Thursday, April 25, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Produksi Minyak Sawit Maret 2023 Membaik, Stok Meningkat

Gapki: Produksi Minyak Sawit Maret 2023 Membaik, Stok Meningkat

Jakarta, benang.id – Produksi minyak sawit bulan Maret mengalami kenaikan musiman sekitar 12% dari bulan Februari menjadi 4.349 ribu ton untuk CPO dari 3.883 ribu ton pada bulan sebelumnya dan 413 ribu ton untuk PKO dari 369 ribu ton pada bulan sebelumnya. Sebaliknya, ekspor justru turun dari 2.912 ribu ton pada bulan Februari menjadi 2.641 pada bulan Maret.

Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Jumat (13/5/2023).

“Penurunan terbesar terjadi pada produk olahan minyak sawit yang turun dari 2.254 ribu ton pada bulan Februari menjadi 1.880 ribu ton pada bulan Maret,” ujar Mukti Sardjono.

Ia kemudian merinci, menurut negara tujuannya, penurunan ekspor terjadi untuk tujuan China (-242,8 ribu ton), Mesir & Timur Tengah (-129,4 ribu ton), Bangladesh (-50,5 ribu ton), India (-68,3 ribu ton), Belanda (-54,9 ribu ton) serta Malaysia.

“Kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Rusia dan Pakistan,” tutur Mukti Sardjono.

Kinerja Sawit
Kinerja industri minyak sawit, Maret

Ia menambahkan bahwa penurunan ekspor menyebabkan nilai ekspor turun dari US$ 2.687 juta pada bulan Februari menjadi US$ 2.259 juta pada bulan Maret, meskipun harga CPO CIF Rotterdam untuk bulan Maret adalah US$ 1.030/ton yang lebih tinggi dari harga bulan Februari sebesar US$ 997/ton (+3,2%).

Lebih jauh Mukti Sardjono mengungkapkan, berbeda dengan harga minyak sawit, harga minyak utama lain untuk bulan Maret justru mengalami penurunan masing-masing sebesar -9,9% untuk minyak kedelai Ditch FOB ex mill, -9,4% untuk minyak biji bunga matahari FOB NW Europe dan -12,1% untuk minyak rapeseed Dutch FOB Ex mill.

Konsumsi dalam negeri, sambung dia, mengalami kenaikan menjadi 1.812 ribu ton dari 1.803 ribu ton pada bulan Februari. Konsumsi untuk industri pangan naik menjadi 911 ribu ton dari 802 ribu ton, untuk industri oleokimia naik menjadi 187 ribu ton dari 185 ribu ton, sedangkan untuk industri biodiesel turun menjadi 714 ribu ton dari 816 ribu ton di bulan sebelumnya.

“Dengan perubahan pada produksi, konsumsi dan ekspor tersebut, maka stok akhir bulan Maret naik menjadi 3.138 ribu ton dari 2.765 ribu ton pada bulan sebelumnya,” ucapnya. Memperhatikan harga minyak nabati utama lain yang turun, lanjut Mukti Sardjono, maka sangat mungkin harga minyak sawit akan segera ikut tertarik turun. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments