Yogyakarta, benang.id – Sebagai sebuah start-up yang berfokus di bidang pariwisata dan produk berkelanjutan, Travelxism bergerak dan melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk mewujudkan prinsip-prinsip berkelanjutan dengan banyak pihak, seperti organisasi nirlaba, pemangku kebijakan, artisan lokal, hingga berbagai aktor penting lainnya.
Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh Travelxism adalah dengan menyelenggarakan Future Climate Warrior Leadership Talk 2022 bersama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya.
Bertajuk “Challenge and Opportunities: The Role of Youth in Tackling Climate Crisis through Sustainable Business”, Future Climate Warrior Leadership Talk 2022 yang diselenggarakan Jumat (25/11/2022) diikuti oleh sekitar 200 mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya.
Future Climate Warrior Leadership Talk 2022 dibuka dengan sambutan dari Florence Warikar selaku project leader dari #SemakinPeka, sebuah proyek kolaborasi Travelxism dan Babad yang menggandeng beberapa kolaborator, seperti Tinctori, Generasi Lestari, #SayaPilihBumi, dan Lima Putra Pesisir.
“Kami hadir dan ingin mengajak teman-teman muda untuk bisa #SemakinPeka terhadap jargon sustainability, karena jargon tersebut tidak berbicara tentang lingkungan semata, tetapi secara beriringan memunyai dampak positif di bidang ekonomi dan sosial.”, ujar Florence pada sesi pembukaan.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Prof Dr Nandang Rusmana MPd, selaku Direktur UPI Kampus Tasikmalaya. “Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap gerakan ekonomi masyarakat yang berbasis kearifan lokal tersebut,” ujar Prof Nandang Rusmana sembari membuka kegiatan kolaborasi Travelxism dan UPI Kampus Tasikmalaya tersebut.
Dipandu oleh Andini Hayu (peserta STIP Travelxism Batch 3), Travelxism menghadirkan tiga pembicara yang berasal dari inisiator dan kolaborator #Semakin Peka, yaitu Travelxism, #SayaPilihBumi, dan Generasi Lestari.
Gilang A Fauzi SD MDS, selaku CEO dan Founder dari Travelxism membawakan topik “Triple Bottom Line sebagai Upaya Perusahaan
Menghadapi Krisis Iklim”. Gilang menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan dapat mengatasi krisis iklim dengan melakukan manajemen CSR yang berorientasi pada triple bottom line.
Topik kedua bertajuk “Peluang Bisnis Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim” dibawakan oleh Oke Fifi Abriany, Koordinator Bisnis Lestari LKTL. Pada kesempatan ini, Fifi menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun bisnis eco product yang berkelanjutan, seperti kebutuhan bahan baku, manajemen produksi, hingga peluang usaha yang dapat dijalankan oleh anak muda.
Topik terakhir dengan tajuk “Community Action sebagai Wadah Generasi Muda Berkolaborasi dan Berperan dalam Mengurangi Dampak Krisis Iklim” disampaikan oleh Andi Pananrang, Community Officer dari #SayaPilihBumi. Andi memberikan penjelasan mengenai peran komunitas dalam meningkatkan kesadaran kolektif terkait ancaman dari krisis iklim.
Sesi berikutnya adalah sesi diskusi dan Tanya jawab yang dimoderatori oleh Mira Nurfitriya, SPd MSc CIPE, Dosen di Program Studi Kewirausahaan UPI Kampus Tasikmalaya.
Pada sesi ini, para peserta tampak antusias dalam mengikuti diskusi dan melemparkan pertanyaan kepada para pembicara. Ilham, salah seorang mahasiswa dari Program Studi Kewirausahaan UPI Kampus Tasikmalaya, mengutarakan kesannya setelah mengikuti Future Climate Warrior Leadership Talk 2022. “Materi dikemas dengan apik, pemateri juga interaktif dan menguasai bidangnya.” ujar Ilham. (*)
