Tuesday, April 23, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiPermintaan Naik, CLEO Catat Penjualan Kuartal I-2022 Rp307,7 Miliar

Permintaan Naik, CLEO Catat Penjualan Kuartal I-2022 Rp307,7 Miliar

Jakarta, benang.id  – PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group), emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan (CLEO:IJ), mencatat peningkatan penjualan 30% mencapai Rp307,7 miliar pada Kuartal I-2022. Peningkatan tersebut didorong oleh performa CLEO yang terus meningkat baik kualitas produk maupun kualitas pelayanan sehingga Perseroan mampu mempertahankan eksistensinya hingga saat ini.

Melisa Patricia, Wakil Direktur Utama CLEO mengatakan bangga bahwa hingga saat ini, CLEO masih dapat menjaga eksistensinya bahkan menjadi salah satu pilihan air minum dalam kemasan bagi masyarakat Indonesia. Dibuktikan dengan Perseroan yang juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,8 miliar atau meningkat 9% di Kuartal I-2022.

“Kenaikan ini tidak terlepas dari prospek AMDK yang terus bergeliat, ditambah dengan lonjakan permintaan air minum pada momentum saat ini. Oleh karena itu, kami berkomitmen akan terus menambah pabrik dan kapasitas produksi agar CLEO dapat terus memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Indonesia,” kata Melisa Patricia, dalam keterangannya. Kamis (12/5/2022).

CLEO
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO:IJ), mencatat peningkatan penjualan 30% mencapai Rp307,7 miliar Kuartal I-2022. Foto: CLEO

CLEO mempunyai dua produk yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu botol dan non-botol. Melihat pertumbuhan AMDK yang positif, produk non-botol CLEO masih menjadi kontributor utama bagi penjualan CLEO, yaitu sebesar 51% pada Kuartal I-2022.

Sementara kontribusi penjualan pada segmen botol meningkat menjadi 48% pada Kuartal I- 2022 dibandingkan tahun lalu yaitu 41%.

Sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat food safety management ISO 22000:2005, CLEO terus melakukan penambahan pabrik baru di luar wilayah Jawa, yaitu Sumatera dan Kalimantan.

Masing-masing pabrik tersebut diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter per tahun. Aksi korporasi tersebut sejalan dengan tingginya permintaan air kemasan dan sebagai antisipasi Perseroan atas lonjakan permintaan tersebut.

CLEO
Produk non-botol CLEO masih menjadi kontributor utama bagi penjualan CLEO, yaitu sebesar 51% pada Kuartal I-2022. Foto: CLEO

Hingga saat ini, CLEO telah memiliki 27 pabrik pengolahan AMDK ditambah dengan 3 pabrik lainnya yang diproyeksikan akan selesai di tahun 2022. Perseroan memiliki jaringan distribusi yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia, diantaranya Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua dengan total jaringan sebanyak 200 distributor internal dan 1.515 total distributor eksternal.

“Melihat prospek yang cerah dan terus meningkatnya permintaan akan air minum, ke depan kami tidak hanya menambah pabrik dan kapasitas melainkan menambah jaringan distribusi CLEO baik distributor internal maupun eksternal. Diharapkan dengan semakin tersebarnya produk dan jaringan distribusi CLEO, dapat menambah semakin banyaknya market share Perseroan dan dapat memberikan CLEO untuk terus mencari peluang baru sehingga  Perseroan optimis dapat memberikan kinerja lebih baik lagi hingga akhir tahun ini,” tutup Melisa.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments