Jakarta, benang.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan didampingi Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar melihat langsung kegiatan bongkar muat kedelai di Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) Cilegon, hal ini dilakukan dalam rangka memastikan kelancaran distribusi pangan nasional yang selama ini menjadi perhatian khusus Pemerintah RI.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari – November 2022, Indonesia telah mengimpor 8,43 juta ton gandum dan 2,15 juta ton kedelai, dimana sebagian besar bahan pangan tersebut masuk melalui Pelabuhan KIP yang dimiliki PT Krakatau Bandar Samudera anak usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera selaku Operator Pelabuhan KIP Akbar Djohan menyatakan pihaknya akan terus melakukan inovasi terutama di bidang digitalisasi, agar proses bongkar muat pangan di pelabuhannya menjadi lebih cepat dan efisien, hal ini sangat dibutuhkan bagi kelancaran distribusi pangan nasional.
“Kami saat ini telah memiliki Continuous Ship Unloader (CSU) dengan kualitas food grade dan kemampuan bongkar 20.000 ton/day, dan juga sistem digitalisasi KIPOS yang memungkinkan kita melihat realtime proses bongkar muat kapal, hal ini membuat proses bongkar muat pangan lebih cepat dan efisien,” ungkap Akbar Djohan dalam keterangan tulisnya, Minggu (15/1/2023).
Akbar yang juga sebagai Kepala Badan Rantai Pasok Kadin Indonesia mengungkapkan bongkar muat pangan yang dilakukan Pelabuhan KIP semakin meningkat dari tahun ke tahun, dengan begitu diharapkan kelancaran distribusi pangan semakin baik sehingga ketahanan pangan Negara Indonesia semakin kuat.
“Total Market Grain dan SBM Provinsi Banten pada tahun 2022 sebesar 4,9 juta ton/tahun dimana 70% dilayani oleh Pelabuhan KIP. Bongkar muat grain (gandum, kedelai dan soybean meal/SBM) KIP sendiri menunjukan tren meningkat dalam beberapa tahun ini, dimana tahun 2022 kami layani kargo pangan sebesar 20% dari total kargo tahunan kami, oleh karena itu pangan menjadi perhatian khusus bagi kami untuk terus ditingkatkan pelayanannya,” tutupnya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan pantauan terhadap datangnya kedelai di Pelabuhan KIP hari ini merupakan upaya Pemerintah dalam mengamankan stok dan harga kedelai agar harga tahu dan tempe di masyarakat tetap stabil.
“Pemerintah mengambil langkah strategis dan antisipatif mengimpor kedelai untuk menjaga stok dan harga, sehingga diharapkan kelancaran distribusi ini dapat menjaga ketahanan pangan terutama kedelai di Indonesia dengan terciptanya stabilitas harga di masyarakat,” ungkapnya.
Pelabuhan KIP sendiri merupakan Integrated Industrial Port yang berada di Cilegon Banten, mempunyai kapasitas bongkar sebesar 25 juta ton/tahun, dengan 17 slot dermaga dan kedalaman 21 LWS sehingga kapal super capesize dapat melakukan bongkar di pelabuhan ini. KIP juga Memiliki Lahan 65 Ha yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Krakatau Steel, fasilitas private road, fasilitas terminal peti kemas, dengan lingkungan bisnis yang cukup mature.
Memiliki Gudang Tertutup kapasitas 150 ribu ton dan Integrated Warehouse (IWH) yang bekerjasama dengan FKS Group dengan berkapasitas 210 ribu ton. Dengan fasilitas yang telah dimiliki dan inovasi digitalisasi yang terus dikembangkan, KIP siap menjadi hub pangan nasional Indonesia, sehingga kelancaran distribusi pangan Indonesia menjadi lebih baik dan ketahanan pangan Indonesia menjadi semakin kuat. (*)