Saturday, April 27, 2024
No menu items!
spot_img
HomeInternasionalTragedi MH370: Setelah Menanti 10 Tahun, Perasaan Pria Ini Akhirnya Lega

Tragedi MH370: Setelah Menanti 10 Tahun, Perasaan Pria Ini Akhirnya Lega

Foto-foto: benang.id/Gora Kunjana

Kuala Lumpur, benang.id – Tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airline MH370 pada 8 Maret 2014 silam masih meninggalkan misteri. Sebanyak 239 penumpang termasuk awak pesawat hingga kini belum diketemukan. Hanya sejumlah kecil puing-puing pesawat yang ditemukan tahun 2015 dan 2016.

Tragedi MH370 sudah pasti menimbulkan kepedihan yang luar biasa tak terbayangkan bagi keluarga. Mereka berharap jenazah para penumpang pesawat nahas tersebut — meski kemungkinannya sangat kecil namun bukan mustahil– bisa ditemukan dan misteri bagaimana dan apa penyebab pesawat itu hilang terpecahkan.

VPR Nathan salah satu anggota Voice MH370 menyampaikan proposal Ocean Infinity.

Para keluarga korban yang kemudian membentuk kelompok Voice MH370 pun meminta masyarakat luas tidak melupakan tragedi MH370 dan upaya pencarian terus dilakukan.

Jangan pernah melupakan tragedi MH370 dan terus berupaya melakukan pencarian adalah dua poin yang mengemuka dalam acara peringatan 10 Tahun Tragedi MH370 di sebuah mal yang melekat dengan Hotel Nu Empire di kawasan Subang Jaya, Kuala Lumpur, Minggu (3/3/2024). Hadir di antara para keluarga korban, Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook.

Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook foto bersama sebagian keluarga korban.

Dalam acara itu, untuk mengenang para korban, anggota keluarga dari Malaysia, Tiongkok, Australia, dan India memberikan penghormatan dengan menyalakan lilin. Ada juga beberapa anggota keluarga yang memberikan kesaksian tentang kehidupan mereka selama 10 tahun terakhir sejak kehilangan orang yang mereka cintai.

Tampak pula sejumlah puing yang diyakini merupakan bagian bangkai pesawat MH370 dipajang. Puing tersebut ditemukan pada rentang tanggal 27 Desember 2015- 23 Desember 2016.

No find no fee

Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook memberikan kabar tentang proposal Ocean Infinity yang berniat melanjutkan pencarian.

Dalam sambutannya, Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung upaya pencarian MH370 dan menyambut baik tawaran Ocean Infinity, perusahaan teknologi yang berbasis di Texas. Perusahaan itu telah mengajukan proposal yang menarik yaitu No find no fee yang artinya mereka tidak menerima biaya (pembayaran) jika tidak mendapatkan temuan dalam misi pencarian pesawat yang hilang tersebut.

Loke mengatakan bahwa Ocean Infinity bakal memperluas area pencarian yang telah dilakukannya pada  2018. Dan, ia mengaku telah mengundang perusahaan itu menunjukkan bukti ilmiah yang mereka miliki dan yakini dapat menemukan bangkai pesawat tersebut. Jika bukti tersebut kredibel, ia akan meminta persetujuan kabiner untuk meneken kontrak.

Puing-puing MH370 yang ditemukan pada rentang tanggal 27 Desember 2015-23 Desember 2016.

“Pemerintah bertekad untuk menemukan MH370. Kami sangat berharap pencarian ini dapat menemukan pesawat tersebut dan mewujudkan harapan keluarga korban,” ujarnya.

Pernyataan Loke Siew Fook langsung disambut haru penuh sukacita sebagian anggota keluarga korban yang hadir sore itu. Harapan untuk dapat menemukan jazad orang yang mereka kasihi kembali menguat dan membuat perasaan lega.

Frans Leonard menunjuk nama salah satu korban yang datang ke mimpinya.

“Lega sudah perasaan saya sore ini,” ujar Frans Leonard, seorang pengusaha asal Merauke, Papua Selatan, Indonesia, yang secara khusus menyempatkan hadir ke acara tersebut.

Anne Catherine Daisy. Foto: facebook

Meski tidak memiliki hubungan apa-apa dengan korban MH370, Frans mengaku lega. Kok bisa? Ia menyatakan bahwa dirinya telah menunggu selama 10 tahun untuk bisa bertemu dengan keluarga salah satu korban. Ia lantas mengungkapkan bahwa dirinya bermimpi didatangi oleh sosok wanita berdarah India dengan menggunakan sari tak lama setelah pesawat itu hilang.

(ki-ka) Frans Leonard, Grace S Nathan, dan Putut Prabantoro.

“Karena mimpi saya tidak jauh dari peristiwa besar itu, saya searching dan mendapatkan jawaban.  Saya merasa yakin bahwa sosok yang datang dalam mimpi saya itu adalah Anne Catherine Daisy,” tandas Frans yang datang ke acara didampingi AM Putut Prabantoro, penasihat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).

Bukan cuma itu, selang tiga tahun kemudian Frans juga bermimpi memegang puing bagian sayap pesawat nahas itu di sebuah pantai. Dan, terakhir atau setahun setelah mimpi kedua, Frans bermimpi hadir dalam satu acara dan bersalaman dengan sejumlah pejabat yang tengah memberikan penjelasan seputar hilangnya MH370.

Frans Leonard mengungkapkan mimpi yang ia alami kepada VPR Nathan, disaksikan Putut Prabantoro.

Nah, terkait mimpi itu, Frans sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa menemui keluarga Anne Catherine Daisy tersebut namun belum tercapai. Baru di acara ini atau 10 tahun sejak mimpi pertamanya, niat itu terlaksana.

Tidak punya maksud apa-apa. Frans ingin menemui keluarga korban sekadar menceritakan 3 mimpi yang dialaminya tersebut. “Saya merasa terbebani, kenapa saya tidak ada hubungan saudara, bukan warga Malaysia, tinggal di Merauke tapi mendapat mimpi seperti itu. Apa pesan yang ingin disampaikan lewat saya ini,” jelas Frans. Asal tau saja. jarak antara tempat tinggal Frans, Merauke dengan Madagaskar, tempat puing ditemukan adalah 10.066 Km.

Grace S Nathan bersama suami dan anak-anak mereka.

Bagi Frans, dengan bertemu keluarga korban dan mengungkapkan mimpi yang dialaminya sudah cukup membuat beban moralnya berkurang. Bagaimana mimpi dia ditanggapi atau ditindaklanjuti ia berpasrah pada yang di Atas.

Putut memberikan Rosario dan medali wasiat kepada Grace S Nathan disaksikan Frans Leonard.

Usai acara tersebut, Frans Leonard didampingi Putut Prabantoro menemui suami dan putri Anne Catherine Daisy, VPR Nathan dan Grace S Nathan, untuk mengucapkan turut prihatin dan mengungkapkan ketiga mimpinya. Dalam kesempatan itu, Putut memberikan dua buah Rosario dan medali wasiat yang telah diberkati Paus Fransiskus kepada Grace Nathan.

Menyimpang dari jalur

Frans Leonard dan Putut Prabantoro mendapat penjelasan dari Blaine Gibson, penemu puing-puing MH370.

Untuk diketahui, insiden raibnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 yang membawa 239 penumpang terjadi pada 8 Maret 2014. Pesawat yang saat itu membawa sebagian besar warga Negara China terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Tetapi, tak lama setelah lepas landas pesawat menghilang dari pantauan radar.

Frans dan Putut foto bersama dengan Jiang Hui dan Louis Liu (kiri) penerjemahnya. Jiang Hui (ketiga dari kiri) warga Beijing, China adalah anak dari wanita bernama Jiang Cuiyun, salah satu korban MH370.

Berdasarkan data satelit, MH370 menyimpang dari jalur semestinya dan diperkirakan jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.

Meski pencarian telah dilakukan pemerintah multinasional dan menelan biaya besar, badan pesawat tidak ditemukan. Hanya beberapa puing dikabarkan terdampar di pantai Afrika timur, dan pulau-pulai Samudera Hindia.

Frans Leonard, AM Putut Prabantoro, dan Gora Kunjana dari Indonesia ikut membubuhkan tanda tangan peringatan 10 Tahun MH37.

Perusahaan teknologi Amerika Serikat, Ocean Infinity yang secara mandiri melakukan pencarian pada 2018 juga tidak menemukan petunjuk apapun tentang keberadaan MH370. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments