Tuesday, March 19, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiUMKM DIY Manfaatkan Pasar Ekspor ke Australia

UMKM DIY Manfaatkan Pasar Ekspor ke Australia

Yogyakarta, benang.id – Untuk membantu produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat menembus pasar Australia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY dalam rangka Pra Musda 2023 menyelenggarakan Diskusi Bisnis dengan topik “Memanfaatkan Pasar Ekspor ke Australia bagi UMKM DIY” di Yogyakarta, Rabu (8/2/23).

Diskusi yang dimoderatori oleh George Iwan Marantika (Waket Kadin DIY Bidang Hubungan Luar Negeri), tersebut menghadirkan narasumber Peter Craven, pelaku binsis dari Australia.

Hadir juga sejumlah pengurus teras Kadin DIY antara lain Robby Kusumaharta, Hermawan Ardiyanto, Wawan Harmawan, dan Arief Effendi. Diskusi bisnis tersebut dihadiri oleh 40 pelaku UMKM DIY.

“Tujuan diskusi bisnis ini adalah untuk membantu pemasaran produk UMKM DIY di pasar Australia”, tegas  Hermawan Ardiyanto yang juga Ketua Panitia Musda Kadin DIY 2023.

Menurut Hermawan, Kadin DIY akan berupaya untuk memfasilitasi produk UMKM DIY agar dapat menembus pasar ekspor Australia. “Diharapkan ke depan dapat difasilitsi trading house bagi produk UMKM di Kota Melbourne”, harap Hermawan.

“Pak Peter Craven ini pelaku bisnis yang paham potensi pasar Australia bagi UMKM di DIY”, jelas Robby Kusumaharta. Menurut Robby, Peter sudah lama melakukan bisnis di Indonesia dengan mengekspor produk handycraft dan mebel. Berkaitan dengan hal tersebut Peter Craven merupakan narasumber yang tepat bagi pelaku UMKM DIY yang akan menoba penetrasi pasar di Australia.

“Potensi pasar handycraft DIY di pasar Australia sangat potensial”, jelas Peter Craven. Produk UMKM yang mempunyai potensi di pasar Australia adalah fashion dengan desain khusus dan pangan yang berkualitas.

Di sisi lain, regulasi Australia terhadap produk impor cukup ketat sehingga produk UMKM DIY yang akan masuk ke Australia diharapkan melalui kurasi agar terjamin kualitasnya. Untuk memudahkan distribusi produk  maka rencana pendirian trading house di Australia sangat relevan dan cukup urgen.

Narasumber, moderator & pengurus Kadin DIY. Foto: Kadin DIY

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS (2022), nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) September 2022 mencapai US$44,6 juta atau turun 4,90% dibanding Agustus 2022. Dibanding September 2021 nilai ekspor turun sebesar 2,41%.

Secara kumulatif, nilai ekspor DIY Januari–September 2022 mencapai US$446,3 juta atau naik 14,61% dibanding periode yang sama tahun 2021. Ekspor September 2022 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$20,4 juta, disusul Jerman sebesar US$3,7 dan Australia sebesar US$2,7 juta.

Kontribusi ketiganya mencapai 60,09%. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$10,3 juta dan ASEAN sebesar US$0,9 juta.

Y Sri Susilo, Komtap Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, dalam keterangan tulisnya menyebutkan pertanyaan yang mengemuka dari para pelaku UMKM adalah apa jenis produk yang permintaannya tinggi, dan bagaimana strategi memasuki pasar Australia. Kedua pertanyaan tersebut dijawab oleh forum diskusi.

Pertama, produk yang potensial diantaranya Pakaian jadi bukan rajutan, Perabot penerangan rumah, Barang dari kayu, Jerami/bahan anyaman, dan Kertas/karton, Di samping itu, potensi produk makanan olahan cukup besar dengan sasaran pasar diaspora Indonesia yang tinggal di Australia.

Sedangkan strategi yang harus dilakukan adalah memperkuat daya saing produk baik dari harga dan kualitas. Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pelaku bisnis yang telah mengenal produk UMKM DIY, termasuk Peter Craven.

Dalam kegiatan pariwisata, wisatawan Australia termasuk wisatawan mancanegara (wisman) yang banyak datang ke Indonesia, khususnya Bali, Untuk itu diperlukan upaya dan strategi khusus untuk menarik wisman Australia untuk datang ke Yogyakarta.

Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan diversifikasi daya tarik wisata yang tidak hanya mengandalkan Borobudur dan Prambanan saja. Diversifikasi harus dimulai dari merubah orientasi kebijkan dan program pariwisata yang berbasis mass tourism menuju ke quality tourism.

Acara diskusi ditutup dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) antara Kadin DIY dengan Katama Australia Pty Ltd. yang diwakili oleh Peter Craven. Dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan merealisasikan LOI tersebut. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments