Wednesday, May 1, 2024
No menu items!
spot_img
HomeEkonomiOil World: Harga CPO Tahun Depan Tetap Menjanjikan

Oil World: Harga CPO Tahun Depan Tetap Menjanjikan

Nusa Dua, benang.id – Oil World memproyeksikan harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) tidak akan jatuh terlalu dalam di tahun depan karena menghadapi tantangan produktivitas yang antara lain dipengaruhi persoalan geopolitik, iklim, dan harga energi.

“Harga minyak sawit dunia tidak mungkin jatuh kembali ke posisi terendah sebagaimana terjadi baru-baru ini. Pada 28 September kemarin, harga RBD Palm Olein Malaysia mencapai FOB US$ 810 per ton. Walaupun kembali membaik pada 2 November sebesar US$975 per ton,” ujar Thomas Mielke, Analis Oil World saat berbicara dalam IPOC 2022, Jumat (4/11/2022).

Oil World memproyeksikan kenaikan produksi CPO di Indonesia dan Malaysia pada periode Oktober 2022-September 2023 yakni sebesar 2,2 juta ton dan sebesar 300 ribu ton.

Kendati demikian, kenaikan produksi sawit dunia yang mengalami pertumbuhan signifikan sepanjang 40 tahun terakhir semenjak 1980-2022 menghadapi tantangan produktivitas. Total produksi sawit dunia mencapai 78,3 juta ton sampai 2022 yang berkontribusi 32% terhadap produksi minyak dan lemak (oil and fats).

“Pertumbuhan minyak sawit telah kehilangan dinamikanya akibat sejumlah faktor yang mempengaruhinya yaitu penurunan produktivitas, rendahnya pembukaan kebun baru, kekurangan tenaga kerja, dan masalah hama penyakit tanaman,” ujar Mielke.

Thomas Mielke di PIOC 2022
Thomas Mielke, Analis Oil World, saat berbicara dalam IPOC 2022, Jumat (4/11/2022). Foto: Gapki

Untuk diketahui, rata-rata kenaikan produksi sawit dalam 10 tahun terakhir mencapai  2,9 juta ton/tahun sampai 2020.”Namun, rerata produksi sawit bakalan turun menjadi 2,3 juta ton dalam 10 tahun mendatang sampai 2030,” papar Mielke.

Dari Aspek permintaan, program biodiesel sangat mempengaruhi kebutuhan sawit dunia. Mielke menjelaskan bahwa produksi biodiesel naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.

Saat ini, harga CPO ditingkatkan daya saing kelapa sawit di Indonesia dan dampak program pencampuran biodiesel.

Data Oil World bahwa produksi biodiesel Indonesia sudah sangat tinggi mencapai 8,7 juta ton pada 2022 atau naik 3,3 juta ton dalam 4 tahun belakangan. Setelah harga minyak sawit domestik jatuh di bawah minyak gas, penggunaan biodiesel dapat melebihi mandatori.

Di Amerika Serikat produksi biodiesel telah melebihi 10 juta ton  pada 2022 dan meningkat lebih tinggi pada 2023. Begitu pula Produksi biodiesel Brasil meningkat setidaknya 6 juta ton  pada 2023.

Untuk proyeksi harga minyak nabati di tahun depan, Oil World memperkirakan harga minyak sawit termasuk minuak nabati mengalami sedikit penurunan dari tahun ini.

“Ada tren penurunan minyak bunga matahari, kedelai, dan rapeseed, akibat pasokan yang naik tajam, kemungkinan akan membuat  harga minyak kedelai dan oil seed turun sebesar US$100-US$200 per ton dari level saat ini, bahkan bisa terdiskon US$ 250 per ton,” tutup Thomas Mielke. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments