Saturday, October 12, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalKapolri Gelorakan Semangat Persatuan-Kesatuan Saat Tutup Porseni NU

Kapolri Gelorakan Semangat Persatuan-Kesatuan Saat Tutup Porseni NU

Solo, benang.id – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menggelorakan semangat menjaga Ukhuwah atau rasa persaudaraan dan kesatuan sesama warga Nahdliyin dan seluruh masyarakat.

Hal itu diungkapkan Kapolri saat menutup kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) di Solo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (21/1/2023).

“Sore hari ini kita semua bisa berkumpul untuk melaksanakan kegiatan penutupan Porseni NU tingkat Nasional dengan tema ‘Merawat Raga, Memperkuat Bangsa untuk Peradaban Dunia’,” kata Sigit mengawali sambutannya. 

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabbowo saat menutup kegiatan Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Foto: Humas Polri

Sigit menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pemenang dari kegiatan tersebut. Namun, Sigit menekankan, yang paling terpenting dari Porseni NU tersebut adalah semangat menjaga Ukhuwah atau rasa persaudaraan sesama warga Nahdliyin dan seluruh masyarakat.

“Yang penting adalah bukan masalah menang dan kalah. Tapi bagaimana semua teman-teman, semua atlet yang ada datang ke sini sambil silaturahmi dengan seluruh masyarakat. kita kemudian melaksanakan kegiatan bersama. Menang kalah urusan kedua. Tapi bagaimana menjaga kerukunan menjaga Ukhuwah, menjaga persatuan dan kesatuan itu nomor satu,” ujar Sigit.

Sigit menjelaskan pentingnya menggelorakan pesan untuk menjaga Ukhuwah dan persatuan serta kesatuan Indonesia. Terutama kepada seluruh kader muda NU yang merupakan generasi penerus bangsa.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabbowo saat menutup kegiatan Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Foto: Humas Polri

Lebih dalam, Sigit menyebut, saat ini Indonesia telah memasuki tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024. Sebab itu, diperlukan sinergisitas dan semangat yang sama untuk tetap menjaga serta mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan Indonesia.

“Dalam setiap kesempatan, selalu saya menyampaikan pesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Karena memang hal yang utama dijaga oleh kader-kader Nahdliyin adalah yang namanya persatuan dan kesatuan, masalah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka kader NU, Nahdliyin selalu menjadi garda terdepan untuk hal tersebut,” ucap Sigit disambut gemuruh tepuk tangan seluruh tamu undangan.

Sigit menegaskan, menjaga persatuan dan kesatuan NKRI merupakan tugas pokok dari TNI-Polri. Namun, semangat itu harus bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk seluruh warga Nahdliyin.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabbowo saat menutup kegiatan Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Foto: Humas Polri

Apalagi, kata Sigit, seluruh warga Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia telah teruji dalam bersinergi maupun berdiri di garis terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI dari segala bentuk ancaman maupun gangguan yang ada.

“TNI-Polri tentunya melaksanakan hal tersebut (menjaga persatuan-kesatuan) karena tugas pokok kita. Tetapi, Nahdliyin sudah teruji. Bahkan sebelum merdeka pun semangat cinta tanah air, telah digelorakan dengan semangat Hubbul Wathan Minal Iman, ini sudah jauh-jauh hari ada,” tutur Sigit.

“Jadi bicara menjaga keutuhan NKRI, seluruh Nahdliyin tidak diragukan lagi. Kita harapkan kedepan terus kita jaga,” tambah Sigit menekankan.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabbowo saat menutup kegiatan Porseni NU di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2023). Foto: Humas Polri

Di sisi lain, Sigit juga mengingatkan kepada seluruh pemuda-pemudi NU untuk terus meningkatkan kualitas demi menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, ketika Indonesia memasuki bonus demografi pada tahun 2030 – 2035.

Sigit berharap, generasi penerus NU memiliki kualitas SDM yang unggul demi mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang. Sehingga terwujud estafet kepemimpinan Indonesia.

“Ini menjadi harapan kita semua. Adik-adik yang ada disini kedepan menjadi orang penting. Apakah itu di jajaran birokrat atau tetap membesarkan pesantren di dunia pendidikan. Ataukah di tempat lain.  Yang jelas kita inginkan, kader di sini tahun itu, menjadi orang hebat,” tutup Sigit. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments