Napoli, benang.id – Sebanyak 7 orang suster dari Biara Instituto Piccole Ancelle di Cristo Re (PACR) atau dalam bahasa Indonesia disebut Institut Hamba-Hamba Kecil Kristus Raja mengikrarkan kaul kekal di Santuarium Volto Santo, Napoli ,Italia Selatan, Sabtu (19/11/2022) lalu.
Adapun, dari 7 suster yang mengikrarkan kaul kekal itu 4 berasal dari Indonesia. Keempat yubilaris tersebut yaitu Sr Maria Desyanti Kali PACR, Sr Mariana Triance Kaka PACR, Sr Mince Nule PACR, dan Sr Yohanista Dua Mboy Da Rato PACR.
Romo Doni Pr, Imam asal Keuskupan Maumere yang tengah merampungkan studi S2 di salah satu perguruan tinggi di Roma-Italia melaporkan bahwa Perayaan Ekaristi Kudus dipimpin selebran utama Mgr Domenico Battaglia, Uskup Agung Kota Metropolitan Napoli, Italia bagian Selatan.
“Kaul Kekal adalah kesempatan untuk mencintai Tuhan dengan setulus hati. Untuk itu, menarilah bagi Tuhan dan rayakanlah kehidupan dalam pelayanan kalian. Kedua, soal perbaharui komitmen untuk setia dengan memandang cincin kaul kekal yang dikenakan di jari manis para suster. Pandanglah bintang di langit agar cahayanya mampu menerangi malam-malammu,” kata Uskup Agung Metropolitan Napoli yang bertugas sejak 12 Desember 2020 ini kepada para yubilaris.
“Harapannya, agar para suster menjadi suster yang selalu bahagia,” tutur Uskup kelahiran 20 Januari 1963 di Satriano, Provinsi Catanzaro, Italia itu.
Sementara itu, Madre Leonia Buono, Superior General PACR dalam pesannya sangat bersyukur atas pengikraran kaul teristimewa pernyertaan Tuhan dalam proses formasi bagi para suster.
“Puji Tuhan dan kami bersyukur atas pengikraran kaul kekal ini. Terlebih karena mereka berempat telah melalui masa formasi yang menghantar mereka untuk memahami spiritualitas institusi yang telah diturunkan oleh para pendiri kami (P Sosio de Prete OFM dan Sr Antonietta Giuliano), yakni menjadi misionaris dan para pelayan-pelayan cinta kasih yang membawa Yesus Kristus kepada orang-orang kecil,” kata Sr Leonia.
Madre Leonia juga menggaris-bawahi pesan Uskup dalam kotbahnya bahwa para suster diminta untuk selalu menempatkan salib di tengah-tengah dan selalu mengenakan cincin kaul kekal khususnya setiap melewati malam yang gelap.
“Suatu hal yang memiliki arti yang sangat mendalam ketika Bapak Uskup menempatkan salib di tengah-tengah dan menggundang para suster untuk mengekpresikan kegembiraan mereka dan mengingatkan para suster untuk selalu mengenakan cicin kaul kekalnya, teristimewa ketika melewati malam gelap,” kata Suster Leonia.
Turut hadir dalam perayaan mewakili keluarga besar Indonesia di antaranya utusan dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) untuk Tahta Suci Vatikan, Endut Orbiantoro Siswoto bersama ibu.
“Kami sangat mendukung karya pelayanan para suster dan misionaris Indonesia di Italia, sehingga kami berusaha untuk hadir dan mengambil bagian dalam perayaan ini dan kami berharap agar para suster selalu setia dengan pelayanannya dan terus berkarya dalam komunitas sehingga kelak lahir para pemimpin kongregasi yang berasal dari Indonesia,” ujar Endut.
Terpisah, harapan juga datang dari Sr. Johana PACR, misionaris asal Tana Ai, sebuah wilayah di Timur Kabupaten Sikka, NTT yang kini telah 20 tahun berkarya di Italia.
“Harapan saya, semoga teman-teman yang baru mengucapkan kaul kekal dalam kongregasi PACR ini tetap setia dalam panggilan menjadi seorang biarawati, tulus dalam melayani Tuhan dan sesama sebagaimana semangat dasar Kongregasinya,” kata ujar Sr Johana kepada Domi Dese Lewuk, wartawan media kabardaerah.com usai mengikuti audiensi dengan Paus Fransiskus bersama delegasi PWKI (Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia) di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, 16 November 2022 lalu.
Masih, kata adik kandung dari Pastor Sixtus Sang, Imam Pasionis yang sudah belasan tahun berkarya di Pulau Cicilia, Italia itu, bahwa peran wartawan katolik sangat diharapkan untuk terus membantu mempromosikan calon-calon imam, suster, bruder, frater atau misionaris kepada kaum muda agar terpanggil menjawab panggilan Tuhan dalam karya-karya gereja bagi umat,negara dan bangsa di seluruh dunia.
“Kami ingin punya rumah pelayanan di Jakarta. Meski sudah ada beberapa tempat di Indonesia diantaranya di Flores. Kongregasi Suster-Suster PACR ingin melayani para orang tua jompo, pendidikan khusus anak-anak bagi masyarakat pada umumnya. Kami bersedia menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang membutuhkan khususnya orang jompo, anak-anak dan remaja, serta pelayanan di rumah-rumah ret-ret,” ujar Sr Johana, PACR sembari menawarkan jika ada keluarga yang memiliki rumah atau gedung yang tidak termanfaatkan agar dapat digunakan sebagai fasilitas pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan.
Perayaan pengikraran kaul kekal ini dihadiri para imam asal Indonesia yang sedang studi di Roma dan Napoli maupun yang telah menjadi missionaris di Italia. Hadir pula para suster anggota PACR yang tersebar di seluruh Italia.
Kehadiran rekan sesama misionaris asal Indonesia ini sangat penting,selain saling memebri dukungan dalam karya kearsulan di Tanah Misi,yang diutus masing-masing kongregasi dari negara asal.
Sekilas PACR
Instituto Piccole Ancelle di Cristo Re (PACR) atau Institut Hamba-Hamba Kecil Kristus Raja berpusat Napoli-Italia didirikan sejak tahun 1932 oleh Muder Sr Antonietta Giuliano dan Pater Sosio Del Prete.
PACR merupakan tarekat religius dari ordo ketiga Fransiskan yang berdiri pada 6 Juni 1932 di Napoli. Masuk ke Indonesia pada tahun 1999 oleh Sr Emerensiana dan berkarya di Keuskupan Maumere.
Para suster PACR mendedikasikan pelayanan mereka bagi orang jompo, bagi anak-anak dan remaja serta pelayanan di rumah-rumah ret-ret.
Di Indonesia Biara Piccole Ancclle di Cristo Re (PACR)-Hamba-Hamba Kecil Kristus Raja beralamat di Jln. Pramuka No.11 Maumere-Flores-NTT. Telepon (0382) 21913. Email: [email protected] dan komunitas Susteran PACR di Nangahure, Maumere. *