Friday, May 3, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiEnergi Hijau dan Net Zero Kunci Aging Farmer dan Perubahan Iklim Esktrim

Energi Hijau dan Net Zero Kunci Aging Farmer dan Perubahan Iklim Esktrim

Jakarta, benang.id — Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira. Ia mengatakan isu aging farmer akan teratasi jika ada penerapan ekosistem energi hijau dan net zero.

Saat ini muncul sekitar satu juta petani dan nelayan akan meningalkan usaha mereka pada 2030 akibat anomali iklim yang membuat hasil sawah dan tangkapan yang tidak menentu.

“Adanya hujan esktrim atau musim kering berkepanjangan adanya perubahan anomali iklim yang tidak stabil. Diperkirakan bakal sering terjadi pada tahun-tahun mendatang akibat adanya perubahan iklim yang terjadi di Indonesia,” ungkap Anggawira yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebidno).

AW, sapaannya, berpendapat bahwa perubahan iklim ekstrim yang terjadi memang menimbulkan kekhawatiran akan adanya perunahan iklim.

Sementara produksi beras juga anjlok, sebaliknya konsumsi beras naik, sejumlah kiat tentu harus dilakukan seperti intensifikasi lahan, penggunaan bibit unggul, mekanisme pertanian dan juga diversifikasi pangan.

Namun, dengan penerapan zero emission dan menggerakan program 2 juta pengusaha baru, diharapkan bisa meredam petani dan nelayan yang kehilangan lapangan penghasilannya.

“Sekitar 926.500 petani dan nelayan yang bekerja sendiri atau dengan lain itu ada 2,4 persen dari total dari jumlah seluruhnya (sekitar 38,6 juta) diprediksi akan berkurang pada 2030,” ucap Anggiwra.

Buruh tani yang tak memiliki lahan atau nelayan yang tidak memiliki perahu atau kapal labih rentan terhadap anomali iklim dibandingkan yang berstatus berusaha sendiri.

“Untuk itu, penerapan pembangunan rendah karbon perlu dijalankan agar perubahan iklim tidak begitu terdampak terhadap petani dan nelayan,” tambah AW.

“Akan tetapi jika hal tersebut masih membuat banyak petani ataupun nelayan kehilangan lapangan pekerjaan. Sebagai bagian dari upaya memecahkan masalah ini, pengusaha di Repnas berkolaborasi dengan pemerintah agar pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi pusat ekonomi. Jika terwujud maka akan banyak lapangan pekerjaan yang dibuka oleh para pengusaha,” jelasnya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments