Friday, November 22, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiMenteri ESDM Apresiasi Freeport Serius Bangun Smelter di Gresik

Menteri ESDM Apresiasi Freeport Serius Bangun Smelter di Gresik

Gresik, benang.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengapresiasi PT Freeport Indonesia (PTFI) serius membangun proyek fasilitas pemurnian (smelter) tembaga baru di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Progress pembangunan proyek smelter berkapasitas 1,7 juta dry metric ton (dmt) per tahun tersebut saat ini mencapai 34,9%.

“Dari yang terukur, progres (pembangunan) lebih cepat dari yang ditargetkan. Sudah mencapai 34,9% di akhir bulan Juni 2022, dengan biaya yang dikeluarkan lebih dari US$ 1,15 miliar,” kata Arifin saat didampingi Presiden Direktur PTFI Tony Wenas meninjau lokasi pembangunan smelter, Jumat (29/7/2022).

Menteri ESDM tinjau smelter Gresik
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat didampingi Presiden Direktur PTFI Tony Wenas meninjau lokasi pembangunan smelter, Jumat (29/7/2022). Foto: esdm.go.id

Saat ini, sudah terdapat 10.500 titik tiang pancang serta berlangsung pula pengecoran (concrete pouring) untuk fondasi struktur. “Ditargetkan akhir tahun 2022 mencapai 50%. Kita harapkan di kuartal II 2023 konstruksi udah selesai, terutama proyek smelting eksisting yang ekspansi,” tambah Arifin.

Untuk mendukung pembangunan smelter tersebut dilakukan rekrutmen pekerja konstruksi sebanyak 3.500 orang, yang terdiri dari 98% tenaga kerja Indonesia, 50% diantaranya tenaga kerja lokal Jawa Timur. Hal ini diharapkan untuk menjaga akselerasi progres tersebut sedini mungkin.

“Proyek pembangunan harus tetap on progress. Untuk itu, kebutuhan tenaga kerja lokal akan dioptimalkan,” ungkap Arifin.

Kementerian ESDM mengapresiasi upaya PTFI serius menggarap proyek smelter tersebut. “Secara keseluruhan saya puas. Progresnya cukup bagus, sangat berbeda dengan kunjungan pertama kali lalu,” jelasnya.

Dalam pembangunan smelter terdapat ekspansi kapasitas pada smelter eksisting sebesar 0,3 juta dmt/tahun oleh PT Smelting, serta pengolahan logam berharga (precious metal refinery) yang mencapai 6.000 ton/tahun. PTFI sendiri menyiapkan investasi pada belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 3 miliar untuk proyek pembangunan smelter tersebut.

Kawal Implementasi
Arifin menekankan, pemerintah akan terus mendorong percepatan pembangunan, salah satu upayanya adalah dengan adanya pengaturan mengenai pertambangan, serta regulasi mengenai keharusan hilirisasi. “Kita ada pengaturan pertambangan dan regulasi hilirisasi, kita jaga proses itu,” tegas Arifin.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengakui progres pembangunan saat ini sudah cukup bagus, dan melebihi dari yang telah ditargetkan awal, yaitu 34,3%.

“Untuk sekarang yang sudah kami kerjakan adalah beberapa pailing (pondasi tiang pancang) telah terpasang, yakni mencapai 11 ribu dari total 16 ribu pailing atau 65%, dengan kongkret pouring mencapai 20 ribu meter kubik, dari rencana total sekitar 220 ribu meter kubik,” katanya.

Tony mengatakan, aktivitas pembangunan hingga kini terus dilakukan secara intensif, dengan perusahaan kontraktor PT Ciyoda International Indonesia (CII) yang fokus pemadatan lahan, serta dibantu Adhi Karya, serta beberapa kontraktor lokal lainnya.

Diketahui, persetujuan masterlist pembangunan smelter telah didapatkan oleh PT Freeport Indonesia dari pemerintah. Untuk teknologi yang diterapkan dan dikembangkan pada pembangunan Smelter tersebut berupa Double Flash Smelting & Converting yang telah diadopsi oleh beberapa negara di dunia, seperti China, India, negara-negara Kawasan Eropa, dan Amerika Serikat.

Adapun produk utama yang dihasilkan pada Smelter tersebut berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, PGM (Platinum Group Metals), serta asam sulfat, terak, gipsum, timbal sebagai produk sampingan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments