Yogyakarta, benang.id – Tiga mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY) yaitu Salsa Billa Putri Renanda, Evelin Erlinda Elma Callista, dan Gabriella Ayu Chintya Valenia mendapatkan pendanaan PKM-RE tahun 2022 dengan judul “Uap Diffuser Minyak Atsiri Batang Serai (Cymbopogon Nardus) Sebagai Antidepresan dan Anti Nyamuk”.
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) diadakan oleh Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Bagi tim yang sudah lolos pendanaan akan diberikan konversi SKS menyesuaikan dengan jenis PKM yang diajukan.
“Yang kita kenal, serai dibuat untuk bumbu masakan dan minuman, tetapi ternyata ada serai wangi yang banyak juga kandungannya. Mengingat Indonesia masih dalam kondisi pandemi, banyak siswa ataupun mahasiswa yang selalu pusing bahkan stress dengan tugas yang menumpuk. Di Indonesia sendiri, DBD sudah banyak dan beberapa memakan korban. Ketika saya mencari literatur, beberapa mengatakan kandungan dalam serai bisa untuk anti depresan dan sekaligus anti nyamuk. Oleh sebab itu kami memutuskan memilih batang serai sebagai objek penelitian,” ungkap Salsa, dalam rilis FTB UAJY.
Salsa menjelaskan terkait ide pengembahan pada uap, ia dan timnya mengikuti perkembangan zaman di mana saat ini sedang muncul tren diffuser di kalangan kaum muda sehingga bisa lebih efektif contohnya ketika di kamar bisa menyalakan diffuser sambil belajar.
Salsa menceritakan bahwa Ia dan timnya melakukan banyak persiapan seperti membagi waktu dengan anggota, menentukan topik yang cocok untuk diajukan, membangun komunikasi dengan tim yang baik, berdiskusi, serta meminta arahan kepada dosen pembimbing jika ada ide baru maupun hal yang dirasa kurang dimengerti.
Proses yang dilalui tim ini di antaranya perencanaan ide, pembuatan topik, penentuan judul dan keorisinilan topik, penentuan metode, dan alat yang akan digunakan serta tempat pelaksanaan penelitian. Kemudian masuk dalam tahap pembuatan proposal dan perancangan biaya atau anggaran yang dibutuhkan. Kemudian ada tahap pengumpulan, seleksi administrasi tahap 1, seleksi tahap 2, dan selanjutnya melaksanakan pembuatan produk sesuai dengan proposal dan dipresentasikan dan kemudian akan diseleksi lagi ke tahap Pimnas.
“Yang menjadi kendala bagi tim saya yaitu dalam pelaksanaanya dimana harus mencari waktu yang tepat karena dari kami bertiga memiliki jadwal yang sangat berbeda baik jadwal kuliah, organisasi, kerja praktik, seminar dan kegiatan lainnya,” ungkap Salsa.
Setelah mendapatkan pendanaan, rencananya tim penelitian akan membuat Essential oil yang sudah direncanakan sesuai proposal. Kemudian membuat proposal hasil akhir atau logbook dan power point untuk presentasi akhir.