Yogyakarta, benang.id – PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) menggelar public expose terkait penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Yogyakarta, Senin (20/6/22).
Tema IPO adalah “Kebersamaan, Integritas, Profesionalitas”. SWID merupakan perusahaan properti terkemuka di Yogyakarta bergerak di bangunan tinggi (high rise building) seperti apartemen dan hotel serta bangunan rumah tapak (landed housing).
Public expose adalah suatu pemaparan umum kepada publik untuk menjelaskan mengenai kinerja Perusahaan Tercatat dengan tujuan agar informasi mengenai kinerja perusahaan tersebut tersebar secara merata.
“SWID merupakan anak perusahaan dari Saraswanti Group”, jelas Noegroho Hari Hardono, Komisaris Utama SWID, dalam rilis yang disampaikan ISEI Yogyakarta.
Selanjutnya Noegroho menjelaskan tujuan utama menjadi perusahaan terbuka (go public) Menjadi go public atau IPO merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan pendanaan untuk pengembangan usaha. Tidak hanya itu, dengan menjadi go public, dapat memberikan kemudahan akses perbankan, meningkatkan citra perusahaan serta menambah nilai perusahaan.
“Kami manajemen bekerja keras untuk menumbuhkembangkan SWID”, tegas Bogat AR, Direktur Utama SWID.
Menurut Bogat, dari IPO tersebut bakal diperoleh sumber pendanaan baru untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun untuk ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan. Dengan menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah diselesaikan.
“IPO juga memberikan competitive advantage untuk pengembangan usaha”, jelas Bogat.
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak keunggulan kompetitif untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang. Misalnya, perusahaan berkesempatan untuk mengajak partner kerjanya seperti supplier dan buyer untuk menjadi pemegang saham. Sebagai perusahaan publik, emiten dituntut oleh banyak pihak untuk dapat selalu meningkatkan kualitas kerja operasionalnya.
Setelah IPO, manajemen SWID segera merealisasikan beberapa proyek antara lain membangun Apartemenn Arjuna dan Bima, untuk melengkapi Apartemen yang telah dibangun yaitu Nakula, Sadewa dan Yudhistira. Di samping itu, juga akan membangun Villa Resort di Ambarawa.
“Kami berharap SWID akan terus berkembang untuk dapat berkontribusi bagi perekonomian DIY”, harap Jimmy Parjiman, Kepala OJK DIY.
Jimmy berharap dengan IPO yang dilakukan SWID akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya di DIY.
Selanjutnya Wawan Harmawan, Waket Kadin DIY Bidang Perbankan, Pasar Modal dan Keuangan Syariah juga berharap SWID dapat berkontribusi membantu pengembangan perusahaan-perusahaan properti skala kecil dan menengah di DIY.
Dalam acara public expo IPO tersebut, hadir antara lain Budiharto Setyawan (Kepala BI DIY), Dian Ariani (Direktur Bank BPD DIY), Wiweko Proboyakti (Direktur Bank Jateng), Eko Suwardi (Komisari PT. Jasa Raharja), Y Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta), dan calon investor.
Acara tersebut diakhiri dengan tanya jawab secara hybrid, secara daring dan luring, antara direksi dengan media serta calon investor.