Friday, March 29, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiDifaTravelX Terobosan Baru di Industri Pariwisata bagi Disabilitas

DifaTravelX Terobosan Baru di Industri Pariwisata bagi Disabilitas

Yogyakarta, benang.id – Dalam Presidensi G20, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membawa empat isu prioritas yang salah satunya adalah mendorong adanya partisipasi para penyandang disabilitas dalam dunia kerja.

Presiden Joko Widodo dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2020 juga menuturkan bahwa paradigma negara kepada warga Negara penyandang disabilitas harus bergeser dari paradigma karitatif (charity based) menjadi paradigma perlindungan dan pemenuhan hak (human rights based).

Salah satu langkah pemenuhan hak tersebut adalah dengan menciptakan destinasi wisata inklusif yang ramah difabel. Namun, realitanya hingga saat ini wisata inklusif di Indonesia belum dikembangkan secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya persentase wisata inklusif di Yogyakarta, misalnya. Salah satu daerah yang tersohor akan pariwisatanya ini memiliki tingkat persentase wisata inklusif yang bahkan tidak mencapai 5% yang hanya terdiri dari Malioboro, Benteng Vredeburg, Gembira Loka, serta destinasi-destinasi unggulan saja yang menerapkan wisata inklusif dengan menyediakan fasilitas ramah difabel.

Sementara destinasi-destinasi lainnya masih belum memperhatikan aksesibilitas bagi penyandang difabel di tempat wisata.

Melihat permasalahan ini, DifaBike bersama dengan PT. Gemilang Media Wisatama (Travelxism) secara resmi meluncurkan project terbaru, yaitu DifaTravelX. Project ini bermula ketika DifaBike sebagai penyedia layanan ojek online dan tour and guide service oleh penyandang disabilitas mengalami keterpurukan akibat pandemi.

Project DifaTravelX ini menjadi solusi sekaligus terobosan baru di bidang pariwisata inklusif dengan memberdayakan para penyandang disabilitas di Yogyakarta.

“Adanya DifaTravelX ini turut memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa perlu untuk membangun pariwisata yang aksesibel bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, sehingga setiap individu dan warga negara berhak untuk piknik, bersenang-senang. Tanpa ada pengecualian”, tutur Triyono, CEO dan Founder DifaBike dalam keterangan tertulisnya Jumat (20/5/2022).

Yogyakarta Virtual Tour
Poster Virtual Tour dan Virtual Experience DifaTravelX pada 21 Mei 2022. Foto: DifaTravelX

Target penerima manfaat adanya project ini adalah 10 tourist guide penyandang disabilitas dari DifaBike serta 20 pemuda lulusan SLB di Yogyakarta dan sekitarnya.

Melalui DifaTravelX, para target penerima manfaat diberikan pembekalan serta pelatihan untuk menjadi host dalam dua program utama project ini. Pelatihan tersebut diantaranya: tour guiding, public speaking, bahasa Inggris, videografi, fotografi, dan hospitality.

Virtual Tour dan Virtual Experience menjadi dua program utama dalam project DifaTravelX ini. Program tersebut akan memberikan sensasi baru berwisata ke berbagaipenjuru daerah tanpa harus pergi kemana-mana.

Yogyakarta Virtual Tour
Poster Virtual Tour dan Virtual Experience DifaTravelX pada 28 Mei 2022. Foto: DifaTravelX

Dalam Virtual Tour, penonton akan diajakmengelilingi berbagai destinasi wisata yang ada di Yogyakarta. Sedangkan, VirtualExperience akan membawa penonton menikmati aktivitas menarik yang digelar penduduklokal di suatu tempat.

Virtual Tour dan Virtual Experience DifaTravelX akan diselenggarakan pada 21 dan 28 Mei 2022. Dua program tersebut akan dilaksanakan di 10 destinasi wisata di Yogyakarta, yaitu: Malioboro-Titik 0, Museum Gunungapi Merapi, Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede, dan masih banyak lagi. Mulai dari wisata alam, wisata religi, hingga kuliner akan dikupas tuntas dalam acara ini.

“DifaTravelX melalui virtual tour dan experience ini bisa dijadikan sebagai salah satu strategi ketahanan pariwisata (tourism recovery and resilience strategy) selama dan paska pandemi. Kita juga ingin membuka mindset orang-orang, terutama people with disability bahwa ada kesempatan-kesempatan baru supaya mereka bisa produktif, berkembang, dan menghasilkan, salah satunya dengan DifaTravelX. Dengan Virtual Tour DifaTravelX ini kita ingin menunjukkan bahwa program ini very helpful tidak hanya untuk temen-temen yang mau berkunjung, tetapi juga untuk host-nya sendiri”, ujar Gilang Ahmad Fauzi, CEO dan Founder Travelxism.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments