Friday, April 26, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiGapki: Ekspor Sawit Naik, Stok Dalam Negeri Mulai Menurun

Gapki: Ekspor Sawit Naik, Stok Dalam Negeri Mulai Menurun

Jakarta, benang.id – Ekspor produk sawit bulan Juli 2022 mencapai 2.705 ribu ton naik 371 ribu ton dari ekspor bulan Juni. Kenaikan terjadi pada minyak sawit (crude palm oil/CPO) sebesar 174 ribu ton, olahan CPO sekitar 122 ribu ton dan biodiesel sekitar 23 ribu ton.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

“Ekspor biodiesel naik secara konsisten sejak bulan Maret 2022 yang mungkin disebabkan permintaan yang meningkat akibat harga minyak bumi yang sangat tinggi. Namun, kenaikan ekspor Indonesia dan pasokan dari minyak nabati lainnya juga menambah pasokan di pasar dunia sehingga harga minyak nabati termasuk CPO CIF Rotterdam turun tajam dari US$ 1.507/ton di bulan Juni menjadi US$ 1.240/ton dan harga dalam negeri (FOB) turun dari Rp 10.523/kg menjadi Rp 8.322/kg,” tutur Mukti Sardjono.

Walaupun demikian, lanjut dia, nilai ekspor produk minyak sawit mencapai US$ 3,800 miliar sedikit mengalami kenaikan dari US$ 3,768 miliar pada bulan Juni.

Kinerja sawit
Kinerja sawit

Mukti menambahkan, berdasarkan tujuannya, kenaikan ekspor Juni ke Juli terbesar terjadi untuk tujuan India sebesar +158,4 ribu ton, yaitu dari 212,4 ribu ton menjadi 370,8 ribu ton, diikuti oleh Amerika Serikat (AS) +127,1 ribu ton dari 95,0 ribu ton menjadi 223,1 ribu ton, China +107,9 ribu ton dari 416,2 ribu ton menjadi 524,0 ribu ton dan Malaysia +103,7 ribu ton dari 99,9 ribu ton menjadi 203,6 ribu ton.

Sementara itu, konsumsi dalam negeri relatif normal. Konsumsi untuk industri pangan dalam negeri mencapai 937 ribu ton, 3 ribu ton lebih tinggi dari bulan Juni sebesar 934 ribu ton sedangkan kosumsi biodiesel naik dari 720 ribu ton menjadi 759 ribu ton (+5,4%).

Mukti merinci produksi CPO bulan Juli mencapai 3.465 ribu ton dan PKO 338 ribu ton naik 5,1% dari bulan Juni sebesar 3.297 ribu ton untuk CPO dan 322 ribu ton untuk PKO.

“Kenaikan produksi CPO+PKO sebesar 184 ribu ton dibarengi dengan kenaikan ekspor sehingga terjadi penurunan stok dari 6.688 ribu ton pada bulan Juni menjadi 5.905 ribu ton,” pungkasnya. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments