Friday, April 19, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalPSI: Nikah di KUA Saja Normal, Tidak Wajib Pesta

PSI: Nikah di KUA Saja Normal, Tidak Wajib Pesta

Jakarta, benang.id – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak semua pihak, terutama anak muda, untuk melihat pernikahan tanpa pesta dan hanya di Kantor Urusan Agama (KUA) adalah hal normal.

“Seharusnya kita bisa menormalisasikan pernikahan hanya di KUA. Tidak usah terjebak wajib melaksanakan pesta pernikahan yang mahal,” kata Wasekjen Bidang Ekonomi, UMKM, dan Pariwisata DPP PSI, Aishah Gray, dalam keterangan tertulis, Selasa (7/2/2023).

Belakangan sedang marak di media sosial (medsos) terkait tren nikah di KUA saja. Terlihat beberapa pasangan memposting foto berdua di depan KUA sambil memegang buku nikah.

Dalam menggelar acara pernikahan, tidak ada yang salah dan benar. Semua kembali lagi ke pasangan yang hendak menikah.

“Kalau kita kembali ke inti dari pernikahan kan menyatukan dua orang di hadapan Tuhan untuk berkomitmen hidup bersama, membangun rumah tangga. Nah ini yang terpenting,” ujar Aishah.

Masalahnya, banyak pasangan yang sampai harus terlilit utang akibat dari biaya pesta pernikahan yang di luar kemampuan.

“Harusnya itu kan disesuaikan dengan kemampuan. Jangan dipaksakan sampai meminjam uang, cuma karena takut diomongin orang atau terpaku pada kebiasaan nikah itu harus bikin pesta besar dan mengundang banyak orang. Hidup kita yang menjalani, kita yang tanggung kalau sampai bayar utang,” ujar Aishah.

Presenter TV ini juga mengungkapkan, untuk membangun Indonesia yang lebih baik, seharusnya pasangan-pasangan muda fokus membangun rumah tangga yang ideal, dengan memiliki pekerjaan yang cukup, berinvestasi pada pendidikan anak kelak.

“Jangan sampai karena utang pesta pernikahan, anak kita nanti gak bisa mendapat pendidikan yang baik,” ujar Aishah.

Aishah paham bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam adat budaya tentu masih merasa risih dengan pernikahan yang digelar tanpa pesta, di mana biasanya terselip acara adat.

“Adat pernikahan di Indonesia itu memiliki makna masing-masing. Tapi inti rangkaian acara tersebut kurang lebih untuk keluarga melepas calon pengantin, memberikan restu, dan juga harapan bagi masa depan yang baik untuk mempelai. Artinya sangat mungkin disederhanakan dan murah,” ujar Aishah.

Fenomena menikah tanpa pesta atau hanya di KUA, menurut Aishah, bisa jadi merupakan bukti pasangan muda jaman sekarang lebih mementingkan kehidupan setelah pernikahan. Terakhir, Aishah berpesan, “Jangan mencibir orang yang tidak menggelar pesta pernikahan, mungkin mereka ingin mengalokasikan dana pesta untuk hal yang lebih penting bagi rumah tangganya, kita harus bisa menghargai setiap keputusan orang.” (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments