Friday, April 26, 2024
No menu items!
spot_img
HomeNasionalSinergi Paramadina dan Green Waqf Bangun Kampus Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan

Sinergi Paramadina dan Green Waqf Bangun Kampus Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan

Jakarta, benang.id – Paramadina berkolaborasi dengan WaCIDS (Waqf Center for Indonesian Development & Studies) dan Green Waqf menggelar acara yang bertajuk Paramadina Go Green: Sinergitas Pembangunan Kampus berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan.  Acara dilaksanakan di Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jumat (17/3/2023).

Dalam sambutannya Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini, menyatakan bahwa  Kampus Universitas Paramadina di Cipayung menerapkan konsep Ecopark, yaitu kawasan hijau di mana di dalamnya terdapat kampus yang menyatu dengan alam.

“Lebih dari 35% kawasan seluas 20.000 m2 akan dikembangkan menjadi taman. Gedung Universitas Paramadina Kampus Cipayung dibangun berkonsep green building dengan pemanfaatan listrik minimal. Dengan demikian, proses belajar mengajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi seluruh area kampus, termasuk taman dan selasar akan menjadi tempat belajar yang unik dan nyaman,” ujar Prof Didik, dalam siaran persnya.  

Dr Prima Naomi, ketua Lembaga Wakaf Paramadina menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat demi kesejahteraan masyarakat.

“Agar Kampus Paramadina Cipayung ini berwawasan lingkungan, kampus yang asri, sejuk dan menunjang setiap kegiatan perkuliahan serta memberikan tempat berkumpul berdiskusi dan bersantai,” kata Dr Prima.

Penanaman pohon jadi prosesi acara Paramadina Go Green: Sinergitas Pembangunan Kampus berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan di Universitas Paramadina Kampus Cipayung, Jumat (17/3/2023). Universitas Paramadina

Prima juga menekankan pentingnya program penghijauan (Go Green),  sehingga dapat menanamkan kesadaran untuk mencintai lingkungan.

“Begitu banyak aksi yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dunia yang bergerak dalam lingkungan hidup melakukan langkah penyelamatan bumi, salah satunya dengan penanaman pohon.  Perbaikan alam, pelestarian lingkungan, perlu dilakukan oleh banyak pihak,” ucap Prima.

Oleh karena itu, lanjut dia, kampus baru Paramadina yang bertempat di Cipayung, merasa perlu untuk melaksanakan Penanaman Pohon sebagai wujud langkah kecil dalam membantu menangani efek dari perubahan iklim. 

“Selain untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan hidup juga untuk mewujudkan kebersamaan dan solidaritas antar mahasiswa,” kata Prima menambahkan.

Kegiatan Penghijauan Kampus Paramadina Cipayung ini melibatkan Mahasiswa, Dosen, dan Civitas Akademika Universitas Paramadina lainnya. Program penghijauan ini meliputi total area sekitar 6.354 meter persegi. Terdapat 500 pohon yang akan ditanam di area  kampus ini dan Gerakan Green Waqf WaCIDS telah memberikan wakaf sebanyak 220 pohon untuk aktivitas ini.

Menurut Dr Lisa Listiana, ini adalah salah satu aksi nyata sekaligus edukasi bahwa wakaf dapat berkontribusi sebagai bagian dari solusi permasalahan global hari ini, terkait lingkungan dan perubahan iklim.

“Tanaman Tamanu diperkenalkan oleh Gerakan Green Waqf karena berbagai manfaat yang dimiliki. Selain baik untuk program penghijauan, ramah lingkungan karena dapat menyerap karbon, buah dari Tamanu juga dapat diolah menjadi minyak, sumber energi baru dan terbarukan, industri farmasi, dan wellness,” ujar Dr Lisa. (*)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments