Monday, April 29, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalSatu Uskup dan Dua Provinsial Dukung Penulisan Buku Rm Henricus Janssen CM

Satu Uskup dan Dua Provinsial Dukung Penulisan Buku Rm Henricus Janssen CM

Malang, benang.id – Satu uskup dan dua provinsial mendukung penuh penulisan buku tentang Romo Paulus Henricus Janssen CM, pasca meninggalnya. Mereka adalah Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm, Provinsial para suster ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam), Suster Cicilia Suratmi, dan Provinsial Kongregasi CM (Congregatio Missionis) Romo Antonius Gigih Julianto CM.  Dukungan juga datang dari Yohanes Subasno, Rektor Sekolah Tinggi Pastoral – Institut Pastoral Indonesia (STP – IPI) Malang.

Buku tersebut dalam proses penulisan oleh AM Putut Prabantoro dan Lucius Gora Kunjana dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Penulisan buku ini berangkat dari mimpi yang diterima Robertus Winarto, yang berprofesi sebagai konsultan pajak dan tinggal di Jakarta.  Fokus penulisan berbeda dengan buku yang pernah terbit sebelumnya. Tulisan yang disajikan kali ini akan fokus pada segala peristiwa rohani ataupun mimpi yang diterima oleh siapa saja, pasca Rm Henricus Janssen meninggal. Rm Henricus Janssen CM meninggal dunia pada 20 April 2017.

Rm Paul Henricus Janssen adalah pendiri Pusat Rehabilitasi dan Panti Asuhan Berkebutuhan Khusus Bhakti Luhur, Institut Pastoral Indonesia (IPI) dan juga Suster-suster ALMA.  Karena karyanya, ia disebut dan identik sebagai “Romo pecinta Kaum Papa” dan “Bapak Para Penyandang Disabilitas, Miskin dan Terlantar di Indonesia”. Karya kemanusiaannya dimulai sejak di Madiun dan sampai akhirnya menetap di Malang, Jawa Timur. Pada tanggal 20 Desember 2006, ia menerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, H Susilo Bambang Yudhoyono di Solo, Jawa Tengah.

AM Putut Prabantoro menjelaskan, terkait dengan penyusunan buku ini, dibuka media komunikasi melalui WA No 0823-1085-6652 dan email [email protected] Media komunikasi ini untuk memudahkan komunikasi antara redaksi penyusunan buku dan para calon narasumber.

Robertus Winarto (kiri), AM Putut Prabantoro (ke-2 kiri) dan Lucius Gora Kunjana (kanan) saat diterima Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto OCarm di Keuskupan Malang, Jumat (17/11/2023). Foto: Agus Kus Meri

Dukungan Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm disampaikan kepada para penulis, Robertus Winarto, dan Agus Kus Meri dari Lampung saat bertemu di kediaman Uskup Malang pada Jumat (17/11/2023). 

Pada hari yang sama sebelum bertemu Uskup Malang, rombongan yang sama juga bertemu dengan Provinsial Sr Alma, Ibu Cicilia Suratmi. Suster ALMA dalam kesehariannya dipanggil dengan sebutan Ibu. Sedangkan pertemuan dengan Rektor STP-IPI Yohanes Subasno pada hari sebelumnya yakni Kamis (16/11/2023).

Provinsial Kongregasi CM (Congregatio Missionis) Rm Antonius Gigih Yulianto CM juga menyatakan sikap yang sama. Ia mendukung gagasan penulisan Rm Paul Henricus Janssen CM setelah berpulang. Ini dikatakan Rm Gigih CM saat menerima AM Putut Prabantoro, Lucius Gora Kunjana dan Robertus Winarto di Rumah Induk Kongregasi CM di Surabaya, Minggu (26/11/2023). 

Kata Pengantar

Dalam pernyataannya, Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm tidak hanya mendukung. Ia juga menyatakan kesediaan dirinya untuk terlibat dalam pembuatan buku.  “Niat untuk membuat buku tentang Rm Henricus itu bagus. Saya mendukung dan nanti jika bukunya sudah selesai saya pun bersedia jika diminta menulis kata pengantar,” tutur Mgr Pidyarto.

Dukungannya itu juga diulangi, setelah AM Putut Prabantoro melaporkan melalui WA terkait pertemuannya dengan Provinsial Kongregasi CM, Rm Gigih CM di Surabaya.

(ki-ka): Robertus Winarto, Provinsial ALMA Suster Cicilia Suratmi, dan AM Putut Prabantoro di kediaman mendiang Rm Paul Henricus Janssen CM, di Jalan Seruni, Malang, Jumat pagi (17/11/2023). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Provinsial ALMA Ibu Cicilia Suratmi memberikan dukungan dengan meminjamkan sejumlah buku terkait Rm Paul Henricus Janssen CM sebagai bahan referensi penulisan. Ia menyambut baik rencana penulisan buku tentang Rm Henricus Janssen CM, pasca meninggalnya. Dia berharap buku baru ini nantinya bisa kembali menumbuhkan benih-benih panggilan yang belakangan memudar. Bahkan, Ibu Cicil juga bercerita tentang mimpinya bertemu dengan Rm Henricus Janssen pasca meninggalnya pimpinannya tersebut.

(ki-ka): Robertus Winarto, Provinsial ALMA Suster Cicilia Suratmi, dan AM Putut Prabantoro di kediaman mendiang Rm Paul Henricus Janssen CM, di Jalan Seruni, Malang, Jumat pagi (17/11/2023). Foto: benang.id/Gora Kunjana

“Rm Janssen itu Vincentian sejati, karena dia mengikuti alur Vincentius. Cuma kalau Vincentius mengangkat 5 keutamaan. Rm Janssen menambah 3 keutamaan lagi. Yakni, rukun, gembira, dan kasih pelayanan. Lima keutamaan Vincentius itu adalah kesederhanaan, rendah hati, lembut hati, mati raga, dan penyelamatan jiwa-jiwa,” papar Ibu Cicil, saat dikunjungi di rumah kediaman mendiang Rm Henricus Janssen CM, Jumat (17/11/2023).

Di akhir pertemuan, Ibu Cicil kemudian mengajak tur keliling kediaman Rm Henricus Janssen CM yang terletak di Jalan Seruni 48, Malang, meliputi ruang makan, ruang rapat, ruang kerja, hingga ke ruang yang personal seperti kamar tidur, dan kamar adorasi.

Layak Menjadi Santo

Rm Antonius Gigih Julianto CM (kanan) dan Robertus Winarto, Minggu malam (26/11/2023) di Provinsialat CM Jl Kepanjen 9, Surabaya. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Rm Gigih mengenal langsung Rm Henricus Janssen CM sepanjang tahun 2009 hingga 2013. Ia mengatakan kisah pelayanan Rm Janssen penting diketahui. Menurut dia, bagi Rm Janssen kaum difabel adalah emas.

“Seperti Vincentius menyebut orang miskin adalah guru dan tuan. Guru karena dia mengajari kamu tentang kebijaksanaan dan tuan karena dialah yang harus kamu layani. Vincentius itu menekankan guru dan tuan itu adalah kata kunci pelayanan. Rm Janssen layak menjadi Santo,” ujar Rm Gigih saat ditemui Minggu malam (26/11/2023), di Provinsialat CM di Jl Kepanjen 9, Surabaya.

(ki-ka): Lucius Gora Kunjana, AM Putut Prabantoro, Rm Antonius Gigih Julianto CM, dan Robertus Winarto, Minggu malam (26/11/2023) di Provinsialat CM Jl Kepanjen 9, Surabaya. Foto selfie: benang.id/Gora Kunjana

Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar dua jam, Provinsial Kongregasi CM ini memberikan banyak masukan terutama terkait sejumlah narasumber yang bisa diwawancarai untuk mengumpulkan bahan yang belum terungkap. Mereka adalah sosok-sosok yang memiliki aksi pelayanan sejalan dengan Rm Janssen.

“Semoga mereka memiliki pengalaman terkait Rm Janssen setelah beliau meninggal, syukur-syukur pernah diimpiin. Karena orang yang memiliki kedekatan hati itu pasti mimpi. Kita sebenarnya tidak pernah mimpi dengan orang yang tidak kita kenal. Logisnya. Tapi Tuhan bisa memberikan dengan cara-Nya,” jelas Rm Gigih.

Menurut dia, mimpi itu ibarat amplop yang belum dibuka. Setelah dibuka pelan-pelan baru terbuka. “Nah, jika bapak-bapak datang jauh-jauh dari Jakarta menemui saya dengan waktu singkat karena sudah malam. Ini menunjukkan betapa pentingnya pengalaman ini,” pungkasnya.  

AM Putut Prabantoro (kiri) dan Robertus Winarto berbincang-bincang dengan Rektor STP IPI Malang Dr Yohanes Subasno di Malang, Kamis (16/11/2023). Foto: benang.id/Gora Kunjana

Sementara itu, Rektor Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang,  Dr Yohanes Subasno SPd MTh berharap buku baru ini nantinya dapat memberikan dorongan semangat bagi para penerus Rm Henricus Janssen CM untuk melanjutkan perjuangan memberikan kasih pelayanan.

“”Sekarang tanpa Romo Janssen, situasinya memang agak berbeda. Dan seperti pada umumnya, yayasan atau organisasi yang didirikan oleh seseorang yang sangat berkharisma, maka yayasan tersebut akan memiliki karakter yang sangat kuat. Setelah pendirinya tidak lagi ada, penerusnya akan menghadapi tantangan atau challenge. Seperti halnya yang dihadapi oleh Yayasan IPI dan Bhakti Luhur, sepeninggal Romo Janssen, harus diakui bahwa para penerusnya tidak ada yang se-berkharisma beliau. Maka merupakan hal yang wajar bila secara grafis terkesan mengalami penurunan karena memang perlu banyak beradaptasi, dan inilah yang tadi saya katakan sebagai tantangan,” tutur Subasno saat ditemui Kamis (16/11/2023).

Rektor STP IPI Malang Dr Yohanes Subasno. Foto: benang.id/Gora Kunjana

Ia menekankan bahwa tantangan yang dihadapi para penerus Rm Janssen adalah bagaimana melanjutkan perjuangannya yang tidak mudah. “Sesuatu yang dimulai oleh orang hebat harus diteruskan. Jangankan oleh awam, oleh suster atau romo yang katakan levelnya berbeda itu sudah sulit apalagi oleh awam,” ujarnya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments