Thursday, April 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiBergeraknya Kembali Pariwisata Pulihkan Ekonomi Yogyakarta

Bergeraknya Kembali Pariwisata Pulihkan Ekonomi Yogyakarta

Yogyakarta, benang.id –  Kegiatan pariwisita dan pendidikan tinggi merupakan aktivitas yang dapat mendorong pertumbuatan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakhir menjadikan pariwisata dan pendidikan menghentikan aktivitasnya untuk sementara. Dengan demikian kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Maka ketika kini kedua kegiatan ekonomi tersebut mulai aktif kembali ekonomi DIY pun bakal tumbuh kembali.

Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI  yang juga Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengamini bahwa bergeraknya kembali kegiatan di wilayah destinasi wisata, seperti Yogyakarta dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

“Di wilayah destinasi wisata seperti Yogyakarta bergeraknya kembali kegiatan pariwisata menjadi salah satu faktor yang dapat menpercepat pemulihan ekonomi”, jelas Dody Budi Waluyo, dalam diskusi informal yang digelar ISEI Cabang Yogyakarta di Gedung Heritage Bank Indonesia Yogyakarta, Minggu (31/7/2022).

Ki-ka: Dody Budi Waluyo (Ketua Bidang II PP ISEI) & Eko Suwardi (Ketua ISEI Cabang Yogyakarta), Foto: IST

Selain Dody Budi, hadir juga dalam diskusi Arlyana Abubakar –Pengurrus Pusat ISEI/Direktur BI Institute (BINS), Budiharto Setyawan–Kepala Perwakilan BI DIY, Eko Suwardi –Ketua ISEI Cabang Yogyakarta, Bakti Wibawa –Wakil Ketua IV ISEI Cabang Yogyakarta, Y Sri Susilo –Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, dan Hari Kusuma SN –Wakil Sekretaris I ISEI Cabang Yogyakarta.

Pariwisata mempunyai efek pengganda yang signifikan untuk menggerakkan beberapa sektor atau kegiatan ekonomi lain yang terkait. Sektor termaksud antara lain hotel dan penginapan, jasa transportasi, jasa pariwisata lainnya serta restoran, makanan dan minuman.

Budiharto Setyawan mengatakan salah satu bentuk nyata dukungan BI untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui pariwisata adalah melakukan kegiatan, gathering dan sejenisnya di wilayah destinasi wisata.

“Sebagai contoh, Kantor Perwakilan BI DIY menyelenggarakan gathering di Batu, Malang. Kemudian BI Institute (BINS) menyelenggarakan acara yang sama di Yogyakarta. Departemen di lingkungan BI juga menyelengarakan kegiatan di wilayah destinasi wisata lain yang bertjuan untuk mendukung bergeraknya kegiatan pariwisata yang berujung terjadinya percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Menurut Eko Suwardi, kegiatan pendidikan tinggi selama ini juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul.

”Indikator kontribusi pendidikan tinggi tersebut dapat dilihat dari jumlah kiriman uang untuk biaya hidup bagi mahasiswa yang kost/mondok dan munculnya kegiatan usaha di sekitar kampus yang mendukung aktivitas mahasisewa. Kegiatan usaha teemaksud antara kllain jasa kost/pendokan, warung makan dan minum, jasa laundry, jasa foto copy, dan sebagainya,” tuturnya.

Sementara Y Sri Susilo mengungkapkan bahwa dari data BPS, ekspor non-migas DIY juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi.

Y Sri Susilo, dalam keterangan tertulisnya, menyebutkan bahwa pada Triwulan I-2022, ekspor DIY tumbuh sebesar 18,87%. Kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi DIY pada tahun 2021 mencapai 8,54%. 

“Pak Dody selaku Ketua Pengurus Pusat ISEI mengharap ISEI Cabang Yogyakarta menyiapkan pendirian badan usaha yang nantinya dapat dioptinmalkan sebagai sumber pendapatan organisasi”, tambah Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta ini.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments