Saturday, May 4, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalProgram Studi Desain Produk Paramadina Gelar PERKARA di Kampus Cipayung

Program Studi Desain Produk Paramadina Gelar PERKARA di Kampus Cipayung

Jakarta, benang.id – Sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang selalu berupaya memaksimalkan pengalaman dan kemampuan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja, Program Studi Desain Produk Paramadina menggelar “PERKARA” di Kampus Cipayung.

PERKARA atau Pameran Karya Desain Produk Paramadina yang digelar 31 Oktober – 8 November 2023 di Universitas Paramadina Kampus Cipayung dimaksudkan untuk memperkuat mahasiswa dari aspek kreativitas, kepribadian, dan kemandirian.

Ketua Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion Universitas Paramadina Ira R Samri Pg Dipl MDs menjelaskan bahwa kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Pameran Karya Mahasiswa – Dosen dan alumni, Maret Day, Seminar Desain dan SDG’s, Workshop membuat Keranjang Bambu, Lomba Sketsa Cepat, dan Temu alumni. 

Suasana Pameran Prodi Desain Produk PERKARA. Foto: Paramadina

“Rangkaian kegiatan ini merupakan wujud perkenalan dan eksistensi Universitas Paramadina sebagai kampus pertama yang memiliki Program Studi Desain Produk di wilayah Jakarta Timur,” jelasnya.  

Dalam sambutan pembukaan Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini menyampaikan bahwa desain produk adalah profesi masa depan yang masih besar peluangnya dan akan terus berkembang. 

“Untuk itu kemampuan berkarya harus terus dibiasakan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghadirkan karyanya di tengah masyarakat seperti ini,” ujarnya. 

Lurah Setu Kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur, Dwi Widiastuti, SE, yang juga menghadiri kegiatan ini menyampaikan apresiasinya atas peran Universitas Paramadina bagi masyarakat sekitar, seperti adanya beasiswa untuk warga sekitar kampus. 

“Beberapa warga kami berhasil meraih beasiswa dan kini menjadi mahasiswa di Program Studi Desain Produk Craft, and Fashion,” katanya.

Menurut Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa, Universitas Paramadina, Dr Harry T Achsan MKom. kegiatan tahunan ini merupakan kerjasama antara Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion dengan Inprodes didukung oleh Ikatan Alumni Desain Produk Universitas Paramadina. 

“Keterlibatan tiga pihak ini merupakan wujud kolaborasi antara mahasiswa dosen dan alumni dalam meningkatkan peran keilmuan desain, desainer profesional dan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungannya.” paparnya. 

Desain Produk Mainan Kayu dan Tas karya Mahasiswa Desain Produk Paramadina. Foto: Paramadina

Lebih lanjut Ira memaparkan bahwa pameran ini menampilkan produk-produk karya akademik mahasiswa, disandingkan dengan karya non akademik, karya dosen dan karya alumni. Diantara karya tersebut, terdapat karya mahasiswa pemenang The Most Favourite Design in Design Boulevard di Pameran International Furniture Fair Indonesia IFFINA 2023 dan karya alumni Dwi Nuraini yaitu Lurik Canister Small yang diproduksi PT Homeware International Indonesia yang baru-baru ini memperoleh Best Design 2023 dari Good Design Indonesia dan GMark Jepang.

“Penghargaan bergengsi ini merupakan penghargaan tertinggi bagi karya desain produk di Indonesia. Selain pameran produk, kegiatan ini juga menampilkan area Market Day, yaitu ajang jual-beli produk dan kuliner unik yang diikuti oleh mahasiswa dan peserta umum,” paparnya.

Adapun Seminar Desain yang diselenggarakan secara hybrid bertajuk “Peran Desain untuk Mencapai Sustainable Development Goals” menampilkan pembicara M. Bijaksana Junerosano, CEO dan pendiri Waste 4 change dan Hendriana Werdhaningsih PhD, dengan moderator Noel F Ardian MSn.

Dalam presentasinya berjudul “Guiding The Way to a Sustainable Future Through the SDGs”, Junerosano menyatakan bahwa mahasiswa harus lebih berani mencari inovasi. 

“Jangan hanya memikirkan bagaimana produk dapat digunakan dengan baik oleh pengguna, desainer produk juga harus memikirkan bagaimana saat produk tersebut tidak digunakan lagi,” ungkapnya.  

Narasumber lainnya Hendriana Werdhaningsih menegaskan bahwa desainer harus menyadari adanya potensi kerusakan alam dari produk yang diproduksi. “Untuk itu desainer harus lebih memahami mana produk memang dibutuhkan dan bukan produk yang hanya diinginkan pengguna, sehingga desainer tidak terjebak menjadi bagian dari green consumerism,” tukasnya.

Adapun workshop membuat Keranjang Bambu dipandu oleh mahasiswa dan diikuti juga oleh masyarakat umum. Setelah praktik  membuat produk wadah dari anyaman bambu, karya dibawa pulang oleh peserta. Hanif Atami, Ketua Panitia PERKARA menyampaikan bahwa keterampilan membuat keranjang bambu ini diperoleh mahasiswa melalui kunjungan studi ke industri di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.

Workshop membuat Keranjang Bambu PERKARA Paramadina. Foto: Paramadina

Kegiatan Lomba Sketsa Cepat, diikuti oleh mahasiswa. Kemampuan menggambar sketsa produk ini adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang desainer produk yang diajarkan pada tahun pertama perkuliahan.

Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan Temu Alumni yang diisi dengan berbagi pengalaman seputar dunia profesi desainer produk dan bisnis yang digeluti. Acara ini dikemas dalam bentuk talk show dipandu oleh Zidan Fahmi, Hanif Attami dan Ayra A Taurashifa, dan Kaprodi Ira R. Samri. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk saling mengenal kakak alumni dan ini diharapkan terjadi kolaborasi dan sinergi antara mahasiswa, dosen dan alumni. 

“Gelar PERKARA akan menjadi kegiatan tahunan Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion Universitas Paramadina dan menjadi kesempatan mahasiswa untuk dapat memamerkan karya desain produknya baik yang dihasilkan melalui kegiatan akademik maupun non akademik,” pungkas Hanif Attami. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments