Sunday, November 24, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiSantri Tani NU Minta Izin Halal Produk Coklat Ini Dicabut Segera

Santri Tani NU Minta Izin Halal Produk Coklat Ini Dicabut Segera

Jakarta, benang.id – Kisruh menyudutkan sawit Indonesia kali ini mendapat perhatian serius dari Santri Tani Nahdlatul Ulama (Santri Tani NU). Keterusikan ini lebih mendalam karena justru oleh perusahaan dalam negeri. Menurut berbagai data di media sosial diketahui Perusahaan Korte Chocolate yang melabelkan di semua produknya palm oil free bermarkas di Surabaya Jawa Timur yang didirikan oleh Jeffry Lukito dan Suhadi Nugraha tahun 2014.

“Keterlaluan dan penghianatan kepada bangsa ini karena justru perusahaan tersebut berdiri dan tumbuh di Indonesia,” kata KH T Rusli Ahmad, Ketua Umum DPP Santri Tani NU, dalam keterangannya, Jumat (30/12/2023).

“Hal yang sama sudah sering terjadi dan kali ini sangat luar biasa dan tentu sebagai anak bangsa ini sangat tersinggung. Kalau kampanye negatif itu datangnya dari negara produsen minyak nabati selain sawit hal itu bisa dimaklumi sebagai bagian strategi politik dagang,” lanjut Rusli Ahmad.

Hasil penelusuran Tim iT Santritani NU, kata Rusli Ahmad, diketahui bahwa merek coklat ini sudah mendapatkan label Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.

“Dengan kejadian ini kami akan bersurat segera secara resmi ke Kementerian Agama supaya mencabut label halal dari BPJPH” kata Rusli dengan tegas.

KH T Rusli Ahmad, Ketua Umum DPP Santri Tani NU. Foto: Istimewa

Merek coklat tersebut, tandas dia, harus dibasmi dari muka negeri ini. “Negara ini tidak butuh perusahaan pengkhianat,” imbuhnya.

Kata Rusli, mereka lupa dengan melabelkan palm oil free justru akan menyesatkan dan tentunya akan berdampak ke perekonomian petani sawit khususnya yang pada akhirnya akan menggangu efek berantai dari hulu ke hilir sawit.

“Jika ini terjadi maka daya beli masyarakat akan menurun dan akan menganggu market dari produk coklat itu sendiri,” ujar Rusli Ahmad yang baru dinobatkan sebagai Tokoh Keberagaman Indonesia.

Ia pun meminta kepada Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo  supaya memerintahkan jajarannya untuk memeriksa maksud dan tujuan perusahaan tersebut melabelkan palm oil free di semua produk coklat mereka, termasuk memeriksa izin-izinnya dan pajak dari perusahaan tersebut.

Kalau hal seperti ini dibiarkan, lanjut Rusli, apalagi perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang di Indonesia, tentu akan menjadi preseden buruk bagi Indonesia, karena Indonesia merupakan produsen minyak sawit dunia, hampir 60% minyak sawit dunia berasal dari Indonesia.

“Santri Tani NU sangat berkepentingan dalam hal mengamankan hulu-hilir industri sawit ini, karena 68% anggota Santri Tani adalah petani sawit dan 80% petani sawit Indonesia itu adalah warga Nahdliyin. Siapapun yang menyudutkan hulu-hilir sawit, kami akan menjadi garda terdepan menghalaunya. Silakan beragumen secara ilmiah, silakan berbisnis dengan tanpa menyudutkan pihak lainnya, apalagi dengan melakukan bentuk-bentuk kampanye negativf,” kata Rusli Ahmad dengan tegas. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments