Saturday, November 23, 2024
No menu items!
spot_img
HomeIptekMahasiswa FTB UAJY Kembangkan Salep Daun Jamblang untuk Atasi Jerawat

Mahasiswa FTB UAJY Kembangkan Salep Daun Jamblang untuk Atasi Jerawat

Yogyakarta, benang.id – Lima mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTB UAJY) yaitu Pamela Felita Setiawan, Devi Alvina, Meisy, Jessica Rieko Subandriyo, dan Priska Kezia Paramitha berhasil lolos pendanaan PKM-Riset Eksakta tahun 2022 dengan topik yang diajukan “Salep Ekstrak Daun Jamblang (Syzygium Cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat”.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini diadakan oleh Kemenristekdikti melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Daun jamblang dipilih oleh Pamela dan timnya karena selain memiliki aktivitas anti bakteri dan beberapa senyawa lain, daun jamblang dapat menjadi obat alternatif jerawat yang bersifat alami.

“Kami memilih topik ini karena Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan paparan sinar matahari yang menyebabkan keringat dan produksi minyak berlebih yang dapat memicu timbulnya jerawat. Di mana masalah jerawat paling sering terjadi pada remaja Indonesia berusia 15-18 tahun dengan prevalensi 80-85% sehingga topik ini sangat menarik untuk diangkat dan diharapkan dapat diteliti lebih lanjut untuk dijadikan salah satu solusi salep jerawat,” ungkap Pamela, dalam rilis Humas UAJY yang diterima di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Dalam mempersiapkan PKM, Pamela dan timnya berawal dari mengikuti Festival Kreativitas Mahasiswa (FKM). Selanjut Pamela mengatakan mempersiapkan terkait penggalian ide, pengembangan ide, penyusunan proposal dan lainnya sebagai persiapan menuju PKM 2022.

“Sisanya, kami mempelajari tema secara mandiri dengan didampingi oleh dosen pembimbing untuk mendalami materi yang terdapat di dalam proposal supaya dapat tersampaikan kepada reviewer dengan maksimal. Dan seluruh persiapan kami serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tambah Pamela.

Proses yang dilalui oleh Pamela dan tim berawal dari pembentukan tim dilanjutkan dengan menentukan dosen pembimbing yang akan mendampingi Pamela dan tim sepanjang mengikuti rangkaian PKM 2022.

“Kami menjatuhkan pilihan kepada Bu Stefani Santi Widhiastuti SFarm Apt M. Biotech. sebagai dosen pembimbing kami,” tambah Pamela.

Proses dilanjutkan dengan mencari sebuah ide di mana salah satu referensi ide berasal dari kakak tingkat yang menurut timnya sangat menarik untuk dikembangkan yang kemudian diubah dan dikembangkan beberapa variabel untuk dibawa ke PKM 2022.

“Kami mencari sumber atau literatur yang kami gunakan sebagai acuan dalam pembuatan proposal. Setiap kemajuan progress, kami menginfokan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi dan segera direvisi. Setelah itu kami mengikuti prosedur yang diarahkan oleh UKM-KM mulai dari kapan mengumpulkan, verifikasi, dan lain sebagainya hingga sampai pada tahap kami mengumpulkan pada situs SIMBELMAWA dan menunggu hasilnya,” ungkap Pamela.

Setelah mendapatkan pendanaan, Pamela dan tim akan melaksanakan penelitian sesuai dengan proposal yang ada dan memaksimalkan seluruh hasil serta waktu untuk menyusun pertanggung jawaban ke pemerintah dalam bentuk laporan serta presentasi PKP2.

“Ke depannya, lolosnya proposal kami dalam PKM 2022 akan kami gunakan sebagai wadah atau sarana untuk belajar dan memperoleh pengalaman,” tambah Pamela.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments