Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalUAJY Bedah Buku “Elite Lokal dan Perampasan Modernitas: Kasus di Sumba Timur”

UAJY Bedah Buku “Elite Lokal dan Perampasan Modernitas: Kasus di Sumba Timur”

Yogyakarta, benang.id – Dalam rangka Dies Natalis ke-57 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UAJY menyelenggarakan rangkaian kegiatan Innovation Week “Pameran Hasil Penelitian & Pengembangan, Bedah Buku dan Talkshow Pusat Studi” pada 5-9 September 2022 di Student Lounge, Kampus 2 UAJY.

Innovation Week dibuka dengan kegiatan Bedah Buku yang berjudul “Elite Lokal dan Perampasan Modernitas: Kasus di Sumba Timur” karya Dr Drs Yohanes Argo Twikromo MA pada Senin (5/9/2022) secara hybrid di Ruang Diskusi Gd. Thomas Aquinas UAJY.

“Acara Innovation Week ini, awalnya hanya ingin Riset Week, namun karena sekarang itu riset dikembangkan dan mengarah ke pengabdian. Oleh karena itu, Riset Week diganti dengan Innovation Week agar materi pengabdian juga bisa masuk ke dalamnya,” jelas Suyoto, Ketua LPPM UAJY, dalam siaran pers UAJY, yang diterima di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Suyoto berharap agar kegiatan ini dapat diteruskan pada Dies Natalis yang akan datang karena tentunya ada inovasi-inovasi yang baru.

UAJY bedah buku
Acara Bedah Buku dimoderatori oleh Dr Phill Lukas Suryanto Ispandriarno MA dan Romo Matius Mali CSsR sebagai pembahas buku. Foto: UAJY

Rektor UAJY, Prof Ir Yoyong Arfiadi MEng PhD dalam sambutannya sangat mendukung acara ini.

“Kegiatan ini tentunya baik dan perlu kita dukung. Hendaknya kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat Dies Natalis saja. Jadi mungkin LPPM bisa merancang kegiatan yang terkait dengan ini. Sehingga atmosfer akademik dapat kita jaga,” ujar Yoyong.

Acara Bedah Buku pada kali ini dimoderatori oleh Dr Phill Lukas Suryanto Ispandriarno MA dan Romo Matius Mali CSsR sebagai pembahas buku.

Buku ini bertujuan untuk memahami dinamika negara dan interaksi antara negara nasional dan masyarakat lokal dengan memfokuskan pada agen-agen yang terlibat dalam interaksi.

UAJY bedah buku
Buku ini bertujuan untuk memahami dinamika negara dan interaksi antara negara nasional dan masyarakat lokal dengan memfokuskan pada agen-agen yang terlibat dalam interaksi. Foto: UAJY

Argo menjelaskan bahwa pemilihan Sumba sebagai lokasi penelitian dikarenakan keinginan pribadi untuk melihat wilayah lainnya.

“Sebelumnya saya juga sudah menyisir. Pada tahun 90-an saya juga pernah ke Sumba dan ternyata tidak banyak atau sangat kurang sekali, sarjana akademisi dari Jawa atau luar Sumba yang melakukan riset di sana,” jelas Argo.

Romo Matius sebagai pembahas berpendapat bahwa terdapat dua kacamata dalam membaca buku ini yaitu kacamata sebagai orang Sumba dan pembedah buku.

“Dari kacamata sebagai orang Sumba, saya sangat berbangga kepada Mas Argo yang sudah mengangkat mengenai orang Sumba, mengenai masyarakat dan mengenai budaya Sumba dalam kajian yang ilmiah. Saya akui, ini tidak mudah,” ujar Romo.

Romo Matius berpendapat bahwa menjadi hal yang luar biasa melakukan penelitian di Sumba karena masyarakat Sumba Timur merupakan masyarakat yang sedikit tertutup dan mau terbuka jika orang tersebut sudah dianggap sebagai anak Sumba. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments