Saturday, April 27, 2024
No menu items!
spot_img
HomeInternasionalPintu Suci di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Dibuka

Pintu Suci di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Dibuka

Vatican City, benang.id – Tinggal 293 hari lagi atau 41,9 pekan, Pintu Suci di Vatican (Holy Door) akan dibuka. Pada 24 Desember 2024, Pintu Suci itu akan dibuka secara resmi oleh Paus Fransiskus. Pembukaan Pintu Suci itu menandai dimulainya perayaan Tahun Yubileum 2025.

Situs resmi perayaan tahun tersebut telah dibuat Vatican http://www.iubilaeum2025.va Mulai tanggal 31 Oktober 2024, aplikasi seluler resmi Yubileum 2025 bertuliskan “Iubilaeum25” tersedia untuk diunduh.

Paus Fransiskus di depan Holy Door di Vatikan. Foto: dok. Padre Marco

Satu-satunya pejabat Vatikan yang berasal dari Indonesia Padre Marco Solo di Roma, Rabu (6/3/2024) mengatakan, adalah penting bagi peziarah ataupun mereka yang akan berkunjung ke Vatikan untuk mengetahui jadwal dan sekaligus sejarah Pintu Suci tersebut. Oleh karena itu dianjurkan para peziarah yang akan hadir pada acara tersebut mengunduh jadwal yang sudah tersedia.

Acara-acara utama Yubileum dapat diunduh dari App Store untuk iOS dan dari Play Store untuk Android. Melalui aplikasi tersebut para peziarah dapat mengunduh Pilgrim Card (Kartu Peziarah) secara gratis.  Kartu Peziarah juga tersedia melalui tautan https://register.iubilaeum2025.va/registration ,” ujar Padre Marco.

Pintu Suci

Holy Door di Vatikan. Foto: dok. Padre Marco

Pintu Suci adalah pintu basilika yang bertembok dan hanya boleh dibuka pada hari Yobel. Pintu suci pertama yang diciptakan dalam sejarah agama Kristen adalah Basilika Santa Maria di Collemaggio di L’Aquila, Italia tengah. Gereja ini didirikan pada tahun 1288 dan menjadi tempat dinobatkannya Paus Celestine V sebagai paus pada tanggal 29 Agustus 1294, dan dianggap sebagai ekspresi maksimal arsitektur Abruzzo, serta simbol kota, dan dinyatakan sebagai monumen nasional pada tahun 1902.

Empat basilika utama Roma memiliki pintu suci: Basilika Santo Petrus di Vatikan (karya pematung Vico Consorti, dibuat di Florence oleh Ferdinando Marinelli), Basilika St Paulus luar Tembok (karya pematung Antonio Maraini), Basilika St Yohanes Lateran (karya pematung Floriano Bodini), dan Basilika Santa Maria Maggiore (karya pematung Bolognese Luigi Enzo Mattei).

Berbagai gereja yang secara tradisional menjadi tujuan ziarah juga memiliki pintu suci yang disahkan oleh Paus sehingga memungkinkan untuk menerima indulgensi penuh: misalnya katedral Santiago de Compostela atau basilika Santa Maria di Collemaggio di L’Aquila, Basilika Santa Maria Assunta di Atri dan katedral Notre-Dame de Québe. Di India, Pintu Suci di Katedral Hati Kudus, di New Delhi, dibuka pertama kali pada tanggal 12 Desember 2015 bertepatan dengan dimulainya Yubileum Kerahiman.

Juga pada kesempatan Yubileum Luar biasa bertema-kan Kerahiman tahun 2015 sampai 2016, Paus Fransiskus mengizinkan pembukaan Pintu Suci juga di katedral-katedral lain.

Paus Fransiskus membuka Holy Door di Vatikan. Foto: dok. Padre Marco

Pintu suci adalah gambaran Kristus, tempat transit menuju kebaikan (Yohanes 10, 9; 10, 1; Matius 16, 19). Pintu Yobel adalah Kristus sendiri yang memperkenalkan kita ke kota surgawi, yang mengampuni dosa dan mengampuni hukuman. Dalam Perjanjian Lama kitab Yehezkiel (46, 1-3) disebutkan bahwa pintu adalah tempat yang dilalui manusia untuk bertemu dengan Tuhan.

Ritual Yobel yang paling terkenal adalah pembukaan pintu. Ritus Pintu Suci secara simbolis mengungkapkan konsep bahwa, selama Yobel, umat beriman ditawari “jalan luar biasa” menuju keselamatan.

Pembukaan resmi Tahun Yobel terjadi dengan dibukanya Pintu Suci Basilika Santo Petrus. Pintu suci basilika lainnya dibuka pada hari-hari berikutnya. Di masa lalu, sebagian pintu suci itu yakni lapisan tembok semen dibongkar sebelum perayaan, meninggalkan diafragma yang dipatahkan Paus dengan palu; kemudian para pekerja menyelesaikan pembongkaran. Akan tetapi, pada kesempatan Yobel tahun 2000, Paus Yohanes Paulus II memperkenalkan ritus yang lebih sederhana dan lebih cepat (juga karena, ketika pada tahun Yobel tahun 1975 Paus Paulus VI memecahkan sisa diafragma tembok, ia terserempet oleh puing-puing berat yang jatuh ke tanah, tidak jauh dari dirinya).

Setelah peristiwa di atas, tembok semen tersebut kemudian dibongkar terlebih dahulu, hanya menyisakan pintu tertutup yang dibuka oleh Paus dengan mendorong pintu tersebut. Pintu suci tetap terbuka (selain penutupan normal pada malam hari) hingga akhir Tahun Suci (satu tahun penuh) kemudian ditutup kembali dengan lapisan tembok semen. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments