Wednesday, April 24, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasional127 Tewas di Kanjuruhan, Mahfud: Presiden Minta Korban Ditangani dengan Baik

127 Tewas di Kanjuruhan, Mahfud: Presiden Minta Korban Ditangani dengan Baik

Jakarta, benang.id –  Laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10/2022) berakhir rusuh dan menelan korban jiwa 127 orang. Kerusuhan meletus menyusul kekalahan Arema 2-3 dari Persebaya yang membuat Aremania yang tak terima dengan hasil tersebut berbuat onar dengan masuk ke lapangan. Korban tewas akibat terinjak-injak karena panik akibat lemparan gas air mata di tengah kerumunun.  

Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo mencermati kejadian tersebut dan member arahan untuk menangani korban baik meninggal maupun luka-luka dengan sebaik-baiknya.

“Presiden mencermati dan melalui Menseneg sudah kontak saya subuh, Kapolri juga sudah melapor ke Presiden dan saya, saya juga sudah kordinasi dengan Kapolda Jatim dan Menpora untuk menangangi masalah tersebut. Gubernur Kofifah juga turun di lapangan. Arahan Presiden agar segera menangani para korban di rumah sakit dan juga korban yang meninggal,” papar Mahfud dalam percakapannya dengan stasiun televisi, Minggu pagi (2/10/2022).

Mahfud menyatakan atas nama pemerintah menyesalkan dan belasungkawa kepada keluarga korban.  Ia menegaskan pemerintah terus menangani dengan sebaik-baiknya peristiwa yang terjadi di luar kehendak ini.

“Pemerintah selanjutnya akan melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan termasuk masalah hukumnya,” ujarnya.

Mahfud menambahkan bahwa sebetulnya langkah antisipasi sudah dilakukan. Sudah disepakati bahwa supporter Arema atau Aremania tidak boleh menonton agar tidak menimbulkan kerusuhan. Tetapi ternyata mereka tetap datang.

Selain itu ada juga masalah, kapasitas Stadion Kanjurihan yang 38 ribu ternyata tiket yang dicetak 42 ribu. “Bagaimana bisa terjadi kita lihat nanti kenapa mencetak sebanyak itu. Nyatanya stadion jadi penuh sesak,” ucap Mahfud.

Bukan bentrok antarsupporter

Mengenai kerusuhan tersebut, Mahfud menegaskan bahwa bukan bentrok antar supporter. “Yang terjadi  3 ribu supporter Aremania tiba-tiba masuk ke lapangan dan mengejar penonton Persebaya. Ketika  sudah devakuasi masih saja dikejar Aremania, akhirnya polisi menembakkan gas air mata. Kita akan lihat masalah ini,” tutur Mahfud.

“Gas air mata itu memang terpaksa ketika aparat kewalahan, karena Aremania mulai memburu pemain Persebaya juga,” imbuhnya.

Soal korban, Mahfud mengatakan bahwa korban resmi dari Kapolda Jatim sebanyak 127 orang, tetapi sumber-sumber lain menyebut lebih banyak.

Terakhir Mahfud MD berpesan kepada masyakarat pencinta bola. “Sepakbola orahraga rakyat  tetapi  bisa menimbulkan risiko karena jumlah penonton yang sangat besar. Fanatisme terhadap klub itu bisa menimbulkan emosi. Mari kita jaga sepakbola sebagai hiburan yang menyenangkan bukan yang menakutkan,” tutup Mahfud MD. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments