Jakarta, benang.id – Tunjangan Hari Raya (THR) adalah momen penting yang dinantikan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran serta memenuhi keinginan yang lama terpendam. Namun, dalam keceriaan tersebut, sering kali kita mengabaikan perencanaan keuangan yang matang dan lupa mengalokasikan sebagian dari THR untuk ditabung.
Ketika THR telah diterima, sering kali kita mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan Ramadan dan Lebaran tanpa mempertimbangkan pilihan untuk berinvestasi. Tanpa disadari, hal ini menghilangkan kesempatan kita untuk meraih masa depan yang lebih aman secara keuangan. Oleh karena itu, digibank by DBS hadir memberikan beragam solusi dan panduan yang diperlukan, agar kamu dapat memaksimalkan THR dan memastikan masa depanmu lebih terjamin.
Untuk itu, digibank by DBS baru saja mengadakan sesi edukatif bertajuk “Live & Learn: Cerdik Maksimalin THR untuk Masa Depan”. Yuk, intip beberapa tips yang dibagikan supaya kamu bisa mengatur THR dengan baik!
Pertama, Cerdik bedakan kebutuhan vs kemauan
Kita mungkin masih sering berpikir, “aku akan beli apa yang aku MAU”. Padahal sebenarnya, kemapanan finansial itu datang dari pola pikir “aku akan beli apa yang aku BUTUH”, lho! Membedakan antara kebutuhan dan kemauan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola keuangan dengan bijak. Kekayaan yang berkelanjutan tidak hanya didasarkan pada pendapatan yang besar, tetapi juga pada kemampuan kita untuk mengatur pengeluaran dengan baik.
Nah, di bulan suci Ramadan ini, sebagai langkah awal, identifikasi dulu kebutuhan kamu dan prioritaskan untuk memenuhinya, seperti zakat, membeli tiket mudik, memberi THR untuk asisten rumah tangga (ART), dan sebagainya. Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, misalnya buka puasa bersama atau bukber, kamu bisa menyikapinya dengan menyepakati budget di awal agar lebih hemat. Selain itu, walau banyak promo dan diskon Lebaran menanti, penting untuk tetap tenang dan berpikir rasional. Sebaiknya, belilah barang-barang yang benar-benar diperlukan dan akan digunakan secara maksimal.
Kedua, Lakukan simple budgeting dengan metode 50/30/20
Setelah membedakan kebutuhan dan kemauan, menerapkan prinsip simple budgeting juga menjadi solusi yang tepat untuk mengelola THR. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode 50/30/20, yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori utama yakni kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Sekitar 50% dari pendapatan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti makanan, transportasi, tagihan rutin, dan kebutuhan lainnya. Lalu, gunakan 30% untuk memenuhi keinginan, misalnya baju baru, ornamen Lebaran, dan lain-lain. Terakhir, sisihkan 20% untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini memungkinkan kita untuk tetap memenuhi kebutuhan dasar, memuaskan keinginan tanpa mengorbankan keuangan masa depan, dan membangun kekayaan secara bertahap.
Ketiga, Investasikan THR untuk capai tujuan keuangan jangka panjang
Zaman sekarang banyak orang berkata, “Nabung doang mana berasa bos. Investasi!” Namun, perlu diingat, investasi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan secara instan. Sebagai langkah pertama, penting untuk memahami konsep “pay yourself first” yang mengajarkan pentingnya menyisihkan pendapatan dalam rangka mengutamakan kebutuhan diri sendiri. Sesuai metode simple budgeting di atas, penting untuk mengalokasikan sebagian dari THR untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Hal ini penting sebagai langkah yang lebih proaktif dalam mengelola keuangan dan memperoleh keuntungan jangka panjang.
Dua faktor yang perlu dipahami dalam berinvestasi adalah inflasi dan waktu. Dengan berinvestasi, kita dapat menghasilkan keuntungan yang melebihi tingkat inflasi, sehingga memungkinkan uang kita untuk tetap bernilai seiring berjalannya waktu. Selain itu, investasi juga memanfaatkan konsep waktu atau compounding, di mana keuntungan yang diperoleh dari investasi akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Tapi sebelum berinvestasi, jangan lupa untuk miliki tiga hal ini: tabungan dana darurat (idealnya sebesar 6-12 kali biaya hidupmu per bulan), memiliki proteksi atau asuransi, dan kenali terlebih dahulu jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, dan reksadana.
Keempat, Kelola uang lewat reksadana
Mengelola THR melalui investasi dalam reksadana merupakan salah satu langkah bijak untuk membangun kekayaan secara bertahap. Biasanya bagi investor pemula, instrumen reksa dana menjadi salah satu pilihan karena dana investasi dikelola oleh profesional yakni manajer investasi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika memulai investasi dalam reksadana. Pertama, tentukan tujuan investasi, apakah kamu ingin mencapai pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka panjang, mencari pendapatan tetap secara teratur, atau mencari keseimbangan antara kedua hal tersebut. Kedua, pilih manajer investasi yang tepercaya, teliti rekam jejak dan pengalaman manajer tersebut dalam mengelola portofolio investasi. Terakhir, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana tertentu, penting untuk memperhatikan beberapa kriteria kinerja, seperti AUM (Assets Under Management), Sharpe Ratio yang menunjukkan besaran return reksadana dibandingkan risikonya, Expense Ratio yang mengukur efektivitas pengelolaan reksadana, dan kinerja masa lalu (return).
Pahami juga berbagai jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan aspirasi keuanganmu. Misalnya, reksadana pasar uang dengan tingkat risiko minimal untuk investasi jangka pendek, reksadana pendapatan tetap dengan risiko dan imbal hasil yang moderat, serta reksadana saham yang memiliki risiko pasar yang tinggi. Selain itu, ada juga reksadana campuran yang menggabungkan instrumen pasar uang, obligasi, dan saham, cocok untuk tujuan investasi jangka panjang dengan keseimbangan antara pertumbuhan modal dan pendapatan tetap.
Kelima, Jangan lupa lakukan secara disiplin dan konsisten
Setelah kita membuat anggaran dan mulai berinvestasi melalui reksadana yang kini dapat dilakukan secara berkala rutin setiap bulan dengan modal terjangkau mulai dari Rp 100rb, hal selanjutnya yang perlu diingat adalah jangan biarkan prinsip-prinsip ini hanya berlaku untuk THR saja, ya! Dengan mengelola keuangan dengan baik setiap harinya secara disiplin dan konsisten, kita dapat membangun kebiasaan yang sehat dalam mengelola uang dan meningkatkan kekayaan kita dari waktu ke waktu.
Bank DBS Indonesia melalui digibank by DBS menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan nasabah melakukan langkah-langkah di atas. Salah satunya adalah kemudahan akses untuk berinvestasi reksadana pada aplikasi digibank by DBS yang menyediakan lebih dari 60 reksadana pilihan yang terkurasi dan dapat dikelola secara online 24/7 dengan modal terjangkau mulai dari Rp 100ribu. Lewat aplikasi digibank by DBS, investasi reksadana jadi lebih mudah dengan bantuan tiga kategori: Kinerja Terbaik, Terpopuler, dan Scoring Terbaik. Semua proses investasi dapat dilakukan melalui satu aplikasi, tanpa perlu berkunjung ke kantor bank atau perantara investasi lainnya.
Lebih dari itu, melalui digibank by DBS, nasabah dapat mengelola, memonitor keuangan, memblokir atau mengaktivasi kartu kredit dan debit, transfer gratis, bertransaksi secara praktis dengan QRIS, top up e-wallet, hingga bayar tagihan dengan satu kali klik tanpa berpindah aplikasi. digibank by DBS juga secara rutin mengadakan acara seperti ‘Live & Learn’ untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang bijaksana dan investasi yang menguntungkan. Informasi lebih lanjut seputar digibank by DBS dapat diakses di https://go.dbs.com/cerdik.
Managing Director – Head of Consumer Banking PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom menyampaikan, dalam mengelola THR, penting untuk mengambil langkah-langkah cerdik yang dapat membantu kita dalam mencapai kualitas hidup yang lebih baik, tak hanya sebatas memenuhi untuk kebutuhan Lebaran, tetapi juga hingga masa depan.
“Bank DBS Indonesia sebagai bank yang selalu konsisten berfokus pada nasabah (customer-centric) menyatakan komitmennya dalam mendukung setiap langkah perjalanan keuangan nasabah melalui digibank by DBS, yang menawarkan ragam fitur tabungan dan investasi. Seluruh upaya ini kami lakukan agar nasabah dapat ‘Live more, Bank less’ dan dapat merayakan Hari Raya dengan penuh makna dan keuangan lebih produktif, tanpa perlu dirumitkan dengan urusan perbankan,” ujarnya. (*)