Jakarta, benang.id – BSI Maslahat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional memiliki peran dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mustahik melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia. Peran ini berfokus pada penanggulangan isu kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar. BSI Maslahat menyadari banyak UMKM, terutama yang dimiliki oleh mustahik seringkali menghadapi berbagai kendala. Kendala tersebut meliputi keterbatasan akses terhadap modal usaha yang terjangkau, kurangnya pelatihan yang memadai untuk meningkatkan keterampilan, dan kesulitan dalam menjangkau pemasaran yang lebih luas.
Menyadari permasalahan ini, BSI Maslahat berinisiatif merancang dan melaksanakan berbagai program pemberdayaan yang berkelanjutan dan inklusif. Program-program ini dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para pelaku UMKM.
Melalui pemberian dukungan berupa bantuan modal yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha, penyediaan pelatihan yang relevan dengan perkembangan pasar, serta pendampingan yang terarah oleh para ahli, BSI Maslahat berupaya meningkatkan kapasitas UMKM secara komprehensif.
Semua upaya ini bertujuan untuk membantu UMKM tumbuh dan berkembang, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sekaligus membantu menanggulangi kemiskinan di Indonesia.
BSI Maslahat Beri Dukungan kepada Kelompok Tani Agro Mulya
Kelompok Tani Agro Mulya merupakan kelompok usaha yang bergerak di bidang budidaya ikan air tawar dengan sistem bioflok. Berdirinya kelompok ini diinisiai oleh seorang santri bernama Solehudin yang tidak memiliki banyak keahlian kecuali keyakinan dan sedikit pengalaman di bidang budidaya ikan air tawar saat mengenyam pendidikan di salah satu pesantren di Pulau Jawa.
Terbentuk pada akhir tahun 2023, Kelompok Tani Agro Mulya memulai perjalanannya dengan kondisi yang serba terbatas. Awalnya, mereka hanya bermodalkan 10 (sepuluh) kolam petak sederhana. Kolam-kolam tersebut dikelola dengan penuh ketekunan oleh Sholehudin yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai seorang guru ngaji.
Beliau mengajak sekitar 16 orang untuk menjadi anggota kelompok tani. Para anggota ini memilik latar belakang pekerjaan yang beragam diantaranya buruh, ibu rumah tangga, pedagang, dsb. Para anggota hanya memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usaha budidaya ikan dengan keterbatasan modal dan pengetahuan menjadi tantangan yang cukup besar.
Titik balik dalam perjalanan Kelompok Tani Agro Mulya terjadi ketika mereka dipertemukan dengan BSI Maslahat. BSI Maslahat melihat potensi besar dalam kelompok tani ini dan memutuskan untuk memberikan dukungan. Berkat dukungan yang diberikan oleh BSI Maslahat, Kelompok Tani Agro Mulya berhasil mengembangkan usahanya secara signifikan. Mereka mampu meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas skala usaha. Hingga kini, Kelompok Tani Agro Mulya telah memiliki total 60 kolam, yang terdiri dari 50 kolam budidaya ikan nila dan 10 kolam budidaya ikan gurame. Peningkatan ini tentu saja memberikan dampak positif bagi kesejahteraan anggota kelompok tani dan masyarakat sekitarnya.
Implementasi Budidaya Ikan Bioflok
Kelompok Tani Agro Mulyo menerapkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, sebuah teknologi inovatif yang memanfaatkan koloni mikroorganisme baik untuk menjaga kualitas air dalam kolam sekaligus menyediakan nutrisi tambahan yang alami bagi ikan.
Dengan kata lain, sistem ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan seimbang bagi pertumbuhan ikan nila. Sistem bioflok ini unggul dalam banyak hal, terutama dalam meningkatkan hasil panen hingga lima kali lipat dibandingkan dengan metode budidaya tradisional. Selain itu, sistem ini juga sangat efisien karena dapat menghemat penggunaan air, pakan, tenaga kerja, dan waktu yang diperlukan untuk merawat ikan nila.
”Saya meyakini sistem bioflok merupakan metode budi daya yang akan terpakai di masa yang akan datang. Harapannya para anggota memiliki bekal yang bisa diterapkan. Selain itu, budidaya ikan dengan sistem bioflok tidak memerlukan tempat yang luas, tidak memiliki limbah, hemat pakan, dan kualitas ikan dengan daya saing tinggi di pasaran.’’ ujar Sholehudin.
Cara kerja bioflok ini cukup sederhana namun efektif. Sistem ini mengubah amonia, yang merupakan limbah alami dari ikan nila, menjadi protein mikroba. Protein mikroba ini kemudian dapat dikonsumsi kembali oleh ikan nila sebagai sumber makanan tambahan. Proses ini tidak hanya mengurangi polusi air dalam kolam, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ikan nila secara signifikan. Dengan demikian, ikan nila dapat tumbuh lebih sehat dan lebih cepat, sehingga menghasilkan panen yang lebih besar dan berkualitas.
Meskipun sistem bioflok ini ideal untuk diterapkan di lahan yang terbatas dan sangat efektif dalam meningkatkan kualitas air dalam kolam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sistem bioflok ini tidak cocok untuk kolam yang bocor atau rembes karena air yang mengandung mikroorganisme penting akan hilang.
Selain itu, sistem ini juga memerlukan aerasi yang memadai, yaitu pasokan oksigen yang cukup, agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Yang terakhir, sistem bioflok membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan metode budidaya tradisional. Petani perlu memantau kualitas air secara teratur dan memastikan bahwa semua parameter seperti pH dan suhu tetap optimal.
Namun, dengan semua kelebihan yang ditawarkan, penerapan sistem bioflok ini memungkinkan Kelompok Tani Agro Mulyo untuk meningkatkan produksi ikan nila secara efisien dan berkelanjutan. Mereka dapat memanfaatkan lahan yang terbatas dengan lebih optimal, serta menekan biaya produksi karena penggunaan pakan dan air yang lebih efisien. Dengan demikian, sistem bioflok ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dampak Pendayagunaan Zakat untuk Kelompok Tani Agro Mulyo
Meski anggota Kelompok Tani Agro Mulya masih tergolong baru dan belum berpengalaman dalam dunia perikanan namun berkat kegigihan dan ketekunan membuahkan hasil maksimal. Panen perdana yang sangat dinantikan menghasilkan sekitar 2 ton ikan segar yang dibeli oleh pedagang ikan. Bahkan, kabar baiknya tidak berhenti di situ, karena masih ada 12 kolam lagi yang menunggu giliran untuk dipanen. Dengan melihat potensi yang ada, diperkirakan dari 50 kolam nila akan menghasilkan panen bisa mencapai 2,3 ton atau bahkan lebih.
Hasil panen yang melimpah ini bukan sekadar angka-angka statistik, melainkan sebuah harapan yang akhirnya terwujud menjadi kenyataan. Setiap anggota kelompok merasakan sentuhan manis dari keberhasilan ini. Mereka membawa pulang sekitar Rp 1 juta sebagai buah dari kerja keras dan dedikasi mereka selama ini. Lebih dari itu, mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa ini hanyalah awal dari sebuah perjalanan panjang menuju peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan di masa depan.
Sebagai ungkapan syukur yang mendalam atas berkah yang telah mereka terima, Kelompok Tani Agro Mulya bahkan telah mampu menyisihkan sebagian rezeki yang mereka dapatkan untuk berinfak melalui BSI Maslahat. Tindakan mulia ini membuktikan bahwa keberkahan akan terus mengalir dan berlipat ganda jika berbagi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup dan usaha mereka. Dengan semangat berbagi, mereka berharap dapat menginspirasi orang lain dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
”Kelompok tani Agro Mulya sangat yakin dan optimis bahwa usaha ini akan maju dan betul betul bisa bermanfaat untuk orang banyak khususnya anggota sendiri. Kami meyakini setiap usaha yang diniatkan dengan baik dan tulus akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah SWT sang pemberi kemudahan,” katanya.
Sebagai lembaga yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BSI Maslahat merasa bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan sukses Kelompok Tani Agro Mulya. Dukungan yang diberikan bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memberdayakan UMKM, khususnya di sektor peternakan ikan.
Kisah inspiratif ini semakin memacu BSI Maslahat untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan program-program pemberdayaan, dengan harapan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari kehadiran BSI Maslahat. Kolaborasi yang terjalin diharapkan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat. (*/GK)