Saturday, April 27, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalSejak 2019, Mizuiku Jangkau 30.000 Anak dan 1.500 Guru di 8 Daerah

Sejak 2019, Mizuiku Jangkau 30.000 Anak dan 1.500 Guru di 8 Daerah

Aktivitas Mizuiku diperkaya dengan penanaman ribuan bibit tanaman bakau di Pati dan ribuan tanaman endemik (asli) Indonesia dengan berbagai komunitas hijau di Sidoarjo, Bogor dan Tangerang hingga penyediaan akses air bersih

Jakarta, benang.id –  Bertepatan dengan perayaan Hari Konservasi Alam Nasional 2022 yang dirayakan setiap tanggal 10 Agustus, Suntory Garuda Beverage (SGB) dengan bangga mengumumkan bahwa program Mizuiku telah menjangkau lebih dari 30.000 anak, 1.500 guru di delapan daerah di Indonesia, termasuk di Jakarta, Bogor, Tangerang, Pati, Sidoarjo, Gowa, dan Banjarbaru.

Asep Susilo, Chief People & Culture and Corporate Affair Officer (CPCCAO), PT Suntory Garuda Beverage, mengatakan, SGB juga merupakan satu-satunya perusahaan swasta di Indonesia yang fokus dan konsisten berupaya memberikan edukasi kepada anak-anak Indonesia agar memahami betapa pentingnya menjaga air bersih dan lingkungan.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada Mizuiku dari berbagai pihak, antara lain dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pendidikan di masing-masing daerah, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI), Komunitas Hijau, Universitas-universitas dan tentu saja sekolah-sekolah Mizuiku termasuk kepala sekolah, guru, orang tua dan para siswa,” tutur Asep dalam keterangan tertulisnya pertengahan Agustus lalu. 

Fasilitas pengolahan limbah air cuci tangan PB Soedirman
Fasilitas pengolahan limbah air cuci tangan PB Soedirman

Selain program edukasi pelestarian air bersih dan lingkungan dengan program-program bagi siswa, guru dan sekolah, Mizuiku juga memperkaya aktivitas nya dengan berbagai usaha pelestarian air bersih dan lingkungan. Di antaranya adalah penanaman 2.500 bibit tanaman bakau untuk menjaga ekosistem pantai di Pati. Sosialiasi penerapan sistem biopori di ratusan sekolah Mizuiku di seluruh Indonesia.

Mizuiku juga merangkul Komunitas Hijau dan lembaga swadaya masyarakat di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang untuk melakukan kegiatan nyata pendidikan pelestarian air bersih dan lingkungan, termasuk penanaman 11,700 bibit tanaman pangan (2020) dan 1.100 bibit (2021) tanaman endemik (asli) Indonesia. Sesuai kebutuhan masyarakat, Mizuiku juga menyiapkan fasilitas penyediaan akses air bagi masyarakat di Pekanbaru. Silakan klik di sini untuk mengunduh video singkat tentang aktivitas-aktivitas Mizuiku dari 2019 hingga 2022.

Mizuiku 2022 

Mizuiku Class - Gowa
Mizuiku Class – Gowa

Untuk aktivitas tahun ini, sekaligus sebagai penerapan dari modul baru Mizuiku Circular System, tim Mizuiku baru saja menyelesaikan kelas Mizuiku yang dilaksanakan secara hybrid bagi lebih dari 20.000 siswa dari sekitar 130 sekolah di Jakarta, Bogor, Tangerang, Pati, Sidoarjo, Gowa dan Banjarbaru.

Pada tahap kedua, melalui penanggung jawab di masing-masing sekolah, tiap siswa mendapatkan username dan password unik untuk mengakses Intranet “Petualangan di Mizu Town.” 

Selanjutnya, beberapa siswa berprestasi untuk topik pelestarian air dan ligkungan dari masing-masing sekolah ini akan terpilih menjadi anggota Mizuiku Squad dan menjadi agen-agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing. Mereka juga akan mendapat kesempatan untuk mengikuti kompetisi inovasi konservasi air “Project Mizu” yang biasanya diselenggarakan tiap akhir tahun. 

Secara umum, Mizuiku terbukti telah memberi dampak positif dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi kepada masyarakat Indonesia.

Contoh Inovasi Konservasi Air Mizuiku 

SGB-Mizuiku Greenhouse
SGB-Mizuiku Greenhouse

Terdapat dua inovasi konservasi air Mizuiku yang dapat dijadikan referensi. Yang pertama adalah fasilitas greenhouse Mizuiku yang didirikan di SDN Wijaya Kusuma 05.

Fasilitas greenhouse Mizuiku tersebut berukuran 40 meter persegi dengan tinggi kurang lebih empat meter, dilengkapi evaporator serta instalasi tanaman hidroponik sepanjang tiga meter.

Beberapa zona pembelajaran tersedia di area greenhouse, antara lain zona nutrisi untuk produksi kompos organik; zona literasi yang mengedukasi data tanaman dan jurnal kegiatan siswa termasuk edible garden; zona penyemaian sayur; zona budidaya tanaman; zona sumber/sistem instalasi air; serta pembuatan lubang biopori di tanah sekitar greenhouse.

Untuk menyiram tanaman, SGB juga membangun instalasi mekanik sepeda dimana energi mengayuh sepeda dihubungkan dengan fungsi penyiraman tanaman secara otomatis. Sepeda tersebut dihubungkan dengan sistem penampungan air di sekolah sehingga air bilasan wudhu ditampung untuk digunakan kembali menyiram tanaman. Fasilitas greenhouse akan memberi edukasi langsung kepada siswa tentang berbagai jenis tanaman dan karakteristiknya, bagaimana cara menanam dan memeliharanya, baik dengan media tanam maupun konsep hidroponik, pentingnya pengairan dan bagaimana kita bisa menerapkan gaya hidup hemat air dengan cara reduce, reuse dan recycle air. 

Yang terbaru adalah “Pengolahan air limbah cuci tangan menjadi air bersih siap pakai” di SDI PB Soedirman. Fasilitas ini adalah perwujudan dari ide anak-anak dan guru SDI PB Soediman saat mengikuti Proyek Mizu, kompetisi inovasi konservasi air antar sekolah binaan Mizuiku, pada akhir tahun 2021. Fasilitas pengolahan limbah air ini dapat mengkonservasi air rata-rata 525 liter air per hari, sekitar 15.000 liter per bulan atau setara dengan konsumsi air minum untuk 250 orang dewasa.

Masih banyak inovasi konservasi air lain yang juga telah dilakukan oleh berbagai sekolah Mizuiku termasuk diantaranya SDN Gunung Putri 05, Bogor (berhasil konservasi air 1.575 liter); SDN Periuk 6, Tangerang (2.250 liter); SD Bontomanai, Gowa (nilai konservasi air 750 liter); dan SDN Pondok Makmur, Tangerang (96 liter). (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments