Malang, benang.id – Ada pemandangan yang sangat menarik di Mesjid Khadijah, Celaket, Malang, pada Senin pagi (31/3/2025). Serombongan umat Katolik dari Gereja Cor Jesu berbondong-bondong mendatangi umat Islam yang baru saja usai melaksanakan Shalat Ied. Ternyata, umat Katolik yang dipimpin oleh Romo Fadjar Tedjo Soerkanro Pr itu datang untuk menyalami langsung dan memberikan ucapan selamat Idulfitri.
“Biasanya kami menunggu mereka datang untuk menerima jabatan tangan kami. Pagi ini, setelah Shalat Ied, mereka berdiri di tempat dan membentuk formasi barisan di kanan-kiri dan menunggu kami datang untuk menyalami mereka. Jadi kami yang datang ke mereka dan memberikan ucapan selamat,” jelas Rm Fadjar, dalam pesan WhatsApp-nya, Senin siang (31/3/2025).


Rm Fadjar mengungkapkan bahwa sejak dirinya mulai bertugas di Malang tiga tahun lalu, ia sudah mentradisikan umatnya untuk melakukan tiga rangkaian kegiatan yakni; menyiapkan takjil di bulan Ramadan, kerja bakti membersihkan tempat untuk Shalat Ied, dan menyampaikan ucapan Selamat Idulfitri usai Shalat Ied.
“Ini merupakan spiritualitas inkarnatoris artinya mau turun atau melihat ke bawah, bukan mereka yang mendatangi kita, tapi kita yang mendatangi mereka. Bahwa gereja Katolik mau menyapa bukan menunggu disapa tapi mau menyapa, mau peduli bukan dipedulikan. Itu semangat seperti yang dikatakan Kristus; ‘Aku datang untuk mendatangi, melayani, mengunjungi bukan Aku datang supaya mereka mengunjungi Aku’, tidak,” papar Rm Fadjar.


Ketua RW di Kelurahan Samaan menyatakan sangat senang dengan kondisi penuh kebersamaan, dan kebhinnekaan antarumat beragama. Ia pun mendukung penuh kegiatan bersama seperti ini. “Ini kegiatan yang ketiga kali. Pesan saya sebagai Ketua RW Samaan kita semua harus tetap menjaga toleransi yang ada di wilayah Kelurahan Samaan,” ujarnya.
Sementara itu, Takmir Mesjid Khadijah H Indarwanto menyatakan sangat bersyukur atas terjadinya kerja sama antarumat beragama selama tiga tahun ini. “Berkat saudara saya Romo Fadjar Tedjo Soekarno didukung oleh biarawati, rohaniwan dan juga anak-anak sekolah serta guru-guru yang rasa kekeluargaannya sangat nyata dan istimewa,” ujarnya.
Menurutnya, keistimewaan seperti ini tidak boleh berhenti. “Jadi begitu kami selesai Shalat Ied Romo Fadjar beserta para suster dan guru juga jemaat menghampiri kami dan mengucapkan selamat. Bukan sekadar ucapan selamat tapi ketulusan hati yang menurut saya inilah hikmat Allah,” imbuhnya.


H Indarwanto menambahkan bahwa sudah tiga kali Ramadan umat Katolik Cor Jesu mengunjungi Mesjid Khadijah, Celaket, Malang, sembari membawa buah tangan berupa takjil atau makanan pembuka. “Bukan makanannya yang memikat, tapi hatinya. Dan kemaren kerja bakti mempersiapkan tempat untuk Shalat Ied 95% dilakukan umat Katolik di bawah bimbingan Rm Fadjar, biara Ursulin, dan gereja Cor Jesu. Luar Biasa,” katanya.
Rm Fadjar menegaskan bahwa ia akan terus melanjutkan tradisi baik yang dapat merawat dan memupuk rasa toleransi dan hubungan persaudaraan antarumat beragama ini. “Dan masyarakat pun merasakan hal yang sama. Ketika kemarin malam kita kerja bakti membersihkan jalan tempat pelaksanaan Shalat Ied, ada seorang ibu yang mengatakan kepada saya bahwa toleransi yang nyata dan jelas ya kegiatan seperti ini,” tutupnya. (*/GK)