Roma, benang.id – Perayaan Idulfitri 1 Syawal 1443 (2022 Anno Domini) yang masih berlangsung di bawah bayangan Covid-19, walaupun sudah tidak seganas dua tahun terakhir merupakan momen berahmat untuk saling berbagi suka dan duka.
Demikian dikemukakan staf Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Vatikan, Romo Markus Solo Kewuta SVD atau yang akrab disapa Padre Marco dalam video ucapan Idulfitrinya kepada umat Muslim di seluruh dunia, dan khususnya di Tanah Air yang disiarkan Senin, 2 Mei 2022 melalui youtube
Kepada saudara dan saudari serta sahabat Muslim di mana saja berada, Padre Marco mengatakan bahwa bulan suci ramadan dengan puasa atau saum sepanjang bulan sudah berakhir.
“Semoga puasamu, doa-doa dan semua pengorbananmu selama sebulan ini membawa berlimpah berkat dan semakin mendekatkan diri Anda semua kepada Allah dan kepada sesama manusia. Seraya kita bersukacita karena Idul Fitri, pesta akbar penutupan bulan Ramadan, yang juga merupakan sebuah kesempatan berahmat yang bisa membawa setiap mukmin kepada keadaan fitrah,” tutur Padre Marco.
Padre Marco menambahkan bahwa semua juga menyadari bahwa bangsa Indonesia masih terus mengalami berbagai kesulitan dan tantangan dalam relasi lintas agama dan dalam kebebasan menjalankan ibadah seperti yang sudah dikukuhkan di dalam UUD 45.
Oleh karena itu, Padre Marco mengajak semua saja untuk bersama-sama menyadari hal ini, sambil berbenah diri, semakin giat menjalin dialog lintas agama tanpa sekat, dan bekerjasama dengan berbagai pihak, baik kawan maupun lawan, untuk memajukan bangsa Indonesia agar semakin menjadi bangsa yang beradab, berbudi-pekerti, santun, penuh rasa hormat, lemah lembut, pengasih, pekerja keras, cinta damai dan kerukunan; maju dalam berbagai aspek.
Semakin modern perangkat komunikasi, tandas Padre Marco, dialog lintas agama, yang tidak lain adalah mekanisme komunikasi, seharusnya semakin mantap, maju dan pro-perdamaian dan kerukunan.
“Mari kita gunakan media sosial untuk tujuan ini. Sebagai saudara-saudari satu bangsa dan se-tanah Air, satu sejarah, satu kemanusiaan, kita melanjutkan berbagi sukacita dan dukacita – antar tetangga, antar sahabat, antar warga negara, antar pemeluk berbagai agama, sebab kasih Allah Yang Maha Rahim dan Maha Penyayang merangkul setiap orang dan seluruh alam semesta. Tanpa kecuali. DariNya kita menerima rahmat dan anugerah indah untuk saling mengasihi sebagai saudara dan sahabat, sekalipun ada perbedaan-perbedaan di antara kita, demikian petunjuk dan ajaran agama kita masing-masing. Artinya, kalau kita berpikir dan berlaku diskriminatif, eksklusif dan rasis, kita bukan pemeluk agama sejati; kita tidak setia kepada iman dan agama kita; tidak setia pula kepada Tuhan,” ucap satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pejabat di Takhta Suci Vatikan ini.
Sebagai tanda solidaritas dalam sukacita bersama umat Muslin di Indonesia, Padre Marco pun mengucapkan selamat Idulfitri 1 Syawal 1443 Hijriyah.
“Saya seorang penganut agama Katolik yang giat memajukan dialog lintas agama untuk perdamaian dunia di tingkat dunia, dan atas nama pribadi, mengucapkan kepada Anda, saudara-dan saudari serta sahabatku Muslim yang tersebar di seluruh Indonesia, yang sudah puluhan tahun menjalin hubungan yang baik dan bekerjasama, dan di mana saja di luar negri, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri yang damai dan penuh keberkahan,” katanya.
Menutup vidoenya, Padre Marco yang merupakan pastur ahli Islamologi ini juga mengucapkan selamat Idulfitri dalam bahasa Arab yang terjemahannya:
“Kepadamu ahabat-sahabat dan saudara-saudari Muslim di mana saja berada, saya mengucapkan Selamat Idulfitri (Hari Raya yang menggembirakan dan terberkati). Semoga sepanjang tahun ini Anda semua baik-baik adanya. Terima kasih”.
