Yogyakarta, benang.id – Desideria Cempaka Wijaya Murti SSos MA PhD, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FISIP UAJY), Dr Victoria Sundari Handoko SSos MSi, Dosen Program Studi Sosiologi FISIP UAJY, dan Antonius Bima Murti Wijaya ST MT, Dosen Program Studi Informatika Universitas Kristen Immanuel (Ukrim) memperoleh hibah dari Program Kemitraan Masyarakat 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek). Tim pengabdian masyarakat ini mengusung tema Integrasi Place Brand Identity dengan Teknologi Point of Sales untuk UMKM Pokdarwis Desa Wisata Tinalah.
“Latar belakang kami mendapatkan hibah ini karena pada tahun 2020 tim pengabdian bekerja bersama dengan pengelola dan penduduk Desa Wisata Tinalah untuk pembuatan ikonisasi dan brand produk pendukung pariwisata bagi Desa Wisata Tinalah,” ujar Sundari, dalam rilis FISIP UAJY yang diterima belum lama ini.
Tahun 2021, terdapat dua program pengabdian, yaitu pengembangan kelas alam berbasis Teknologi Artificial Intelligence (AI), dan peningkatan digitalisasi pariwisata dengan model co creation. Desa Wisata Tinalah mendapatkan juara 4 Kategori Desa Wisata Digital oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2021. Inovasi-inovasi teknologi yang dikembangkan tim pengabdian bersama pengelola Dewi Tinalah berhasil menarik kembali kunjungan wisatawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid -19.
“Kerja inovatif bersama tim pengabdian dan pengelola Dewi Tinalah diharapkan mampu menjaga wisata yang keberlanjutan dan pelibatan penduduk desa yang semakin banyak,” ungkap Sundari.
Proses untuk mendapatkan hibah tersebut dengan melakukan pengumpulan proposal. Kemudian proposal direview dan diseleksi serta selanjutnya diumumkan siapa yang mendapatkan hibah dari Dirjen Dikti. “Pastinya ada seleksi atau penilaian dari Kemenristekdikti atas hibah pengabdian yang diajukan tingkat nasional ini. Proposal yang lolos seleksi selanjutnya diumumkan untuk mendapatkan hibah. Ternyata tim kami menjadi salah satunya,” papar Sundari.
Desideria juga mengungkapkan bahwa tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk menciptakan merek, HAKI, ikon, dan packaging pada UMKM Pokdarwis Desa Wisata Tinalah. Hal tersebut juga bisa menjadi sub brand dari Desa Wisata Tinalah. Desideria dan tim juga menciptakan teknologi baru yaitu point of sales atau kasir mobile untuk jual beli yang terintegrasi dengan databased di Pokdarwis.
“Tentunya ada kendala dalam proses pengabdian masyarakat ini. Kendalanya berupa kendala teknis dan juga aspek partisipasi. Namun, kami sudah memikirkan solusi dan cara menyelesaikannya,” jelas Desideria.
Desideria mengungkapkan untuk rencana selanjutnya tim ini ingin agar integrasi based brand identity ini untuk UMKM ini bisa membawa Desa Wisata Tinalah untuk melaju pada lomba-lomba sebagai desa wisata terbaik di Indonesia dengan ekonomi kreatifnya. Sundari juga mengungkapkan rencana selanjutnya yaitu melaksanakan pengabdian dengan bekerja bersama masyarakat untuk mengembangkan inovasi teknologi yang bisa dipakai pengelola Desa Wisata Tinalah agar makin dikenal banyak orang baik di dalam maupun di luar negeri.