Salam Maria, dan doa lain yang sesuai dengan kesalehan dan devosi atau ungkapan kasihnya.

Kelima, Melakukan perbuatan amal dan belas kasih dengan mengunjungi saudara/saudari yang membutuhkan atau sedang dalam kesulitan (orang sakit, tahanan, lansia, yang kesepian, yang difabel).

Umat Lingkungan Lucius doa bersama di depan Gua Maria Gereja St Yohanes Bosco, Paroki Danau Sunter. Foto: benang.id/Gora Kunjana
Ketua Lingkungan Lucius Aloysius Koba Koten foto di depan Patung St Yohanes Bosco. Foto: Ladislaus Amatus

Terkait dengan ziarah, umat di Wilayah KAJ dapat mengunjugi 69 gereja di sembilan dekenat yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Berikut daftar gereja di setiap dekenat yang dapat menjadi tujuan ziarah:

1. Dekenat Jakarta Pusat: Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga Paroki Katedral, Gereja Santo Paskalis Paroki Cempaka Putih, Gereja Santa Theresia Paroki Menteng, Gereja Hati Kudus Paroki Kramat, Gereja Kristus Raja Paroki Pejompongan, Gereja Santo Ignatius Loyola Paroki Jalan Malang.

2. Dekenat Jakarta Utara: Gereja Salib Suci Paroki Cilincing, Gereja Santo Yohanes Bosco Paroki Danau Sunter, Gereja Santo Yakobus dan Gereja Santa Andreas Kim Tae Gon Paroki Kelapa Gading, Gereja Santo Alfonsus Rodrigues Paroki Pademangan, Gereja Regina Caeli Paroki Pantai Indah Kapuk, Gereja Stella Maris Paroki Pluit, Gereja Santo Lukas Paroki Sunter, Gereja Santo Fransiskus Xaverius Paroki Tanjung Priok

Umat Lingkungan Lucius menerima asupan perikop dari Kitab Suci di depan Gereja St Stefanus, Paroki Cilandak. Foto: benang.id/Gora Kunjana
Gereja St Stefanus, Paroki Cilandak bangunannya berbentuk pendapa, uniknya Altar berada di tengah-tengah dan umat yang mengikuti Misa Kudus berada mengelilingi Altar. Foto: benang.id/Gora Kunjana

3. Dekenat Jakarta Selatan: Gereja Santo Yohanes Penginjil Paroki Blok B, Gereja Santa Perawan Maria Rati Paroki Blok Q, Gereja Santo Stefanus Paroki Cilandak, Gereja Ratu Rosari Paroki Jagakarsa, Gereja Keluarga Kudus Paroki Pasar Minggu, Gereja Fransiskus Asisi Paroki Tebet

4. Dekenat Jakarta Timur: Gereja Santo Antonius Padua Paroki Bidaracina, Gereja Santo Aloysius Gonzaga Paroki Cijantung, Gereja Santo Yohanes Maria Vianney Paroki Cilangkap, Gereja Santo Robertus Billarminus Paroki Cililitan, Gereja Santa Anna Paroki Duren Sawit, Gereja Santo Joseph Paroki Matraman, Gereja Santo Gabriel Parokii Pulo Gebang, Gereja Santo Bonaventura Paroki Pulomas, Gereja Keluarga Kudus Paroki Rawamangun, Gereja Santo Agustinus Paroki Halim

Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Porta Sancta Gereja Keluarga Kudus, Paroki Rawamangun. Foto: benang.id/Gora Kunjana

5. DekenatJakartaBarat1: Gereja Maria Bunda Perantara Paroki Cideng, Gereja Damai Kristus Paroki Kampung Duri, Gereja Bunda Hati Kudus Paroki Kemakmuran, Gereja Santo Petrus dan Paulus Paroki Mangga Besar, Gereja Kristus Salvator Paroki Slipi, Gereja Santa Maria de Fatimah Paroki Toasebio

6. Dekenat Jakarta Barat 2: Gereja Santo Thomas Rasul Paroki Bojong Indah, Gereja Trinitas Paroki Cengkareng. Gereja Santo Kristophorus Paroki Grogol. Gereja Santa Maria Imaculata Paroki Kalideres, Gereja Philipus Rasul Paroki Kapuk, Gereja Santo Andreas Paroki Kedoya, Gereja Santo Mathias Rasul Paroki Kosambi Baru, Gereja Maria Kusuma Karmel Paroki Meruya, Gereja Maria Bunda Karmel Paroki Tomang

Gereja Servatius, Paroki Kampung Sawah, satu-satunya gereja yang memiliki relikui atau sisa jasad orang suci. Foto: Ladislaus Amatus

7. Dekenat Bekasi: Gereja Santo Arnoldus Janssen Paroki Bekasi, Gereja Santa Klara Paroki Bekasi Utara, Gereja Ibu Theresa Paroki Cikarang. Gereja Santo Albertus Agung Paroki Harapan Indah. Gereja Santo Leo Agung Paroki Jatiwaringin, Gereja Servatius Paroki Kampung Sawah. Gereja Santo Mikael Paroki Kranji, Gereja Kalvari Paroki Lubang Buaya, Gereja Santo Bartolomeus Paroki Taman Galaksi. Gereja Santo Stanislaus Kostka Paroki Kranggan

8. Dekenat Tangerang 1: Gereja Santa Bernadeth Paroki Pinang, Gereja Santa Odilia Paroki Citra Raya, Gereja Santa Helena Paroki Curug, Gereja Santo Agustinus Paroki Karawaci, Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda Paroki Tangerang, Gereja Santo Gregorius Paroki Kutabumi

Gereja Santa Maria Regina, Paroki Bintaro Jaya bangunannya juga unik karena tidak menampakkan ciri sebuah gereja. Foto: benang.id/Gora Kunjana
Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Porta Sancta St Maria Regina. Paroki Bintaro Jaya. Foto: Istimewa

9. Dekenat Tangerang 2: Gereja Santo Laurentius Paroki Alam Sutera, Gereja Santo Matius Paroki Bintaro, Gereja Santa Maria Regina Paroki Bintaro Jaya, Gereja Santo Nikodemus Paroki Ciputat, Gereja Santo Barnabas Paroki Pamulang, Gereja Santa Monika Paroki Serpong, Gereja Sannto Ambroius Paroki Villa Melati Mas

Lingkungan Lucius Go Porta Sancta

Keuskupan Agung Jakarta mengajak umat untuk memanfaatkan momen Tahun Yubileum sebagai kesempatan mendalam untuk merenungkan kasih Allah dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Menanggapi ajakan tersebut, umat di wilayah KAJ pun menyambut dengan penuh syukur dan semangat untuk menjalani ziarah ke Porta Sancta, termasuk di antaranya umat Lingkungan Lucius Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) Paroki Tangerang.

Memanfaatkan libur Perayaan Waisak, Senin (12/5/2025), umat Lingkungan Lucius berziarah ke 9 gereja di 9 dekenat untuk kali kedua, setelah yang pertama dilakukan pada libur bersama Idulfitri April lalu.

Dengan menggunakan tiga mobil, rombongan beranggotakan 17 orang ini mulai bergerak dari Perumahan Taman Royal 3, Tangerang sekira pukul 08.15 WIB, menuju Gereja Trinitas, Cengkareng (Jakarta Barat 2).

Umat Lingkungan Lucius mengantri untuk stempel paspor ziarah di depan Gereja St Paskalis, Paroki Cempaka Putih. Foto: benang.id/Gora Kunjana
Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Altar Gereja St Paskalis, Paroki Cempaka Putih. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Setelah mengunjungi empat gereja yaitu Gereja Santa Maria de Fatimah, Toasebio (Jakarta Barat 1), Gereja Santo Yohanes Bosco, Danau Sunter (Jakarta Utara), Santo Paskalis, Cempaka Putih (Jakarta Pusat), dan Gereja Keluarga Kudus, Rawamangun (Jakarta Timur), rombongan rehat sejenak untuk makan siang.

Sekira pukul 14.10 WIB, perjalanan ziarah berlanjut ke empat gereja berikutnya yakni Gereja Servatius, Kampung Sawah (Bekasi), Gereja Santo Stefanus, Cilandak (Jakarta Selatan), Gereja Santa Maria Regina, Bintaro Jaya (Tangerang 2), dan berakhir di Gereja Santa Bernadeth, Pinang (Tangerang 1). Rombongan kembali tiba di perumahan sekira pukul 20.17 WIB

Ketua Lingkungan Lucius, Aloysius Soba Koten, mengungkapkan rasa syukurnya Lingkungan Lucius dapat melaksanakan ziarah Porta Sancta. “Puji Tuhan, perjalanan ziarah setengah hari ini berjalan lancar tanpa ada kendala sedikitpun. Kami dapat berdoa dengan khusyuk sekaligus merasakan kebahagiaan dan penuh suka cita karena mengenal gereja lain di luar gereja paroki kami sendiri,” ujarnya.

Wakil Ketua Lingkungan Lucius, Ladislaus Amatus. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Wakil Ketua Lingkungan Lucius, sekaligus Ketua Rombongan dan inisiator ziarah, Ladislaus Amatus, menambahkan bahwa pengurus sejatinya menginginkan kegiatan Ziarah Porta Sancta dapat diikuti oleh seluruh umat Lingkungan Lucius. Namun, karena sesuatu dan lain hal, ziarah masih diikuti secara terbatas.

Oleh karena itu, kami masih akan mengadakan kegiatan ziarah untuk sesi ketiga, keempat dan seterusnya, syukur-syukur dapat lengkap mengunjungi ke 69 gereja yang ada di KAJ, mengingat kita masih punya banyak waktu hingga Januari tahun depan,” jelasnya.

Ladis berharap dan meyakini akan semakin banyak umat yang terlibat dalam kegiatan ziarah Porta Sancta ini. “Terbukti tren peserta dalam kegiatan kami terus meningkat, dari sesi pertama yang hanya diikuti 8 orang, sekarang menjadi 17 orang,” imbuhnya.

Kesan-kesan peziarah

Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Gua Maria Gereja Servatius, Paroki Kampung Sawah. Foto: Istimewa
Oma Yen Lis (berkacamata menghadap lensa) usai mengusap muka dan mengguyur kepala dengan air di samping Patung Maria Gereja Servatius, Paroki Kampung Sawah. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Secara umum, umat Lingkungan Lucius mempunyai kesan yang baik usai mengikuti Ziarah Porta Sancta, yakni rasa syukur atas kesempatan untuk memperdalam iman dan harapan menerima rahmat indulgensi. Peziarah merasakan kebersamaan, semangat baru, dan peningkatan wawasan rohani. Mereka juga merasa lebih dekat dengan Tuhan dan merasakan pengampunan.

Yen Lis, seorang oma dengan dua cucu, mengaku semakin merasakan betapa baiknya kehadiran Tuhan dan Bunda Maria di dalam hidupnya. Ia merasakan kehadiran Bunda Maria saat rombongan mulai berdoa di depan gua Maria di Gereja Servatius, Kampung Sawah.

Di situ entah kenapa air mata saya terus mengalir dan Bunda Maria menaruh tangannya di dada saya ..saya merasakan hangat dada saya, dan saya mendapat pesan..biarkan orang membencimu, menghujanmu, simpan semua perkara di hati … Saya menangis, sampai doa selesai, air mata saya masih mengalir…sampai akhirnya saya membasuh muka dan kepala saya di tempat yang sudah disediakan di samping gua,” paparnya.

Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Gua Maria Gereja Bernadeth, Paroki Pinang. Foto: Ladislaus Amatus
Umat Lingkungan Lucius foto bersama di depan Altar Gereja Bernadeth, Paroki Pinang. Foto: Istimewa

Pengalaman batin, juga dirasakannya saat berdoa Rosario di Gereja Bernadeth, Pinang. Doa Rosario memang menjadi penutup rangkaian Ziarah Porta Sancta ke 9 gereja di 9 dekenat kali ini.

Saya melihat Bunda Maria tersenyum cantik sekali … saya terus memandangi Bunda Maria dan di sebelah saya Pak Ladis …beliau juga melihat itu Bunda Maria tersenyum cantik,” ucap Oma Yen Lis, seraya menambahkan bahwa sudah hampir 2 tahun terakhir ini dirinya selalu berdoa kepada Bunda Maria.

Saya ingin belajar mempuyai hati seperti Bunda Maria ..tetapi cobaannya banyak sekali,” pungkasnya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments