Sunday, May 5, 2024
No menu items!
spot_img
HomeGaya HidupInilah 7 Destinasi di Jakarta yang Layak Dikunjungi di Hari Raya Imlek

Inilah 7 Destinasi di Jakarta yang Layak Dikunjungi di Hari Raya Imlek

Jakarta, benang.id – Tahun Baru Cina sudah tiba.  Apakah pembaca sudah punya rencana? Kalau belum ada rencana, lebih baik menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang tercinta di daerah sendiri. Nah, yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya, tidak  perlu jauh-jauh ke luar pulau kota untuk merayakan Imlek. Inilah rekomendasi dari Indonesian Travel.  Selama berkunjung di semua spot ini, jangan mengabaikan protokol kesehatan, ya. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain adalah kewajiban. Kalau protokol kesehatan sudah dipatuhi, kamu siap menjelajahi deretan tempat menarik yang ada:

1 | Vihara Dharma Bhakti

Spot di Vihara Dharma Bhakti Jakarta(Foto: Ist/Indonesia Travel)

Vihara Dharma Bhakti yang dikenal juga dengan nama Kim Tek le merupakan kelenteng tertua di Jakarta dan sudah berdiri sejak tahun 1650. Kalau dihitung, berarti usianya sekarang sudah mencapai 371 tahun. Kelenteng yang beralamat di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan No.19, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini pertama kali dibangun oleh seorang Letnan Tionghoa yang bernama Kwee Hoen.

Sudah sejak lama, kelenteng ini menjadi pusat perayaan hari-hari besar Tionghoa, termasuk perayaan Imlek. Sobat Pesona yang sedang berada di Jakarta ketika Tahun Baru Cina, boleh mampir ke sini. Meski tahun ini pengurus telah mengumumkan tidak akan menggelar sembahyang khusus, Vihara Dharma Bhakti tetap akan dibuka seperti biasa. Jam operasionalnya dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

2 | Kawasan Pecenongan

Perayaan tahun baru belum lengkap tanpa makan-makan. Betul, nggak? Daripada bingung mencari-cari tempat kulineran yang lengkap dan nuansa Imlek-nya terasa banget, langsung saja meluncur ke kawasan kuliner Pecenongan yang berada di daerah Gambir, Jakarta Pusat! Sejak puluhan tahun silam ketika Jakarta masih bernama Batavia, tempat wisata kuliner ini sudah ada.

Mulai dari makanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima hingga restoran, semuanya dapat ditemukan di daerah Pecenongan ini. Menu yang ditawarkan juga tidak terbatas pada makanan Cina saja, ada banyak juga makanan khas Indonesia misalnya nasi uduk, martabak, bubur, dan masih banyak lagi!

3 | Kelenteng Boen San Bio

Pemandangan indah di Klenteng Boen San Bio Tangerang(foto: Ist/Indonesia Travel)

Agak melipir sedikit dari Jakarta, ada Kelenteng Boen San Bio yang berada di Jalan K.S. Tubun No. 43, Desa Pasar Baru, Tangerang. Kelenteng ini dibangun pada tahun 1689 oleh seorang pedagang dari Tiongkok bernama Lim Tau Koen.

Dulunya, kelenteng ini dibangun dari bambu dan kayu. Atapnya dibuat dari daun rumbia. Namun, sekarang kelenteng ini sudah mengalami banyak perubahan dan semakin luas. Hal menarik dari kelenteng yang berdiri di atas lahan seluas 4.650 meter persegi ini adalah keberadaan thian sin lo atau tempat hio persembahyangan paling berat yang pernah ada di Indonesia dengan bobot mencapai 4.888 kilogram.

Nggak berhenti di situ, kelenteng ini juga unik karena memiliki petilasan Raden Surya Kencana, seorang tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Banyak masyarakat yang datang ke kelenteng ini untuk berziarah ke petilasan tersebut.

4 | Kampung Cina Cibubur

Tak jauh dari Jakarta, ada sebuah destinasi wisata bernama Kampung Cina Cibubur. Destinasi ini merupakan bagian dari Komplek Perumahan Kota Wisata yang ada di Jalan Boulevard Kota Wisata, Cibubur, Jawa Barat. Di tempat wisata ini, ada apa saja, sih? Tentu ada banyak spot untuk berfoto dengan berbagai hiasan dan dekorasi khas Cina dan Imlek. Kemudian, ada banyak sekali kios yang menjual pernak-pernik Imlek, payung, aksesoris, tas, hingga pakaian.

Meski sudah berada di luar area Jakarta, Kampung Cina Cibubur masih cukup mudah untuk dijangkau. Dengan kendaraan pribadi, pembaca bisa berkendara melewati Tol Jagorawi.

5 | Pasar Lama Tangerang

Boen Tek Bio di Pasar Lama Tangerang(foto: ist/Indonesia Travel) 

Pasar Lama yang berada di Tangerang, Banten, tak hanya dikenal sebagai surga untuk wisata kuliner tetapi juga menjadi kawasan pecinan. Di kawasan ini ada beberapa area yang layak untuk  dijelajahi satu persatu. Pertama, ada pasar tradisional. Di pasar tersebut, Sobat Pesona bisa belanja berbagai macam bahan makanan khas Tionghoa. Kalau mau beli kue keranjang dan roti srikaya, ada juga di sini.

Kawasan kedua adalah area kuliner. Sebenarnya sudah ada banyak penjual makanan sejak pagi tapi kuliner akan lebih lengkap jika kita  datang di malam hari. Camilan, makanan berat, minuman, bahkan menu ekstrem dapat dijumpai di sini. Di kawasan ini juga ada beberapa tempat ibadah, termasuk salah satunya yang cukup populer adalah Boen Tek Bio.

6 | Petak Sembilan Glodok

Keramaian di Petak Sembilan Glodok(foto: Ist/Indonesia Travel)

Bicara soal destinasi wisata untuk merayakan Tahun Baru Cina, belum lengkap kalau tidak membahas Petak Sembilan. Pasar tradisional yang terletak di daerah Jalan Kemenangan Raya, Glodok, Jakarta Barat ini memang selalu menjadi destinasi andalan ketika Imlek. Selain dapat menikmati aneka dekorasi khas Tionghoa, Sobat Pesona bisa berbelanja aneka kebutuhan untuk perayaan Imlek. Aneka kue, permen, dan camilan khas Tahun Baru Cina juga dapat dibeli di sini.

Kalau lelah berbelanja, Sobat Pesona bisa mengisi energi dengan makan di beberapa kedai legendaris antara lain Kopi Tak Kie, Bakmi Amoy, Rujak Shanghai Encim, Cingcongfan Pak Karim, dan masih banyak lagi.

7 | Gedung Candra Naya

Gedung Candra Naya. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Inilah gedung bersejarah yang sampai saat ini masih berdiri kokoh di Jalan Gajah Mada No. 188, Taman Sari, Jakarta Barat. Di spot ini, Sobat Pesona dapat berkeliling dan melihat sebuah rumah dengan arsitektur Tionghoa. Ini merupakan rumah terakhir Mayor China di Batavia yang bernama Khouw Kum An.

Ketika baru pertama kali datang ke sini, kita  mungkin akan terkejut melihat bangunan tua yang dikelilingi oleh gedung-gedung modern. Perlu diketahui juga, bahwa Candra Naya adalah cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah melalui UU Nomor 4 Tahun 1982, Keppres Nomor 44 Tahun 1974, dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0128/M/1998.

Gedung Candra Naya. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Meski perayaan Imlek tahun ini berbeda dari tahun biasanya dan tidak ada perayaan besar-besaran di tempat umum, kita semua bisa tetap merayakannya dengan bersama keluarga atau orang terdekat. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments