Makassar, benang.id – Pertumbuhan teknologi finansial (financial technology/fintech) yang pesat di Indonesia menjadi angin segar bagi UMKM yang membutuhkan akses permodalan.
Sebagai momentum kolaborasi untuk memperkenalkan peran Fintech Pendanaan yang menjadi solusi untuk kebutuhan akses modal bagi pengusaha UMKM, Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) bersama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bidang Keuangan dan Perbankan menggelar Fintech Lending Day di Kota Makassar, Kamis (23/6/2022).
Gelaran dalam rangkaian Business Matching & Exploration Session ini, merupakan kerja sama sinergis antara AFPI, BPP Hipmi Bidang Keuangan dan Perbankan serta BPD Hipmi Sulawesi Selatan.
Fintech Lending Day bertujuan agar AFPI dan para anggotanya dapat memberikan informasi terkait produk Fintech Pendanaan Bersama produktif yang dapat digunakan usahawan dalam pengembangan bisnis. Selain itu juga ditujukan untuk memberikan edukasi akan persyaratan dalam pengajuan pinjaman.
Tak hanya itu saja, kegiatan business matching diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang status legalitas perusahaan Fintech Pendanaan Bersama yang berizin, legal dan aman untuk dijadikan mitra.
Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widiatmoko dalam sambutannya mengatakan, AFPI sebagai asosiasi yang bekerjasama dengan pemerintah bergerak untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Financial Sector 2045, salah satunya melalui peran fintech.
“Untuk itulah untuk mewujudkan visi ini kami perlu bekerjasama dengan asosiasi usaha melalui Pak Anggawira Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi kami mengadakan kegiatan edukasi ini untuk pelaku usaha yang tergabung di Hipmi,” ujar Sunu.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Hipmi Anggawira mengatakan, Fintech Landing Day ini digelar sebagai rangkaian kolaborasi antara Hipmi dan AFPI dengan harapan semakin banyak pelaku UMKM yang melek fintech dan inklusi keuangan digital, khususnya menjadi wadah alternatif modal kerja maupun pendanaan demi scale up bisnis seluruh jajaran anggota Hipmi.
“Tidak hanya teredukasi melalui acara ini juga kita harapkan ada business matching yang produktif karena pengusaha tidak dapat tumbuh sendirian,” ucap Anggawira, dalam keterangan tertulisnya.
Untuk diketahui, Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Saat ini, Jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha. Data menunjukkan saat ini sekitar 46,6 Juta UMKM masih belum memiliki akses kredit, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar terhadap industri Fintech Pendanaan Bersama untuk mengisi gap kebutuhan kredit tersebut.
Ketua Umum BPD Hipmi Sulawesi Selatan Andi Rahmat Manggabarani menyampaikan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan fintech landing day di Sulawesi Selatan antara AFPI dan Hipmi.
“Kegiatan ini penting untuk mendorong pemulihan ekonomi dan juga menumbuhkan gairah usaha bagi pengusaha mikro yang tergabung dalam Hipmi Sulsel,” ungkap Andi.
Menurut Andi Rahmat, alternatif pembiayaan melalui fintech bagi pengusaha merupakan hal penting karena masih banyak pengusaha mikro yang belum teredukasi.
“Untuk pengusaha kecil akses modal tentu sangat penting apalagi jika ingin usahanya berkembang, perbankan saja tidak cukup, fintech hadir sebagai solusi yang lebih praktis,” tuturnya.
Selain di Sulawesi Selatan, Fintech Landing Day juga akan diselenggarakan di Sulawesi Tengah dan juga Sulawesi Barat. Acara ini juga turut menghadirkan narasumber lain seperti Munawar Kasan selaku Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK).