Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalForkoma PMKRI Kritik Bupati Lebak

Forkoma PMKRI Kritik Bupati Lebak

Jakarta, benang.id – Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasjswa Katolik Indonesia (Forkoma PMKRI) kritik bupati Lebak atas pelarangan ibadah Natal.

Kritik dilontarkan oleh Ketua Forkoma PMKRI Hermawi Franziskus Taslim kepada Bupati Kab.Lebak Iti Octavia Jayabaya yang melarang rencana ibadat Natal di kecamatan Maja.

Menurut Taslim, tidak selayaknya Bupati melakukan pelarangan mengingat beribadah adalah merupakan hak azazi yang paling mendasar, apalagi di kawasan kecamatan Maja belum ada gereja, justru bupati seharusnya berterima kasih kepada warga yang berinisiatif mempersiapkan ibadah natal di Eco Club Citra Maja Raya.

“Maja adalah kota baru yang dibangun di era pemerintahan Jokowi, di kawasan itu sudah ada penghuni baru sekitar 5000 keluarga, 2500 di antaranya tinggal di  kawasan Citra Maja Raya, perumahan yang dibangun oleh Ciputra. Kawasan itu ramai sekali, layaknya kota baru, berbagai fasum fasis sudah ada, anehnya tidak satupun gereja di sana,” ujar Taslim.               

Masih menurut Taslim, arahan bupati Iti yang mengatakan perayaan Natal seharusnya di tempat resmi seperti di gereja menunjukkan bahwa bupati sama sekali tidak memiliki wawasan keagamaan yang memadai.

Ketua Forkoma PMKRI Hermawi Franziskus Taslim.
Ketua Forkoma PMKRI Hermawi Franziskus Taslim. Foto: dok. pribadi

“Natal itu bisa di mana saja, Natal kan memperingati kelahiran Yesus yang lahir di kandang domba. Tidak ada keharusan melaksanakan natal di gereja, tradisi umat Kristen selama beribu tahun, perayaan Natal bisa dilakukan di mana saja,” ujar pengacara senior itu.   

 Ajakan Bupati Iti agar Natal dirayakan di Rangkas Bitung yang merupakan ibukota kabupaten Lebak menurut Taslim juga tidak realistis karna jarak antara Maja dan Rangkas Bitung sekitar 12 kilometer. Itu jelas sangat menyulitkan dan memberatkan bagi umat yang tidak memiliki kendaraan sendiri.

Pemerintah, lanjut Taslim, seharusnya membantu memfasilitasi dan mempermudah warga dlm menjalankan ibadah agama, bukannya sebaliknya lanjut Taslim.               

Taslim mengaku mendapat banyak keluhan dari umat Kristen atas keputusan bupati yang tidak bijaksana itu.      

“Sebagai anak bangsa, kita sedih, kok hal-hal yang seperti ini masih saja terjadi di era sekarang ini,” tutup Taslim yang kerap diundang di berbagai forum internasional di Vatikan. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments