Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiKapal G20 Harus Berlayar Damai Meski Hadapi Gelombang Tantangan

Kapal G20 Harus Berlayar Damai Meski Hadapi Gelombang Tantangan

Labuan Bajo, benang.id – Pada Pertemuan Sherpa ke-1 pada Desember lalu, agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia diperkenalkan kepada delegasi untuk pertama kalinya. Agenda prioritas tersebut terdiri dari Global Health Architecture, Digital Transformation, dan Energy Transition. Kemudian, pada Pertemuan Sherpa yang ke-2 kali ini, para Sherpa G20 menjelaskan perkembangan pembahasan semua isu yang berada di bawah naungan Sherpa Track yang meliputi 11 kelompok kerja dan 1 inisiatif.

“Kita juga mengelaborasikan engagement antar delegasi dan langkah selanjutnya dalam setiap kelompok kerja dan inisiatif tersebut. Dalam pertemuan ini juga diberikan kesempatan bagi Delegasi Sherpa untuk memberikan masukannya terhadap progres kelompok kerja lainnya,” papar Co-Sherpa G20, yang juga merupakan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dalam Media Briefing yang dilangsungkan di Labuan Bajo, Senin (11/7/2022).

Pada kesempatan ini, Deputi Edi menjelaskan kepada semua awak media yang hadir mengenai seluk-beluk tugas Sherpa dan perkembangan rangkaian acara. Termasuk salah satu acara yang menjadi highlight dalam perhelatan 4 hari ini yaitu Sherpa Sofa Talk di atas kapal.

Sherpa Sofa Talk menjadi suatu kegiatan yang khas dan unik dalam Presidensi G20 Indonesia. Kapal tersebut memiliki nama Lako Sae, yang artinya menurut warga setempat adalah berjalan dengan damai. Makna tersebut selaras dengan harapan Indonesia untuk pelayaran kapal G20 untuk menuju tujuan yang sama dengan damai.

“Pertemuan ini sesuai dengan kekuatan G20, yang terdiri dari Dialog Informal yang pada awalnya dibuat sebagai mekanisme diskusi dengan bahasa informal; dan Inklusif karena mementingkan menjaga suasana komunikasi yang baik meskipun masing-masing bisa menyiapkan sesuai persepsinya,” jelas Deputi Edi, seperti dilansir ekon.go.id, Rabu (13/7/2022).

Edi Prio Pambudi
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi. Foto: ekon.go.id

Pada saat acara di kapal sedang berjalan, cuaca memburuk di luar ekspektasi sehingga lokasi pertemuan dipindah ke lantai bawah dari yang tadinya di atas dek kapal. Deputi Edi mengutip komentar seorang delegasi yang menganalogikan peristiwa tersebut bagaikan perjalanan para Delegasi G20 yang meski banyak tantangannya, namun tetap harus beradaptasi dengan situasi dan berkomunikasi agar sampai ke tujuan yang diharapkan.

“Ternyata dalam perjalanan ada badai, yang tadinya teratur menjadi bebas. Tetapi yang penting tetap semuanya saling berbicara. Kita berhasil membawa semua delegasi ke tempat tujuan kita, bahkan di akhir pembahasan sudah mulai terlihat pilihan solusinya,” ujar Deputi Edi.

Sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kepercayaan dan saling menghormati antar anggota G20 sangat penting dalam memajukan dialog dan konsensus. Tugas Sherpa memang adalah memastikan terciptanya lingkungan kondusif.

Deputi Edi melanjutkan, “Harapan kita ke depannya mudah-mudahan bisa menyelesaikan pembahasan draft communique, sebuah pernyataan yang mengandung sinyal political will. Presidensi dianggap berhasil kalau bisa melahirkan banyak konsensus.”

Presidensi G20 Indonesia mengenalkan pendekatan baru dalam perancangan output G20 yakni penambahan concrete deliverables yang didukung semua negara. Hal ini akan bisa melengkapi draft communique dan menjadi sesuatu yang memiliki manfaat nyata.

Terkait situasi geopolitik dunia yang berubah drastis akibat perang di Ukraina, Deputi Edi mengungkapkan bahwa G20 adalah kesempatan untuk mulai menemukan titik terang bagi diplomasi internasional, serta ditekankan pula pentingnya perspektif yang ‘melihat ke depan’.

“Isu utama adalah bagaimana kita bertemu dalam satu kata. G20 adalah forum multilateral yang menghormati hukum internasional, sehingga banyak yang perlu dipertimbangkan, tetapi kunci utamanya tetap dialog. Kita akan bahas lagi dengan semua pihak, karena bagaimana kita mencari solusi kalau tidak ada komunikasi? Lebih baik semuanya berkumpul,” tutur Deputi Edi.

Di akhir paparannya, Deputi Edi mengutarakan apresiasinya bagi seluruh pihak yang telah turut menyukseskan Pertemuan Sherpa yang ke-2 ini, serta berterima kasih kepada Menko Airlangga yang senantiasa memberikan arahan-arahan atas langkah-langkah yang diambil Sherpa G20 Indonesia.  

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments