Jakarta, benang.id – Di tengah era digital yang serba cepat, generasi muda dihadapkan pada berbagai godaan konsumtif dan gaya hidup yang terus meningkat. Tren ini memicu generasi muda dikhawatirkan menghabiskan lebih banyak uang, sering kali mengorbankan malah tabungan mereka. Kekhawatiran ini menunjukkan perlunya kesadaran lebih besar dalam mengalokasikan dana secara bijak, terutama untuk memastikan adanya tabungan. Hal ini terngkap dalam Talkshow Prioritas atau Gaya Hidup? Menabung Bijak di Tengah Tantangan Ekonomi, Jumat (9/11/2024) lalu.
UOB Indonesia, melalui survei yang terbaru, menyoroti pentingnya literasi keuangan untuk membantu masyarakat, khususnya generasi muda, memahami dan mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret, menjelaskan bahwa survei terhadap 1.000 responden menunjukkan bahwa 76 persen dari mereka khawatir terhadap kondisi keuangannya, terutama kemampuan mereka dalam menabung dan berinvestasi di tengah meningkatnya pengeluaran.
Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa menjadi perhatian bagi generasi muda dalam mengatur keuangan, lengkap dengan tips dari UOB Indonesia:
Kekhawatiran Terhadap Kemampuan Menabung dan Investasi
Dari total 76 persen generasi muda yang khawatir terhadap kondisi keuangannya, tersebut, 49 persen responden mengaku khawatir terhadap kemampuan mereka dalam menabung dan 40 persen khawatir tentang kemampuan mereka dalam berinvestasi, dan 35 persen khawatir terhadap kemampuannya memenuhi kebutuhan barang.
Meski demikian, nyatanya pengeluaran untuk konsumsi dan gaya hidup para generasi muda ini terus meningkat yang juga menjadi tantangan utama dalam pengaturan keuangan. Dari data tersebut lima kategori pengeluaran terbesar, yaitu pendidikan anak (31 persen), kebutuhan rumah tangga (29 persen), tagihan utilitas (23 persen), produk kecantikan (19 persen), dan makanan delivery (19 persen).
Pentingnya Mengatur Komposisi Anggaran yang Sehat
Ketertarikan Gen Z dan Milenial pada gaya hidup turut mendorong mereka untuk lebih mengutamakan keinginan dibandingkan kebutuhan pokok. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh media sosial dan tren gaya hidup yang terus berkembang.
“Kecenderungan untuk mengikuti tren sering kali membuat mereka lupa akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang,” tambah Vera.
Untuk itu, Vera menyarankan untuk lebih bisa mengatur komposisi keuangan berdasarkan pembagian anggaran yang ideal, yaitu 70-85 persen untuk kebutuhan dasar (seperti tempat tinggal, makanan), 10-20 persen untuk tabungan dan investasi (dana darurat, asuransi), dan 5-10 persen untuk keinginan (hiburan atau kegiatan rekreatif).
“Dengan komposisi ini, generasi muda dapat mengelola pengeluaran sehari-hari sambil tetap memiliki cadangan dana untuk masa depan,” tuturnya.
Gunakan Pendekatan Risk-First untuk Perencanaan Keuangan
Untuk membantu generasi muda mengatur perencanaa keuangan, UOB Indonesia memperkenalkan metode Risk-First Approach, yang memprioritaskan perlindungan finansial sebelum berinvestasi lebih jauh. Dalam pendekatan ini, Vera menguraikan tiga langkah penting:
– Protect: Lindungi diri dan keluarga dari risiko tak terduga dengan dana darurat dan asuransi.
– Build: Kembangkan portofolio awal dengan produk yang stabil dan tidak mudah terpengaruh fluktuasi pasar.
– Enhance: Tingkatkan portofolio investasi dengan menangkap peluang di pasar, setelah stabilitas finansial tercapai.
Pilih Produk Tabungan yang Sesuai dengan Kebutuhan
Untuk membantu generasi muda dalam mengelola keuangan secara lebih efektif, Vera merekomendasikan penggunaan akun tabungan yang memberi keuntungan tambahan, seperti UOB One Account dan UOB Stash Account yang menawarkan bunga menarik serta berbagai fasilitas transaksi bebas biaya.
“Dengan memilih produk tabungan yang tepat, uang yang disimpan dapat memberikan imbal hasil tambahan. Ini sangat menguntungkan bagi mereka yang ingin lebih banyak manfaat dari tabungannya,” kata Vera.
Selain itu, UOB juga menyediaka Lady’s Saving Account berupa tabungan khusus wanita dengan manfaat perlindungan asuransi hingga usia 65 tahun. Serta UOB Privilege Account yakni tabungan dengan suku bunga premium dan kebebasan transaksi untuk nasabah UOB Privilege Banking.
“Memilih produk tabungan yang sesuai dapat membantu generasi muda untuk menabung secara konsisten sambil mendapatkan manfaat lebih,” ujar Vera.
Perencanaan Keuangan yang Baik adalah Kunci Ketenangan Finansial
Dengan perencanaan keuangan yang matang, generasi muda tidak hanya akan lebih tenang dalam menghadapi kebutuhan saat ini, tetapi juga lebih siap menghadapi situasi tak terduga di masa depan. Vera menegaskan bahwa literasi finansial harus dimulai sejak dini agar generasi muda memiliki kendali penuh atas keuangannya.
“Dengan memahami keuangan sejak dini, kita bisa lebih bijak dalam mengalokasikan dana dan memanfaatkan produk finansial sesuai kebutuhan. Ini adalah langkah awal menuju kebebasan finansial,” pungkas Vera. (*)