Bandung, benang.id – Menteri Pertahanan Periode 2009-2014 yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Korps Menwa Indonesia, Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MSc MA PhD mengatakan bahwa Resimen Mahasiswa (Menwa) sebagai intelektual terlatih dan komponen strategis dalam menghadapi perang hibrida harus tetap setia kepada NKRI, menjaga martabat dan harga diri Korps Menwa Indonesia dengan memegang teguh Pancasila dan Panca Dharma Satya Menwa.
Hal tersebut dikemukakan Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan pada Upacara Peringatan HUTke-63 Menwa Mahawarman Jawa Barat pada Minggu (13/6/2022) di Lapangan Saraga, Kampus ITB Ganeca.
Upacara ini dihadiri oleh undangan dari berbagai instansi sipil, pemerintahan, TNI, serta Polri. Upacara diikuti oleh 400 orang anggota Menwa yang berasal dari 50 perguruan tinggi di Jawa Barat.
Pada upacara ini juga tampil Dhuaja Menwa Mahawarman yang diserahkan oleh Jenderal AH Nasution selaku Menkohankamkasab kepada Kapten Ojik Soeroto selaku Danmenwa Mahawarman pertama pada tahun 1964 silam.
Dalam amanatnya Purnomo Yusgiantoro yang juga Menteri ESDM Periode 2000-2009 mengucapkan selamat ulang tahun kepada Menwa Mahawarman serta menyampaikan rasa bangganya kepada anggota Menwa khususnya Menwa Mahawarman yang sejak dulu telah berkontribusi dalam berbagai operasi militer seperti Trikora, Dwikora, Operasi Seroja Timor Timur dan Kontingen Indonesia Garuda VIII ke Timur Tengah dan hingga kini tetap berkontribusi dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa seperti vaksinasi kepada lebih dari 35 ribu masyarakat Jawa Barat saat Pandemi Covid-19 serta pemulihan dan reklamasi di bantaran Sungai Citarum.
Upacara HUT yang dilakukan tidak hanya sekadar seremonial semata, namun memiliki makna yang sangat dalam bagi kepentingan bangsa. Kegiatan ini merupakan manifestasi kegiatan bela negara yang didarmabhaktikan untuk membela dan mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sebagai bangsa yang besar, tandas Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Indonesia harus memiliki karakter pemenang untuk menghadapi tantangan di abad-21 yang sangat kompleks. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepat, termasuk dalam sektor pertahanan dan militer, hal ini membuat karakteristik ancaman pun berubah-ubah dan penuh kejutan.
“Menghadapi situasi yang berubah ini, generasi Indonesia tidak cukup hanya menjadi generasi yang kompetitif, terlebih lagi yang dibutuhkan adalah generasi yang unggul dan tangguh. Generasi Indonesia harus bergerak cepat, tidak boleh bergerak lambat, apalagi berleha-leha, atau bermanja-manja. Generasi Indonesia harus gesit, tangguh, kreatif dan inovatif. Hanya dengan itu Indonesia akan menjadi maju dan terdepan di antara bangsa-bangsa di dunia,” jelas Purnomo Yusgiantoro yang juga Penasihat Senior Kantor Staf Presiden.
Sebagai penutup dalam acara yang juga dihadiri para perwira TNI AD, AL, dan AU, disampaikan harapan kepada Pimpinan Perguruan tinggi dan Pangdam III/Siliwangi untuk berkenan mendukung kegiatan pendidikan dan latihan yang dilaksanakan oleh Menwa Mahawarman. Anggota Menwa harus mampu menjaga kampus dan perguruan tinggi dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, serta pengaruh buruk dari luar yang mencederai nilai-nilai persatuan dan kesatuan.